(s)-8

5.7K 843 88
                                    

Ospek fakultas bisa dibilang lebih santai daripada ospek universitas. Bahkan Taehyung merasa lebih lega saat mengikuti seluruh rangkaian ospek fakultas.

Ya, memang Jungkook menjadi ketua ospek di fakultasnya. Tapi karena jabatannya itu, dia jadi tidak bebas untuk mengganggu Taehyung. Kerjaannya justru lebih banyak dan harus stand by di ruang kepanitiaan.

Dua hari rasanya berjalan dengan lancar untuk Taehyung. Dia hanya bertemu Jungkook saat apel, jam-jam istirahat atau memang Jungkook yang sengaja menghampiri ke ruangannya. Namun tetap saja tidak seintens saat menjadi ketua divisi penertiban yang memang sudah tugasnya berkeliling sana sini dan mengawasi mahasiswa baru.

"Sebentar ya Dan, gue mau ketemu temen sekelas dulu di dalam laboratorium fakultas." Kata Jimin yang sedari tadi siang meminta Taehyung untuk mau pulang bareng. "Sebentar kok."

Taehyung mengangguk setuju walaupun sebenarnya lelah sekali di hari terakhir ospek fakultas ini. Ingin sekali rasanya cepat menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan tidur.

Dia menyandarkan tubuhnya ke tembok. Tepatnya, sekarang Taehyung berada di basemen gedung fakultasnya yang jaraknya tak terlalu jauh dengan laboratorium fakultas. Sambil menunggu Jimin, dia memainkan bekas kaleng minumnya tadi. Ingin membuang nya langsung, tapi justru digeletakan di bawah dan dimainkan oleh kakinya.

"Oh, kak Jungkook yang tampan itu? Wah beneran?"

"Iya bener, kayaknya lusa dia bakal masuk ke kelas. Ih, ga sabar deh."

Mau pura-pura tidak dengar pun percuma karena nyatanya Taehyung dengar perbincangan beberapa orang yang melewatinya. Dia mendengus sebal. "Di sini kak Jungkook, di sana kak Jungkook, seperti tidak ada yang lain saja sih!"

Injakan pada kaleng yang ada di bawah sana makin menjadi. Dia pun terus menggerutu, "tampan katanya, dari mana nya? Apa dilihat sambil tidur?"

Klaaaaaang taaaak

"Aduh!" Seseorang langsung muncul dari balik semak-semak ketika kepala belakang nya terkena sebuah kaleng. "Mau makan bakwan jagung aja daritadi ga tenang sampe gue harus-" ucapannya terpotong setelah membalikkan tubuhnya dan melihat Taehyung dengan wajah terkejutnya. "Ayang?"

"Nama gue Aydan gblk! Bukan ayang!"

Jungkook berjalan mendekat ke arah Taehyung sampai mereka berhadapan. Dia memegangi kepala belakang nya. "Sakit tau kepala gue nih, ay."

"Lagian ngapain sih sore sore gini nyusruk di semak-semak, diculik wewe, nyaho sia!"

"Perhatian juga ternyata ayang nih."

"Ayang ayang, udah gue bilang berapa kali sih kalau nama gue bukan ayang! Nama gue Aydan. Kalau lu ga bisa manggil Aydan ya panggil yang lain! Nama gue udah kek kereta gitu, masih aja-" satu buah bakwan jagung sudah berada di mulut Taehyung dan menyumpalnya. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali tak percaya.

"Bawel." Jungkook mengusap lagi bagian belakang kepala nya. "Kepala gue benjol nih."

"Hm?" Taehyung makin mendekat. Dia berusaha berbicara dengan mulutnya yang masih tersumpal bakwan jagung, tidak terpikir untuk menelannya, membuangnya atau menyingkirkan dari mulutnya lebih dulu. "Fbeneyang?"

Sebenarnya tak terlalu jelas di telinga Jungkook, tapi dia mengangguk saja sambil terus memegangi kepala belakang nya dengan kedua tangannya.

Taehyung merasa bersalah melihat nya.  Kemudian dia mengangkat tangan nya, meletakkan nya ke bagian belakang kepala Jungkook dan merabanya. "Di swebyelah manya bwenjol nya?"

"Naik dikit."

"Di swihni?"

"Kiri an dikit."

"Manna?" Kepala Taehyung ikut bergerak ke kanan dan kiri untuk memastikan di mana letak benjol yang Jungkook katakan. Bahkan dia saja sampai tidak sadar kalau ujung sepatu nya dengan Jungkook sudah menempel.

Jungkook menahan segalanya. Senyumnya, tangannya yang hendak dia lingkaran ke pinggang Taehyung dan tentu hormon nya yang mulai naik. Dia ingin Taehyung lebih lama tak menyadari apa yang sedang terjadi sekarang.

Taehyung makin menekan kepala Jungkook seperti sedang memijitnya. "Syebelhah muanya sih kak?"

"Iya, iya di situ, coba tekan lagi aja."

Taehyung mendengus kesal saat melihat Jungkook menutup mulutnya dengan tangan. Dia langsung menarik kedua tangannya dan melipat nya. Tatapannya tajam dan dingin menusuk kepada Jungkook.

Kini Jungkook tak bisa menahan tawa nya lagi. Itu membuat Taehyung kesal. Di tarik bakwan jagung yang sedari tadi mengganjal di mulutnya hingga tersisa setengah di mulutnya.

Disumpalkan sisa bakwan jagung itu pada Jungkook. "Kwating reshe, mhenyebwalkan!" Lantas dia pergi dengan mulut yang masih menyisakan bakwan jagung. Berjalan dengan menghentakkan kakinya meninggalkan Jungkook yang justru tertawa makin kencang.

Jungkook mengambil bakwan jagung yang tadi menyumpal mulutnya. Lalu memandang Taehyung yang sudah berada di depan laboratorium fakultas dan kembali lagi pada bakwan jagung nya itu.

"Ini, gue makan atau gue plastikin dan simpen?"

(s)ay...ang || KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang