Untungnya setelah kejadian tadi pagi, Taehyung tidak bertemu lagi dengan yang namanya Akas. Baginya dipertemuan pertama dengan Akas, kesannya sudah menyebalkan.
Dia duduk dan makan dengan tenang di kantin, ditemani oleh kakaknya. Sebenernya Taehyung yang memaksa untuk makan bareng. Padahal sih udah dibilang selama ospek biar jaga jarak dulu.
"Pelan-pelan kali Put makan nya, kaya ga pernah makan aja."
"Laper gue kak. Oh ya tau ga, masa gue udah dapet 2 bintang sih."
"Beneran? Kok bisa sih? Kalau lu dapet 5 bintang sebelum ospek fakultas, lu ga lulus loh dan ga bisa ikut ospek fakultas."
"Iya gue tau itu. Tadi tuh gue telat dateng sama lupa ngeganti warna tali sepatu."
Kakaknya malah tertawa sampai dapat cubitan dari adiknya.
"Siapa yang kasih bintang ke lu?"
"Itu si kakak romeo romeo." Katanya tidak terlalu peduli benar atau tidak menyebutkan nama si Akas.
"Romero kali, put. Jungkook Akas Romero. Ya, pantes sih dia kan ketua divisi penertiban. Lagian kan emang lu nya yang salah."
Kedua tangan Taehyung dilipat. Menatap tak percaya kepada kakaknya. "Ya, tapi kan seenggaknya dia dengerin penjelasan gue dulu dong. Kak Gilang aja ga hukum gue."
"Gilang?"
Taehyung mengangguk. Dia mengeluarkan tali sepatu dari tas kantong kresek nya dan menggeserkan sampai persis di depan kakaknya.
"Tadi kak Gilang kasih itu ke gue, tapi sebelum gue pake udah kena dulu sama kak Akas. Tolong balikin ya ke kak Gilang bilangin makasih juga."
"Yoongi Gilang Hadrian bukan?"
"Ga tau. Tadi depannya Y Gilang gitu sih. Pokoknya yang tadi pagi jaga bareng kak Dimas."
"Oh, kalau yang bareng Hoseok Dimas Haidar sih udah pasti Yoongi Gilang Hadrian. Kok bisa sih? Padahal si Gilang anak ketertiban juga loh."
"Ya mana gue tau. Seenggaknya dia ga kaya si Akas. Lihat mukanya aja sebel. Buat apa ganteng tapi bikin sebel."
Kakaknya sih tidak menjawab dan cuma tertawa saja. Kemudian dia berteriak saat melihat sosok yang dia kenal. "Akas!" Tangannya dia lambaikan agar Akas mendatangi mejanya.
"Aduh, kak kenapa lu manggil kak Akas ke sini sih?"
Benar saja Jungkook Akas Romero langsung menghampiri meja dua kakak beradik itu. Dia menatap mereka secara bergantian. "Lu kenal sama maba yang ini?"
"Adik gue dia, Kas."
Jungkook membulatkan mulutnya. Dia jadi teringat sesuatu. Diambilnya papan kertas karton milik Taehyung yang tergeletak di atas meja dan membacanya lagi.
"Jadi, Radhika Taehyung Aydan Putra sama Radhika Namjoon Abrisam Putra. Kek anak kembar aja nama lu berdua."
"Tau tuh emak gue, padahal gue udah bisa jalan si putra baru brojol."
Kepala Jungkook mengangguk-angguk. "Dika sama ay?"
Taehyung menoleh pada Jungkook. Tatapannya heran dan penuh tanda tanya. "Kakak, ngomongin saya?"
"Lu ngerasa ga?"
"Ga tau, makanya ini saya tanya."
"Siapa nama lu?"
"Radhika Taehyung Ay-. NAMA GUE AYDAN GOB- anu maksud saya nama saya Aydan kak, bukan Ay aja."
"Ga usah formal gitu ke gue, lagian ga lagi di acara. Gapapa kok."
"Em, maaf kak."
"Eh, Dik gue duluan ya! Mau keliling nih tadi habis dapet laporan dari anak-anak."
"Siap bos!"
"Oh satu lagi, selama ospek-" pandangannya lurus dan tajam menatap Namjoon lalu Taehyung sekilas. "Selain di waktu istirahat, hubungan kalian hanya sekedar maba sama senior aja. Inget itu!"
Taehyung mendadak merinding mendengar ucapan dari Akas barusan. Sekarang, di matanya yang namanya Jungkook Akas Romero itu sudah menyebalkan di tambah menyeramkan pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
(s)ay...ang || KookV
Fanfictionkatanya sih (s) ayang. KookV + lokal au [Top!Kook Bottom!V] ©gukienuna, 2019. HR: 2 #kookv