Aydan Putra
Raka, lu di mana? Jadi balik ke kosan bareng ga?Kalau bukan karena teman satu kosnya itu, Taehyung malas sekali untuk menunggu sendirian di depan gedung rektorat sore-sore begini. Dia terus mengecek jam di handphonenya yang sudah menunjukkan pukul 6 sore tapi belum ada tanda juga dari kemunculan Raka. Padahal acara ospek sudah selesai sejak 30 menit yang lalu.
Aydan Putra
Woi Raka, gue tinggal nih? Ntar kalo udah jam 7 ke atas susah cari kendaraan buat balik.Setelah pesan nya itu, deringan panggilan masuk dari nomor Raka.
Raka Jimin calling .....
"Lu di mana heh?"
"Gue di lapangan nih Dan, ke sini dong bantuin kek!"
"Bantuin apaan?"
"Gue dihukum anjir suruh pungutin sampah di lapangan."
Tawa Taehyung terdengar. Rasanya seperti impas karena bukan hanya dirinya saja yang mendapatkan hukuman. Yah, walaupun hukuman untuk Taehyung itu tidak setara Jimin karena memang bisa mengancam masa depannya.
"Malah ketawa! Bantuin gue bego, biar bisa cepet pulang."
"Iya iya gue ke sana."
Memang benar Taehyung menghampiri Jimin ke lapangan. Namun sesampainya di sana dia justru hanya duduk dan melihat temannya itu memunguti sampah yang berserakan.
"Malah enak-enakan, bantuin gue Aydan!"
"Yang di hukum tuh siapa?"
"Gue."
"Ya udah, ngapain sih minta tolong gue."
"Batagor, Piscok, sama Milkshake. Gimana?"
Tanpa berpikir lama Taehyung langsung menyetujui penawaran dari Jimin dan membantunya memunguti sampah. Kelemahan yang pertama, mudah di sogok sama makanan kesukaan.
"Kok lu bisa dihukum gini sih, Ka?"
"Gara-gara gue ketauan ga nyatat perlengkapan buat besok di buku."
"Jadi lu ga nyatat buat besok?"
"Emang engga, tapi gue ngefoto tulisan yang ada di papan tulis. Eh, masa karena itu gue di hukum."
"Emang siapa yang ngehukum lu?"
"Kak-"
"Udah selesai belum?" Keduanya menoleh dan terkejut bersamaan. "Kak Gilang?"
Yoongi merasa ada yang tidak beres di sini saat melihat ada Taehyung yang juga memegang kresek sampah.
"Sebentar, Raka, kamu minta bantuan teman kamu?"
"Em, anu kak, dia-"
"Maaf kak Gilang, tadi saya yang berinisiatif buat bantu Raka. Soalnya kita kan satu kosan, nanti kalau pulang kemalaman ga ada kendaraan."
"Oh, saya kira Raka pulang sendiri ternyata pulang bareng kamu ya? Niatnya mau saya antar nanti. Ya sudah, sana pulang!"
"Eh, bener kak? Tapi belum selesai nih?"
"Lagian yang beresin sampah kan tukang bersih-bersih kampus."
Kantung kresek yang dipegang keduanya jatuh mendadak saat mendengar perkataan Jungkook barusan yang tiba-tiba datang.
"Kenapa?" Kata Jungkook sambil menatap keduanya yang terlihat bingung. "Kalau kalian mau pungutin sih ga masalah, pungutin aja sampai bersih."
Taehyung mendengus kesal. Tidak tahu kenapa kalau sudah lihat Jungkook bawaannya jadi kesal terus.
Dia tarik tangan Jimin dan berjalan melewati keduanya. Bahkan tadi sempat mendorong bahu Jungkook karena menghalangi jalannya.
"Makasih kak!" Ketusnya lantas langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan cekikikan kedua seniornya itu.
"Ngapain lu ngeliatin gue kaya gitu?" Rasanya risih diberi tatapan menghakimi oleh Jungkook.
"Ngerti gue Lang sama lu."
"Harusnya gue yang bilang gitu. Lu kira gue ga tau?"
"Lu kira gue ga tau juga tujuan lu apaan?"
Mereka saling kasih tatapan tajam dan seringai. Ditepuknya bahu Yoongi. "Nah, sekarang mending kita balik aja buat evaluasi."
Mungkin mereka sedang melakukan sesuatu dengan cara yang sama, namun objeknya berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
(s)ay...ang || KookV
Fanfictionkatanya sih (s) ayang. KookV + lokal au [Top!Kook Bottom!V] ©gukienuna, 2019. HR: 2 #kookv