10 - Tasya : Bouquet

616 139 71
                                    

Tepuk tangan riuh terdengar usai penampilanku diatas panggung berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepuk tangan riuh terdengar usai penampilanku diatas panggung berakhir. Aku tersenyum dan menunduk hormat kepada semua penonton yang sudah menyempatkan untuk hadir malam ini. Kulihat kak Hilmi berdiri dan bertepuk tangan paling keras. Disebelahnya, kak Josi yang sudah kunantikan kehadiran ikut bertepuk tangan meskipun tak sekeras kakakku.

Aku segera turun dari panggung. Semua perasaan gugupku hilang begitu saja. aku merasa senang karena latihanku selama tiga bulan ini memperoleh hasil yang bagus. Beberapa muridku akan lulus dari akademi tari yang kukelola dengan nilai baik. penampilanku sebagai penutup acara juga diapresiasi dengan penuh semangat. Aku jadi yakin pasti semester depan akan banyak orang yang mendaftarkan anak mereka ke akademi tari milikku.

Kudengar seseorang mengetuk pintu ruang tungguku. Aku segera berdiri untuk membukanya. Dinah dan Clara langsung memelukku. Mereka berdua tampak bangga padaku. Kuambil sekeranjang buah yang mereka bawakan untukku.

"siap-siap, sya" ucap Clara dengan penuh antusias.

Aku mengerutkan keningku. "siap untuk apa?"

"rahasia! Udah kami duluan ya, kak Hilmi bilang ada after party di rumah kalian. kami harus bantuin kak Hilmi duluan. Bye" Dinah langsung menarik Clara pergi.

Aku cuma bisa membalas lambaian tangan mereka.

Tak lama kemudian, kak Jihan datang menemuiku. Seingatku tadi ia duduk disamping kak Tristan. Tapi kenapa dia malah ke ruang tungguku bersama kak Jevan?

"selamat ya! penampilanmu tadi bagus banget!" kak Jihan memberiku sekotak coklat.

"good job, tasya" kak Jevan menepuk punggungku dengan pelan. aku tersenyum padanya. Ia memang sangat baik padaku selama ini.

"kalian datang berdua?" aku tak bisa menahan rasa penasaranku.

Kak Jihan menoleh pada kak Jevan. Mereka berdua kelihatannya menyembunyikan sesuatu dariku. ah, kisah mereka seperti sama rumitnya dengan penghuni Sunnyville yang lain.

"dia hanya memberitahuku ruang tunggumu" kak Jihan menunjuk kak Jevan.

Kak Jevan hanya mengangguk membenarkan.

Entah kenapa aku bisa merasakan kecanggungan diantara mereka berdua.

"oh iya, kalian berdua datang ke after party-ku kan? Aku suka kalau ada banyak orang datang ke rumahku" bujukku. Aku ingin sekali lebih akrab dengan semua orang yang tinggal di Sunnyville.

Kak Jihan sepertinya ingin menolak.

Tapi kak Jevan buru-buru menahan lengan kak Jihan. "kami berdua akan datang"

Aku tersenyum pada kak Jevan. Kak Jihan sepertinya ingin protes sambil menatap kak Jevan. Tapi akhirnya kak Jihan melepaskan tangan kak Jevan dan ikut tersenyum padaku.

"sepertinya tadi aku melihat kak Tristan—" ucapanku membuat kak Jihan menahan nafasnya. Kak Jevan mengalihkan pandangannya dariku. "—kak Nina juga ikut kan?"

Romance [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang