9. CEMBURU

80 10 1
                                    

▪■■☆ Aku cemburu tapi tidak bisa kuungkap
karena aku tahu siapa diriku☆■■▪
_______________________________________________________________________

Semester delapan sudah dimulai, artinya aktivitas kuliah tidak padat lagi. sebelum turun lokasi KKN, akan ada masa santai selama sebulan. Informasi proposal dan skripsi sudah terngiang-ngiang. Setelah April usai KKN nanti, akan dilanjut proposal dan skripsi.

Artinya angkatan 2011 jurusan psikologi sebentar lagi wisuda. Geng terbesar di kelas A1 jurusan psikologi akan berpisah setelah lulus, dong? Sedihnya.

Hari itu sambil menunggu informasi dari pihak kampus, Putri dan semua personil geng Bezar (namanya geng Bezar) sedang berkumpul di rumah kontrakan Trina. Trina anak orang kaya jadi wajar saja dikontrakkan rumah oleh orang tuanya yang tinggal di pulau Selayar.

Lumayan besar dan seluruh geng Bezar bebas berkumpul di sana. Kali ini mereka lengkap 15 orang. Ada 6 laki-laki termasuk Marko dan 9 perempuan. Bisa dibilang, hampir semua mahasiswa di kota Makassar berasal dari luar Kota, luar Provinsi dan Pulau.

Putri merasa kecil hati saat semua teman-temannya tengah asyik menceritakan rencana yang akan mereka lakukan di posko KKN nanti. Sayangnya ia tidak bisa ikut.

Jam kosong saat itu diisi dengan bermain kasino di rumah Trina. Arin dan Yunda sibuk membuat gorengan di dapur. Dua wanita keibuan itu memang suka memasak. Lumayan untuk cemilan mereka.

Mereka membuat beberapa kelompok dibarengi sorak-sorai apabila menang. Saat itu Putri lupa dengan kesedihannya. Ia lupa siapa Reno, ia lupa bahwa dirinya tidak ikut KKN. Hari itu sangat gembira, jauh dari biasanya. Muka mereka penuh coretan spidol jika kalah bermain kartu.

Renata, bos geng Bezar paling sedikit coretan. Bukan karena dia menang terus tapi tidak ada yang berani mencoret mukanya walaupun kalah. Sery, si lemot yang selalu memikirkan tentang bisnis sudah jelas paling banyak coretannya.

Ada Julio, Ruman, Jonatan, Zulkarnain dan Rahman kekasih Yunita. Ada Ranti, Yunita dan Rana yang bercerita tentang kekasih masing-masing. 3 anak kutu buku, hijabers keceh yang tentunya cerdas.

"Ah, curang kamu, Trina." Jonatan menggaruk kepalanya saat dicoret oleh Trina. Sering ada rumor bahwa Jonatan naksir pada Trina.

"Humm, apa ini? bau bangkai." Julio medengus menendang kaki Jonatan, "sumpah, kaos kaki anak ini bau sekali."

"Bisa membius ikan-ikan di sungai gangga." Sambung Trina, kemudian mereka tebahak semua. Suasana rumah Trina sangat hidup. Tidak ada kesedihan, hanya ada sukacita.

Trina adalah gadis berambut hitam dan paling cantik di antara Mereka. Anak pegusaha sukses, bisa dibilang kekayaan orang tuanya setara dengan kekayaan orang tua Jonatan. Tidak salah bila Julio sering memojokkan Jonatan di depan Trina karena Julio sebenarnya suka dengan Trina sejak awal kuliah. Sayangnya Trina pernah menolaknya.

"Enaknya kita ngapain, ya?" Angelina Than gadis seksi, putih, mulus  dan bermata cipit memberi kode kalau dia sedang bosan.

"Kayaknya main futsal asyik tuh." Ruman memberi ide yang salah.

"Tidak asyik, ah. Masa main futsal," Protes Renata.

"Tau ni, Cebol," ledek Putri. Itu adalah panggilan kesayangan Putri ke Ruman, sebagai sahabat dan sebaliknya ia juga memanggil Putri si cebol.

"Masa cewek main futsal. Cantik-cantik gini mainnya bola?" Tungkas Angel sedikit sinis.

"Kan bisa diajarin sama Rena." Ruman menyindir Renata yang terlihat seperti setengah cowok.

Mencintai Hingga LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang