18 - Clara : Friends

619 115 48
                                    

Beberapa minggu ini aku sibuk di kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa minggu ini aku sibuk di kantor. Minggu depan aku diundang sebagai panelis di Komikon. Ini kesempatan pertama yang diberikan kak Mozza padaku. Tentu saja aku harus mempersiapkan semuanya dengan baik. jadilah selama beberapa hari ini aku memutuskan untuk tinggal di kantor bersama tim-ku untuk menyelesaikan chapter terbaru komik kami sebelum dipresentasikan.

Karena kesibukanku di kantor, aku sama sekali tak sempat mengecek keadaan di rumah. Aku tak mengirim satu pesan pun pada kak Josi dan kak Jihan kecuali saat aku izin untuk tak pulang karena menginap di kantor. Kak josi tak membalas pesanku. Hanya kak Jihan yang setiap malam mengecekku apa sudah makan atau belum. Selebihnya kami sama sekali tak memberi kabar apapun.

Bicara soal makanan, hari ini Tasya mengajakku makan siang bersama di kantin kantor. Aku mengiyakan.

Saat bertemu Tasya, aku merasa ada yang berbeda. Dia tampak lebih ceria. Wajahnya semakin jadi semakin cantik. Apa karena rambutnya baru saja diwarnai ya? atau karena dia sedang jatuh cinta?

"wah!" aku takjub saat melihat Tasya memberiku satu kotak coklat strawberry kesukaanku. "untukku?"

Tasya mengangguk.

"terima kasih—" aku menyomot satu buah strawberry coklat. Rasanya membuat kantukku hilang seketika.

"kamu mau?" tanyaku.

Tasya menggeleng. Dia hanya melihatku makan. Aku jadi bingung.

"ada apa sih? Kenapa kamu sampai repot bawain makanan segala?" tanyaku penasaran.

"pengen aja"

Ini Tasya lagi sakit gigi atau apa sih, jawabannya singkat terus. Tapi dia senyum mulu daritadi. Wajahnya sumringah banget. Paling yang beda dia cuma warna rambutnya—hm, aku perhatikan lagi wajah temanku ini.

Oke, ada yang aneh. Tasya sekarang lebih sering ngelirik ponselnya. Sejak kapan dia kecanduan main ponsel? Biasanya ponsel dia selalu ada di dalam tas kalau lagi ngobrol sama aku.

Apa Tasya menunggu pesan dari seseorang?

"kenapa ganti warna rambut?" tanyaku basa-basi. Aku tak mau terlalu memaksa Tasya cerita kalau dia sendiri tak mau terbuka padaku.

"kata Dina ini warna lagi trend. Bagus?" tanyanya.

Aku mengangguk. "gimana kerjaanmu? Lancar?"

"iya. masih masa buka pendaftaran murid baru. Jadi belum sibuk betul. Makanya kemari" ucap Tasya.

Ini kalimat terpanjang yang ia ucapkan padaku hari ini.

"sebenarnya—" Tasya menggigit bibir bawahnya.

Aku jadi makin bingung. Pikiranku jadi macam-macam. Aku mencoba tersenyum untuk membujuk Tasya agar mau terbuka padaku.

"tak jadi deh"

Romance [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang