07 - Nando : Wine

674 159 62
                                    

Makan malam di rumah Jevan berjalan dengan lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan malam di rumah Jevan berjalan dengan lancar. Kami berlima menyepakati banyak hal untuk project drama ini.

Pada kesempatan ini pula aku tahu bagaimana rasa masakan buatan Mira. Kelihatan sekali kalau Sakha mengajari adik perempuannya ini memasak dengan baik. Sayang sekali aku tak bisa menikmati makanan buatan Sakha secara langsung malam ini. Jevan bilang kakaknya sedang sibuk di restoran hotel karena ada jamuan untuk tamu VVIP.

Tapi kuakui, masakan buatan Mira hampir seenak buatan Sakha. Aku jadi penasaran apa Yugi pernah mencicipi masakan Mira. Mungkin saja hal yang membuat Yugi jatuh hati pada Mira adalah masakan buatannya.

"wine-mu perlu diisi lagi" kata Mira.

Aku hanya tersenyum sambil mengangkat gelasku.

"kenapa tak bergabung dengan mereka?" tanya Mira usai menuangkan wine di dalam gelasku.

Kuperhatikan Mira yang duduk disampingku di kursi ruang makan. Hanya kami berdua.

Jihan dan Sandra tampak sibuk berbincang mengenai naskah drama sambil duduk di atas karpet. Sepertinya Sandra ingin mengubah beberapa detail karakternya. Aku sangat paham gaya acting Sandra yang suka berimprovisasi daripada menghafal teks.

Di sisi lain, Jihan sepertinya tak keberatan dengan permintaan Sandra selama masih relevan dengan karakter yang ia tulis. Lagipula, ini adalah project drama pertama Jihan. Ia pasti lebih menurut karena masih kurang pengalaman daripada Jevan dan Sandra di dunia akting.

Sementara itu Hilmi dan Jevan lebih santai duduk di atas sofa sambil membicarakan beberapa tawaran iklan.

"mereka sibuk" jawabku seadanya.

Tak kusangka Mira tersenyum padaku. Tunggu dulu, apa jawabanku terdengar lucu? Kurasa tidak.

"kudengar Swing Basketball club masuk semifinal piala tahun ini. Selamat ya" ucapku.

"perjalanan kami masih jauh. kami harus berusaha lebih untuk menang dua minggu lagi" jawabnya.

Aku mengangguk. "Yugi bilang targetnya menjadi juara satu"

"ya, Yugi sangat ambisius sebagai pelatih baru di Swing. Semua atlet sangat senang karena ada yang memacu semangat mereka lagi setelah tahun lalu gagal di babak penyisihan" jelas Mira.

"Yugi memang ambisius" aku mengangguk. "kuharap dia juga berusaha lebih keras diluar lapangan basket"

Mira menoleh. "berusaha untuk apa?"

Aku menggeleng. "kamu tanyakan saja pada Yugi langsung"

Kulihat Mira hanya tersenyum sekilas. Sepertinya gadis ini tahu maksudku.

Kuperhatikan jari lentiknya memutari ujung gelas. Entah sejak kapan jari tangan itu berhasil menghipnotisku.

"Nando—"

Romance [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang