Part 1

7.8K 612 11
                                    

"Sayang, hari ini aku pulang malem karena ini siaran pertama. Selesai siaran kita pasti ada rapat evaluasi. Nanti kamu yang jemput Jeno di rumah mama bisa kan?" Jina bertanya sambil menyiapkan keperluan anaknya seperti popok, susu, dan memasukannya ke dalam sebuah tas.

"Kamu pulang malem lagi?" tanya Doyoung, suami Jina.

Doyoung menghampiri Jina dan memeluk Jina dari belakang.

Jina menoleh.

"Iya... Maaf ya. Kenapa? Kamu ada meeting hari ini?"

"Gak ada sih..."

"Jadi bisa kan jemput Jeno?"

Doyoung mengangguk lalu melepaskan pelukannya.

Doyoung menghampiri tempat tidur bayi yang terletak di sebelah kiri tempat tidurnya dan Jina.

"Eh, anak papa udah bangun... Kok gak nangis? Papa sampe gak sadar Jeno udah bangun,"

Doyoung segera menggendong anaknya dan mengajaknya bermain di tempat tidurnya.

Kim Doyoung dan Han Jina sudah menikah dua tahun yang lalu. Dan sekarang mereka telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 14 bulan yang lucu dan menggemaskan, Kim Jeno.

Doyoung yang menjabat sebagai CEO di perusahaan advertising milik ayahnya dan Jina yang bekerja di sebuah stasiun televisi membuat keduanya sibuk dan harus menitipkan anaknya pada orang tua mereka ketika mereka bekerja.

"Pagi anak kesayangannya mama..."

Jina menghampiri Jeno dan menghujaninya dengan ciuman di pipinya. Jeno hanya tertawa menerima perhatian dari kedua orang tuanya.

Doyoung hanya memperhatikan Jina yang kini ikut bermain dengan Jeno di tempat tidur.

"Kamu berangkat kerja jam berapa hari ini?" tanya Doyoung.

Jina melirik jam di dinding. Pukul 6.10.

"Aku harus sampe sana jam 9. Abis ini aku mandiin Jeno, siapin sarapan terus anter Jeno sebelum ke MBC,"

"Mama papa kamu masih liburan di China kan? Kamu bawa Jeno ke tempat mamaku kan?" tanya Doyoung.

Jina mengangguk lalu melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Aku aja yang mandiin Jeno sekalian aku mau mandi. Kamu siapin sarapan aja abis itu,"

"Oke. Jangan kelamaan main air loh sama Jeno," Jina memperingatkan.

"Iya sayanggg... Jeno, ayo kita mandi!"

Doyoung menggendong putra semata wayangnya dan membawanya ke kamar mandi.

"Sayang, baju kamu udah aku taro di tempat tidur ya! Aku mau ke dapur dulu siapin sarapan!" teriak Jina sebelum keluar dari kamarnya.

"Oke sayang!" jawab Doyoung dari dalam kamar mandi.

***

Doyoung menyelesaikan pekerjaannya lebih awal hari ini. Pukul 4 sore ia sudah sampai di rumah orang tuanya untuk menjemput Jeno.

"Papappaaa..." Jeno berteriak sambil merangkak ke arah Doyoung begitu Doyoung masuk ke ruang tamu.

Doyoung segera menghampiri dan menggendong Jeno.

"Hey, anak papa lagi main nih. Jeno gak nakal kan hari ini? Gak nyusahin oma kan?" tanya Doyoung sambil mencubit hidung Jeno dengan gemas.

"Jeno gak nakal kok. Pinter dia. Makannya juga habis tadi," lapor oma Kim, ibunya Doyoung.

"Makasih ya ma..." jawab Doyoung sambil duduk di sebelah ibunya di sofa.

"Gimana kerjaan kamu hari ini?"

"Lancar ma. Gak ada rapat penting atau apapun, makanya aku bisa pulang cepet,"

"Jina pulang malem hari ini? Kamu makan malam disini dulu aja, kasian Jina capek pasti gak sempat masak makan malem,"

"Boleh deh. Kangen juga sama masakan mama,"

***

Jina baru saja keluar dari salah satu studio di gedung MBC setelah menyelesaikan siaran pertamanya.

Jina menuju ke vending machine terdekat untuk membeli sekaleng kopi sebelum kembali untuk rapat evaluasi.

Jina masih sibuk mencari pecahan uang yang dibutuhkan karena mesin itu tidak mengeluarkan uang kembalian.

"Jina-ssi, ingin membeli apa?" tanya seseorang.

"Kopi susu," jawab Jina tanpa menoleh untuk melihat siapa yang bertanya.

Tiba-tiba orang tersebut mendahului Jina untuk menggunakan vending machine dan membeli dua kaleng kopi susu dingin.

Jina baru sadar siapa yang bertanya barusan saat ia sudah menemukan uangnya dan menanti gilirannya membeli. Jung Jaehyun. Salah satu aktor sekaligus penyanyi di Korea Selatan.

"Silahkan," ucap Jaehyun sambil menyodorkan salah satu kaleng kopi susu yang ia beli.

"Eh, gak usah Jaehyun-ssi. Ini saya mau beli sendiri," tolak Jina halus.

Jina mengenal Jaehyun, karena kebetulan Jaehyun lah yang menjadi MC dari variety show terbaru yang Jina tangani.

"Gak apa-apa. Saya sengaja sudah beli 2. Silahkan,"

"Terima kasih," ucap Jina akhirnya sambil menerima kaleng kopi yang Jaehyun berikan.

"Sama-sama. Kita masih ada rapat evaluasi kan setelah ini?" tanya Jaehyun basa-basi sambil menjajari langkahnya dengan Jina menuju salah satu meeting room.

"Iya. Tapi acara tadi sudah cukup lancar. Mungkin gak banyak yang akan dibahas nanti," ujar Jina sebagai asisten sutradara acara.

"Oh ya? Apa saya melakukan banyak kesalahan tadi? Jujur ini pertama kalinya saya jadi MC untuk acara variety show,"

"Karena saya asisten sutradara, saya bisa lihat kalau anda gugup. Tapi selebihnya gak banyak kesalahan kok. Sudah cukup bagus untuk orang yang baru pertama kali jadi MC di variety show," jawab Jina tepat sebelum mereka masuk ke ruangan rapat.

***

Jina baru sampai rumah pukul 8 lewat. Jina melihat Doyoung yang sedang asik menemani Jeno bermain di karpet di ruang tamu.

"Mama pulang..." sapa Jina sambil mencium kedua pipi Jeno.

"Gimana siaran acara barunya hari ini? Lancar?" tanya Doyoung.

"Lancar. MCnya bukan orang baru di industri hiburan. Jadi gak terlalu susah diarahin. Kamu gimana kerjanya? Pulang jam berapa tadi?" tanya Jina balik.

"Jam 4 kayanya udah sampe rumah mama tadi. Aku gak ada rapat hari ini,"

"Oh.. Udah makan malem?"

"Udah. Tadi baru makan pas sebelum pulang,"

"Ya udah, tolong jagain dede. Aku mau bersih-bersih rumah dulu,"

"Aku udah sedot debu tadi pake vacuum cleaner. Cuma belum di pel," ucap Doyoung sambil menggendong Jeno kemudian mendudukan Jeno di sofa.

"Loh? Kapan? Harusnya biarin aku aja,"

"Tadi pagi pas kamu udah berangkat. Mumpung rumah kosong dan aku juga masih kepagian kalo berangkat kantor. Gak apa-apa kamu juga kan capek kerja. Kan aku yang minta biar kita gak sewa pembantu,"

Jina tersenyum. Meski terlihat cuek, Doyoung sebenarnya sangat perhatian pada Jina maupun Jeno.

"Oh iya lupa. Kamu belum makan malem kan?" tanya Doyoung.

Jina menggeleng.

"Mama bawain makanan tadi buat kamu. Biar aku panasin dulu,"

"Oh ya? Yeay! Aku ngepel sama mandi dulu deh baru makan,"

"Ayo Jeno, kita siapin makan buat mama,"

Doyoung segera menggendong Jeno dan mengajaknya ke dapur.

Jina segera mengepel lantai rumahnya dengan cepat agar bisa segera mandi dan makan malam.

NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang