06

2.8K 250 9
                                    

Ku dudukan diri diruang tunggu, dengan warna orange ciri khas dinding tersebut, sesekali menggeser-geser benda persegi panjang yang ku pegang sedari tadi.

"Sedang menunggu anak mu?" Suara wanita memecahkan suasana hening, ku toleh kan kepalaku menghadap wanita itu. Dapat ku lihat, parasnya bak dewi, bibir tipis merah merona, kulit putih, bulu mata yang lentik. Ah, aku saja sangat tersanjung akan kecantikannya, apalagi jika pria yang melihatnya.

"Tidak, aku hanya menunggu keponakan ku" titah ku, yang lebih tepatnya keponakan dari taehyung, taehyung menyuruhku untuk menjemputnya.

"Ah, siapa namanya?"

"Kim Taewon" jawabku, sembari tersenyum ke arahnya.

"Ah, taewon" berhenti sejenak "dia anak yang baik, saat jam istirahat tiba, aku selalu menemaninya" lanjutnya, dia menceritakan taewon dengan bahagia, dapat ku perhatikan dari raut wajahnya yang berbinar.

"Benarkah?" Tanyaku, lalu dia meng-anggukan kepalanya.

Aku menatap kedepan, menundukkan kepalaku, dapat ku lihat keramik putih tersusun rapih.

"Apalagi pamannya, dia juga sangat baik. Sifatnya sangat kebapakan saat bersama dengan taewon"

Awalnya senyuman ku melebar ketika dia menceritakan taewon, namun saat dia membuka suara menceritakan pria itu, senyuman ku pun memudar. Siapa lagi kalau bukan taehyung, saat membicarakan pria itu wajahnya berubah, dua kali lebih berbinar, sepertinya dia menyukai taehyung.

'Kring.. kring.. kring..'

Suara bel sekolah berbunyi sehingga memutuskan pembicaraan kami berdua, wanita itu berdiri lalu membungkuk hormat padaku sebelum melenggang dari tempat ini.

Mengapa aku bersedih? Ketika ada wanita lain yang menyukai taehyung, seharusnya aku senang karena aku akan menjauh dari pria itu. Tapi, sifat egois ku muncul, aku menginginkan pria itu, aku ingin dia tetap menjadi suamiku.

"Ahjumma?"

Suara kecil nan imut itu membuyarkan lamunan ku, menoleh kan kepalaku ke arah sumber suara dan dapat kulihat seorang anak kecil berdiri dihadapan ku, parasnya tampan bak pangeran. Apakah keturunan Kim ini keturunan bangsawan? Mengapa garis wajah mereka sempurna?

"Ehem, apa kamu taewon?" Tanyaku, ku raih tubuhnya lalu ku gendong erat.

"Iya, aku taewon. Ternyata ahjumma sangat cantik" gumamnya yang terdengar seperti pujian, ah itu memang pujian.

"Benarkah?" Tanyaku, sedangkan dia menganggukan kepalanya sebagai jawaban, ah itu sangat menggemaskan.

.
.
.

Saat sedang asik bersenda gurau, dapat kulihat seorang pria berdiri di seberang jalan sana, sepertinya dia sedang mengajak berbicara pada lawan bicara. Aku mem-pout kan bibir ku, aku kesal dengan pemandangan yang aku lihat. Pasalnya lawan bicara yang sedang ia ajak berbicara, adalah wanita tadi.

Berjalan menghampiri mereka berdua, berusaha menunjukkan raut wajah yang normal.

Aku berdiri disamping taehyung, taehyung tiba-tiba meraih punggungku lebih tepatnya memeluk ku dengan erat. Dapat kulihat raut wajah wanita itu, berubah 180°, wah daebak!

"Bagaimana hari mu di sekolah?" Tanya taehyung pada taewon yang masih ku gendong.

"Baik, sangat baik malahan" aduh imut sekali, ingin rasanya ku gigit pipinya.

Taehyung terkekeh dengan tingkah laku keponakannya ini, setelah itu tatapan nya berpaling dari taewon, dia menatapku lekat sembari tersenyum.

"Nay, ini irene. Dia mengajar di sekolah ini sekaligus dia adalah teman ku" ah, ternyata dia seorang guru, dan dia teman taehyung, aku hanya mengangguk pelan.

My Fake Husband[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang