19

1.9K 168 7
                                    

"Iya, aku akan menjalani operasi terakhir. Semoga saja operasinya berjalan dengan lancar"

"doakan aku, semoga aku sembuh. Dan aku akan benar-benar membawa mu ketempat yang ada di mimpi mu"

...
...

Aku mengemasi semua pakaian dan keperluan untuk dibawa ke rumah sakit, tidak henti-hentinya semalaman aku menghabiskan waktu ku untuk memanjatkan doa. Hatiku merasa tak tenang karena melihat taehyung akan menjalani operasi terakhirnya, ya tuhan semoga saja semua berjalan dengan lancar.

Tiba-tiba tangan dingin itu mulai menyentuh kulit tipis ku, berhasil membuatku terbangun dari ombak lamunan, menatap wajah siluet sempurna itu, tak lupa ia memberikan senyum kotaknya yang sangat manis.

"Jangan pikirkan aku, yakin saja kepada tuhan. Aku pasti sembuh" merengkuh tubuhku kedalam tubuh kekar nya, akupun membalas pelukan ini, ku cium aroma khas miliknya. Semoga saja aku masih bisa mencium aroma ini esok yang akan datang.

"Ayo, kita antar taeguk dulu ke eomma. Setelah itu aku akan mengantar mu untuk sarapan" mendengar perkataannya, aku mengangguk mantap sebagai jawaban, entahlah. Rasanya mengeluarkan satu kata saja peluh ku tidak bisa, hari ini aku sangat tidak mood untuk berbicara.

...
...

Suasana didalam mobil sangat hening. Aku, taehyung dan taeguk tidak ada sama sekali yang ingin membuka suara, rasanya sangat canggung sekali. Sampai akhirnya taehyung memberanikan diri untuk membuka suaranya untuk memecahkan keheningan.

"Taeguk, nanti dirumah halmeoni jangan nakal!" Perintah taehyung, sembari menatap kaca spion yang menampilkan sesosok gadis kecil berambut pendek.

Taeguk yang mendengar hal tersebut menatap taehyung balik dengan tatapan intens, sepertinya dia tidak terima dengan sebutan ayahnya padanya, yakni Nakal .

"Tenang saja appa, aku bukan anak nakal. Aku anak baik-baik dan semua orang pun tahu akan hal itu"

Mendengar jawaban dari sang anak, tiba-tiba ayah satu ini terbelalak tak percaya akan perkataan putri kecilnya. "Wah, kamu sombong?"

"Aku tidak sombong" timpal taeguk yang menatap balik kaca mobil, "itu fakta appa, aku anak yang baik. Karena aku putri mu"

Tiba-tiba sudut bibir itu menyungging, dapat kulihat senyumnya yang sumringah akibat perbuatan putrinya, taeguk kamu pintar menggoda juga ya? Seperti appa mu.

"Oh, iya taeguk. Nanti titipkan salam eomma untuk taewon ya? Eomma sudah lama tidak melihatnya" pinta ku pada taeguk, sedang gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sudah lama aku tidak bertemu dengan keponakan ku, tapi aku rutin mengabarinya melalui handphone dan dia terlihat baik-baik saja. Memori tahun lalu tiba-tiba berputar di kepalaku, aku teringat akan kejadian saat aku, taehyung dan taewon berada di dalam mobil. Kami bernyanyi bersama, bercanda bersama dan salah satu dari mereka merebut kan ku. Hahaha, aku rindu akan kejadian itu, aku merindukannya.

...
...

Kami bertiga sudah sampai dirumah eomma, wanita paruh baya itu menyambut kami dengan hangat, aku sangat menyukainya, dia sudah aku anggap ibu sendiri. Duduk bersama di ruang keluarga, tak lupa menikmati teh buatan eomma, sesekali kami bersenda gurau untuk menghilangkan suasana canggung.

My Fake Husband[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang