drtttttt........
"datanglah ke rumah, Jinna. Malam ini ya, ayah dan ibu akan menunggu"
"baiklah, aku usahakan untuk datang. see u mom..."
Bip!
Jinna hanya membuang nafas malas setelah menerima panggilan dari ibu nya. Setidaknya hari ini Jinna bisa sedikit melupakan kejadian - kejadian beberapa hari belakangan yang menurutnya sangat menganggu pikiran. Bahkan Jinna berencana untuk meminta jadwal lembur tambahan dari bos nya. Bukan Huang Jinna jika tidak memilih untuk lembur berhari-hari hanya untuk sekedar melupakan masalah di luar pekerjaan. Jinna memang dikenal sebagai salah satu karyawan teladan di perusahaan tempat ia bekerja. Meskipun dikenal teladan di lingkungan kerja nya, perempuan ini tetap saja menyandang status sebagai putri dari salah satu keluarga kaya raya.
Namun siapa sangka, Jinna sedikitpun tidak ingin menggunakan harta orangtua nya hanya untuk kesenangan pribadinya. Salah satu buktinya yaitu Jinna memilih bersusah payah mencari pekerjaan ketimbang menduduki jabatan CEO di perusahaan ayah nya. Jinna rela hidup terpisah dari orang tua nya karena ingin mendapatkan uang dari keringatnya sendiri.
"Jinna !"
Perempuan itu mengedarkan pandangannya setelah mendengar seseorang menyuarakan nama nya. "Jennie!", sahut Jinna sembari melambaikan tangannya.
"bagaimana ? kau menerima nya ? apakah dia baik ? ayo ceritakan pada ku".
Jinna yang menerima banyak pertanyaan dari teman dekat nya itu hanya memutar mata malas,"sudahlah, terlalu pagi untuk membicarakan hal itu Jen!".
"ah aku melupakan sesuatu!"
"apa?", tanya Jinna malas.
"Tuan Lee di sana", Jinna mengikuti arah telunjuk Jennie yang menunjuk ke arah lain.
"Dia di sini ? Sejak kapan dia kembali ?", tanya Jinna dan hanya mendapat jawaban gelengan kepala dari sahabat nya.
"dia datang tanpa memberi tau ku ? lihat saja nanti", batin Jinna saat melihat pria itu dari jauh dan memilih menuju ruangan kerja nya.
JINNA POV
Hari ini ku putuskan untuk menyelesaikan lebih cepat semua pekerjaan yang diberikan olah bos. Bahkan aku rela melewatkan jam makan siang ku untuk menyelesaikan berkas - berkas ini dan segera pulang. Entah apa yang ada dalam pikiran ku, aku tidak ingin mengambil lembur malam ini. Selain karena permintaan orangtua ku, aku pikir lebih baik untuk segera pulang mengingat kejadian pagi ini saat aku melihat seseorang di lobby kantor.
"ehem .... apa saya mengganggu ?"
Sadar akan kehadiran seseorang di depan meja kerja ku, aku mendongakkan kepala dan berusaha menahan rasa terkejut dengan tersenyum, "tidak, ada yang bisa saya bantu ?"
"ayolah nona Huang Jinna, aku sudah mendapat ijin dari bos untuk bertemu dengan mu hari ini"
"maaf, tapi saya cukup sibuk hari ini tuan Lee"
"kau tidak merindukan ku ?! woah... kekasih mana yang lebih memilih lembaran setan itu dibanding kekasih nya sendiri ??", aku membulatkan mata ku ketika pria ini mengeraskan suara nya.
"Mark !! Pelankan suara mu, kau gila ? Kau lupa kita di mana ?!"
"di kantor. Aku tau dan aku sangat tau nona kekasih ku"
"lebih baik jika kau pergi dari sini, aku akan menyusul mu setelah ini". aku berusaha mengabaikan pria ini dan kembali mengarahkan mata ku pada berkas di meja.
"untuk apa aku pergi sendiri jika aku datang kemari untuk bertemu dengan kekasih ku ?"
Tanpa basa-basi aku berdiri dari kursi kerja ku dan menarik lengan pria yang menganggu pekerjaan ku siang ini. Aku menarik nya menuju lorong area lift yang ku yakini tidak akan banyak orang karena saat ini adalah jam makan siang.
"apa yang kau lakukan ? kau sadar siapa diri mu ? harus berapa kali ku katakan, jangan temui aku di kantor Mark !"
"kenapa ? bahkan aku tidak sedikitpun malu mengakui bahwa aku menjalin hubungan salah satu karyawan di perusahaan ini. Lalu apa masalah nya ?"
"Mark, kau sadar ? Kau salah satu orang terhormat dan investor besar dari negara mu", jawab ku yang mulai lelah menjawab semua alasan dari nya. Jujur saja, ini bukan kali pertama aku bertengkar dengannya hanya karena masalah ini.
"sayang, aku merindukan mu", aku merasakan Mark menggenggam tangan ku dan melanjutkan kalimat nya. "sampai kapan kau menghindari ku ? bahkan setelah kau bekerja di perusahaan ini, kita sangat sulit bertemu".
"aku tidak menghindari mu, ku mohon mengerti lah. aku kekasih mu di luar pekerjaan ini, tapi aku hanya karyawan biasa dan kau orang terhormat di sini. aku mencin------", kalimat ku terputus ketika aku dan Mark menolehkan kepala pada satu suara.
Lidah ku kelu ketika seseorang memanggil nama ku dan betapa terkejutnya aku ketika menyadari siapa pemilik suara berat itu,
"Huang Jinna ?"
"kau ... "
"long time no see, Tuan Lee". Senyum itu. Aku melihatnya lagi, senyum yang masih sulit aku artikan.
🍑🍑🍑
Monmaap masih garing, setelah part ini mulai dikit2 konflik nya.
Vote + Comment ⚠️💕
Penyegaran dulu yang hari ini konser 😭💚