Kini, Taehyung dan anak-anak UKM fotografi sedang berada di pameran foto dan lukis yang diadakan oleh UKM seni dan foto milik kampus sebelah. Pameran ini menggunakan sebuah ruangan luas yang sudah di dekor secara apik dan disesuaikan dengan tema yang diusung.
Ruangan ini sisi-sisinya tertutupi oleh kain hitam dan sebagian dengan koran. Pencahayaan pun dibuat sedikit remang-remang. Namun di setiap foto-foto atau lukisan yang terpanjang akan ada lampu kecil yang menerangi ataupun lampu warna-warni menghiasi di sekitarnya.
Taehyung menengok ke kanan dan kiri mencari teman satu kelompoknya. Saat masuk, dia sengaja memisahkan diri sebab ingin menikmati pameran tanpa gangguan. Dia tidak suka kalau nanti masih ingin melihat foto atau lukisan yang menarik lalu temannya akan mengajaknya pergi atau membuatnya menjadi terburu-buru dan justru tidak menikmati apapun.
Tidak jauh dari tempatnya berdiri, dia melihat Jungkook sedang berbicara dengan beberapa orang yang kemungkinan adalah panitia dari pameran ini. Taehyung tersenyum meskipun Jungkook tidak melihatnya.
Saat Jungkook datang ke kosan kemarin, Taehyung sebenarnya tidak ingin bertemu. Dia sampai meminta Jimin untuk membantu mengatakan apapun agar membuat Jungkook pergi secepatnya dari kosan. Namun tetap saja Jimin datang lagi dan bilang jika Jungkook sama sekali tidak percaya. Kalau Taehyung masih tidak mau keluar, maka Jungkook yang akan menemui Taehyung langsung ke kamarnya. Jadi mau tidak mau Taehyung pun keluar dari kamar dan menemui Jungkook.
"Kan gue udah bilang-"
"Sini!" Jungkook segera menarik lengan Taehyung sehingga jatuh dan duduk di sebelahnya. "Kenapa bohong?"
Taehyung membenarkan posisi duduknya terlebih dahulu yang terasa tidak nyaman karena punggungnya harus menyandar pada lengan kekar Jungkook. "Siapa yang bohong?"
"Kamu bohong." jawab Jungkook lalu raut wajahnya berubah serius. "Katanya mau ke toko buku, tapi balik duluan? Terus bilang mau sama Raka tapi engga kan?"
Yang tadinya Taehyung duduk menghadap Jungkook, kini mendadak duduk menyamping dari Jungkook. "Tadi tiba-tiba sakit perut, jadi ga jadi pergi. Mungkin besok atau lusa kan masih bisa."
"Kok ga bilang kalau sakit?"
"Udah mendingan kok sekarang kak. Makanya tadi kan lagi istirahat."
Blaaaam
Jimin menutup pintu kamarnya dari luar dan berjalan melewati kedua orang yang memandanginya dengan tatapan kesal. Mungkin karena Raka Jimin telah mengganggu momen mereka. Namun dia tidak acuh dan terus berjalan saja sambil bersiul tanpa memandang mereka. Di pundaknya tersampir handuk dan sebuah kaos berwarna biru.
"Bohong tuh! Aydan cemburu karena kak Akas cari yang cakep di FEB."
Blaaaam
Pintu kamar mandi tertutup dari dalam. Perkataan Jimin tadi membuat Taehyung salah tingkah. Karena tidak mungkin jika Akas tidak mendengarnya.
Kemudian Taehyung tertawa pelan untuk menyingkirkan rasa gugupnya. "Aku bikinin minum dulu ya, bentar kak."
"Ga usah." Jungkook menarik lengan Taehyung hingga duduk kembali. "Jadi tadi tau kalau aku ke FEB?"
"Iya, tadi sempet cari kak Akas ke kantor UKM tapi kata kak Yugyeom, kak Akas nya lagi pergi buat nemuin orang di FEB."
"Kenapa ga chat atau ikut bareng mereka buat ke FEB?"
Taehyung menggeser posisi duduknya untuk menghadap Jungkook. "KAN KATANYA LAGI NEMUIN ORANG, NANTI KALAU AKU GANGGU GIMANA?"
"Emang kamu tau siapa yang aku temuin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(s)ay...ang || KookV
Fanfictionkatanya sih (s) ayang. KookV + lokal au [Top!Kook Bottom!V] ©gukienuna, 2019. HR: 2 #kookv