Seharusnya ini adalah hari sidang perceraian ku, namun itu tertunda, karena taehyung sedang ada tugas diluar kota. Akhir-akhir ini pria itu sedang sibuk sekali, untuk menghubungi ku tentang keadaanya saja jarang sekali, itu sedikit membuatku khawatir.
"Apa sudah ada kabar dari suamimu itu?" Suara sedikit melengking itu mulai memasuki gendang telingaku, aku mengangkat kepala ku menatap wanita itu.
"Apa ekspresi ku sudah menggambarkan semuanya? Jika 'Iya' jangan bertanya kembali"
Menyodorkan cup kopi dan menunjukkan beberapa laporan dari pasien, mendudukan dirinya di kursi yang berhadapan dengan ku.
"Mungkin dia sibuk sekali, jadi tidak sempat untuk menghubungi mu"
"Seharusnya ini sidang perceraian ku dengannya" mengetik beberapa kalimat di papan keyboard laptop, kulihat dia sekilas wajahnya seperti terkejut saat mendengar perkataan ku tadi.
"Apa kamu serius? Untuk apa kamu bercerai dengannya?"
"Aku—" berhenti sejenak, menarik nafas panjang, perlahan ku buang "tidak mencintainya dan dia lebih memilih wanita lain daripada aku"
"Benarkah? Apa ada orang ke-3? Itu tidak mungkin nay, saat kulihat kalian berdua kalian sangat bahagia"
"Itu hanya cover saja" jawabku enteng lalu kembali fokus di layar monitor ini, mengetuk jari-jemari ku membuat kalimat yang dibutuhkan untuk laporan hasil test dari pasien ku.
Menyentuh sekilas tanganku, lalu beranjak dari ruanganku, "jangan memutuskan sesuatu yang akan membuat mu menyesal, nay" titahnya sebelum meninggalkan ruanganku.
Tzuyu membuatku berpikir lagi, penuh sudah hidupku dengan tekanan hanya karena pria itu, suami ku Kim Taehyung.
Memijat kening ku frustasi, mencoba menenangkan diri, otak ku selalu memikirkan tentang perceraian itu.
'Tring'
Ponsel berbunyi diatas nakas meja, ku ambil segera mungkin itu motif dari taehyung, ternyata dugaan ku salah. Raut wajahku seketika berubah 180° yang awalnya sumringah berubah menyedihkan saat melihat nama pengirim pesan itu.
Irene
Sending messageKubuka pesan itu, oh iya aku lupa jika saat itu aku meminta nomornya untuk meminta informasi tentang kegiatan belajar taewon. Bukankah dia guru di sekolah itu? Jadi aku meminta nomornya saja, daripada meminta nomor guru yang lain.
Irene:
12.19Apa kamu sibuk?
Me:
12.20
Tidak terlalu, memangnya kenapa?Irene:
12.21
Apa ada waktu? Aku ingin membicarakan sesuatuMe:
12.21
Apa ini berhubungan dengan suami ku, taehyung?Irene:
12.22
Sepertinya begitu, kita bertemu di ****Apa yang akan dia bicarakan? Apa dia wanita yang dicintai oleh taehyung lalu dia menceritakannya padaku, agar aku tahu dan segera menceraikan pria itu.
Sudahlah aku tidak perlu berpikiran seperti itu, biarkan saja dia wanita yang taehyung cintai, aku tidak perlu ikut campur dalam hidup seseorang, yang aku inginkan sekarang adalah bercerai dan menjauh dari pria itu.
.
.
.Ini sudah lebih 30 menit aku menunggunya, tapi wanita ber-marga Bae itu belum juga menampakan batang hidungnya, mengetuk kan tanganku di meja sesekali menatap luar jendela yang kudapati lalulintas terbilang cukup ramai.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband[✔]
Fanfic[ COMPLETED ] [ this is my short story, just enjoyed guys ] Hubungan ku dengan dia awalnya hanya sebatas dokter dengan pasien saja, namun semua berbanding terbalik 180° ketika dia memutuskan untuk melamar ku secara tiba-tiba. Tapi, ternyata lamaran...