"Kamu yakin?" Jungkook menjawab pertanyaan atau mungkin permintaan dari Taehyung dengan pertanyaan lain. "Maksud aku, kamu udah siap buat pacaran?"
"Jadi selama ini perasaan dan perlakukanku buat kak Akas belum cukup nunjukin kalau emang aku beneran sayang?"
"Bukan gitu." Jungkook membawa tubuh Taehyung ke dalam pelukannya. "Aku cuma mau kamu jalanin hubungan sama aku karena kamu udah siap dan sebelum itu aku bisa sedikit demi sedikit bantu kamu buat lupain masa lalu kamu."
"Kak Akas, tau masa lalu aku?"
"Engga." Jungkook mengeratkan pelukannya berharap Taehyung akan membalasnya. "Aku cuma tau dari Dika kalau kamu ga mau pacaran karena ga mau kejadian dulu terulang."
Taehyung terdiam dan enggan sekali kalau harus mengingatnya. Tapi jujur saja, Akas membuatnya ingin mendapatkan lebih. Bukan hanya sekadar saling menyatakan perasaan lalu sudah. Tapi juga ada rasa ingin memiliki. Iya, lewat status yang jelas itu sudah pasti. Tangan yang sedari tadi berada di samping tubuh kini melingkar dengan erat ke tubuh Jungkook. Kepalanya pun dia letakkan di pundak seseorang yang dia sayang itu.
Jungkook tersenyum seraya mengusap puncak kepala Taehyung yang berada di pundaknya. "Maaf kalau aku terkesan ga serius karena belum kasih kejelasan sampai sekarang. Tapi aku ga mau kamu keterusan mikirin yang lalu. Aku cuma pengen kamu udah bener-bener siap sama aku."
Taehyung mendongak dan bersitatap dengan Jungkook. "Kak, ikut aku ya? Aku mau kasih tau sesuatu."
Selanjutnya Taehyung menarik tangan Jungkook setelah diangguki sebagai tanda persetujuan. Mungkin Taehyung bisa menceritakan semuanya pada Jungkook. Sebab dia tidak mau kalau Jungkook mengiranya masih terus terbayang masa lalu. Taehyung siap dan benar-benar yakin sekarang.
Taehyung membawa Jungkook masuk ke dalam kosan. Dia tidak memperdulikan panggilan kakaknya dan terus menarik tangan Jungkook sampai ke kamarnya.
Di dalam kamar, Taehyung menyuruh Jungkook untuk duduk di atas tempat tidur sedang Taehyung mengambil sesuatu dari dalam lemarinya.
Kemudian Taehyung membawa sebuah kardus yang tidak terlalu besar lalu dia letakkan diantara dirinya dan Akas.
"Itu apa?" tanya Jungkook namun tidak dijawab oleh Taehyung yang tengah membuka kardusnya.
Taehyung melongok untuk melihat apa yang ada di dalam kardus cokelat itu. Mendadak tersirat kesedihan juga perasaan bersalah di wajahnya. Kemudian Taehyung menaruh kardus yang sudah dia buka itu ke lantai.
"Ini semua barang-barang dari mereka." kata Taehyung mengawali sambil menatap barang-barang yang ada di dalam kardus. "Aku sengaja simpan sebagian karena mereka yang minta sebelum pergi selamanya."
Jungkook mengikuti arahan mata Taehyung untuk melihat barang-barang yang ada di dalam kardus. Sepertinya itu hadiah yang sengaja diberikan untuk Taehyung. Mungkin dari orang-orang yang menyukainya.
Taehyung mengambil sebuah foto yang dibingkai dengan bingkai kotak berwarna hitam. Di dalamnya terdapat foto dua orang cowok yang satu diantaranya sudah pasti, Taehyung.
"Kalau yang ini aku sengaja cetak buat kenang-kenangan." Taehyung mengusap kaca dari bingkai foto itu dengan jari jemari lentiknya. "Biar aku inget kalau aku udah ngebuat dia terluka sampai akhir."
"Ay.." Jungkook menggeser posisi duduknya sehingga jarak diantara mereka terkikis. "Kalau berat ga usah."
"Dulu dia suka sama aku sampe ngejar-ngejar aku kaya ga ada capeknya. padahal akunya cuek banget. dia rela ngelakuin apapun. Sewaktu aku masuk rumah sakit, dia selalu dateng buat nungguin. Tapi pas dia sakit, engga ada satupun yang kasih tau sampe akhirnya aku denger kabar dia pergi-"
KAMU SEDANG MEMBACA
(s)ay...ang || KookV
Fanfictionkatanya sih (s) ayang. KookV + lokal au [Top!Kook Bottom!V] ©gukienuna, 2019. HR: 2 #kookv