Hari sabtu seharusnya Taehyung bisa lebih lama menambah jadwal tidurnya sampai siang, tapi kali ini dan mungkin seterusnya tidak akan lagi. Sebab mulai sekarang, setiap Sabtu dia harus ke kampus untuk mengikuti kegiatan dari UKM fotografi. Apalagi untuk anak baru yang katanya harus rajin berangkat dan mengikuti semua rangkaian pelatihan sampai resmi menjadi anggota. Jika tidak, bisa jadi akan gagal dan harus mendaftar tahun depan.
"Raka, cepetan dong!" panggil Taehyung sambil mengikat tali sepatunya di ambang pintu bagian samping kosan.
Jimin menyusul dengan tergesa sambil menenteng tas lalu duduk di sebelah Taehyung, mengambil sepatu dan memasangnya tanpa menggunakan kaos kaki.
"Tumben gak pake kaos kaki?"
"Belum kering." jawab Raka enteng lalu berdiri. "Lagian kuliah gue kan cuma sampe jumat, jadi ya tadi gue cuci deh."
Taehyung ikut berdiri dan jalan lebih dulu melewati lorong sempit itu meninggalkan Jimin di belakang. "Makanya punya kaos kaki tuh jangan cuma satu! Dasar jorok!"
"Bawel! Cepet jalan!" Jimin mendorong punggung Taehyung agar berjalan lebih cepat. "Masa pertemuan pertama telat."
Taehyung mendengus kesal. "Lain kali kalau ngomong sambil ngaca!" Kemudian dia mempercepat langkahnya membiarkan Jimin cekikikan di belakang.
-
Taehyung menyikut lengan Jimin setibanya di kantor UKM fotografi. "Tuh lihat udah rame banget kan."
Jimin hanya membalas dengan kedikkan bahu acuh. Dia memperhatikan seisi ruangan dan seketika balik menyikut lengan Taehyung. "Duduk di sana yuk!" katanya sambil mengangkat dagu untuk menunjuk tempat yang dia maksud.
Taehyung mengikuti arahan Jimin dan segera mencegahnya yang hendak masuk. "Enggak, cari yang lain emang gak bisa?"
"Kenapa emang?" Jimin memberikan tatapan tajam pada Taehyung. "Karena di sana ada kak Akas?"
Taehyung diam dan tidak menjawab, sebab perkataan Jimin ada benarnya. Kemudian tangannya ditarik begitu saja oleh Jimin menuju tempat Jungkook berada.
"Ada rejeki tuh jangan ditolak." kata Jimin memberikan alasan kenapa dia ingin sekali duduk di dekat Akas.
"Hola kak Akas!" sapa Jimin lebih dulu yang membuat Jungkook mendongak dan memberikan senyum. "Boleh duduk sini ga?"
"Duduk aja." Jungkook menginjinkan lalu dia menatap Taehyung yang masih berdiri padahal Jimin sudah duduk. "Duduk ay, di sini juga boleh." katanya sambil menepuk-nepuk pahanya.
Taehyung memutar bola matanya malas. Tapi dia duduk juga di sebelah Jimin dan berhadapan dengan Jungkook.
"Lagi ngapain sih kak, kayaknya sibuk banget dari tadi." tanya Jimin basa basi lebih dulu.
Jungkook sedikit mencondongkan tubuhnya. "Oh ini," lalu dia menunjukkan buah manggis yang sedari tadi dia pegang dan perhatikan. "Gue cuma lagi bereksperimen aja."
"Bereksperimen apaan?" Lalu Jimin melirik ke arah beberapa buah manggis yang sudah terbuka namun isinya masih utuh. "Lagian ngapain sih kak, bukannya di makan malah diliatin dan dibuka doang."
"Nah karena itu!" seru Jungkook bersemangat. "Jadi gue lagi ngeliatin ukiran yang ada di sini." Lalu dia menunjukkan bagian bawah buah manggis. "Katanya jumlah ukiran ini bakal sama kaya isi manggisnya."
Jimin menepuk dahinya, tidak percaya. Lalu dia tertawa mengejek. "Yaelah kak kirain apaan. Unfaedah banget sih dari tadi. Buang-buang makanan tau ga!"
"Yaudah gih di makan!" kata Jungkook tanpa melihat Jimin dan masih memperhatikan ukiran buah manggis di tangannya.
"Dih, aneh banget sih kak!" celetuk Taehyung tiba-tiba. Dia melirik Jimin sekilas yang sudah makan buah manggis milik Jungkook dengan tidak tahu malu. Sekarang dia tahu rejeki apa yang Jimin maksud tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
(s)ay...ang || KookV
Fanfictionkatanya sih (s) ayang. KookV + lokal au [Top!Kook Bottom!V] ©gukienuna, 2019. HR: 2 #kookv