AUTHOR POV
Alexa selalu berangkat sekolah 15 menit sebelum bel masuk, berbeda dengan Deyra yang sampai dikelas pukul 06.15. Walau begitu, Alexa tidak pernah lupa membawa buku pelajaran karena ia selalu menyiapkannya sejak malam. Kali ini ke 2x nya dalam seminggu Deyra lupa membawa buku catatan Biologi.
"Tumben banget sih kopsis jam segini masih tutup" Keluh Deyra.
"Ke fotokopian depan sekolah aja deh, yuk! sekalian gue mau beli Tipe X," ujar Alexa.
Dikoridor utama mereka melihat anak-anak yang terlambat sedang berjajar rapi di lapangan. Dan Alexa melihat Arka ada didalamnya, laki-laki itu menunduk dengan sedikit peluh dikeningnya. Tumben sekali anak itu terlambat. Batin Alexa.
Sampai didepan gerbang sekolah mereka kembali harus merayu satpam untuk membuka kunci nya.
"Eh kalian mau kemana ?" Tanya Pak Didi-- satpam sekolah.
"Mau ke fotokopian depan pak, bukain dong pagarnya," ucap Deyra.
"Nanti nunggu mereka berdua itu kembali," ucap Pak Didi sambil menujuk dua laki-laki yang sedang berada di fotokopian.
"Aelah Pak, keburu Bu Tina masuk ke kelas," ucap Deyra.
"Bentar doang kok, pak" Timpal Alexa.
"Ya sudah." Pak Didi mengambil kunci lalu membuka pagarnya.
"Makasih Pak."
Alexa dan Deyra kemudian menyebrang dan berjalan menuju ke fotokopian. "Mas beli buku satu sama tipe x satu" ucap Deyra.
"Buku apa dek ?" Tanya si mas-mas nya.
"Buku tulis yang isi 58."
"Ok"
Disamping Alexa ada Geral dan Kelvin. Mereka adalah sahabat dekat Alevo serta teman Arka di esktrakuriler sekolah.
"Anjir.. uang gue di tas," ucap Geral merogoh saku nya. "Lo bawa uang nggak Vin ?" Tanyanya pada Kelvin.
"Kan uang saku gue habis buat bayar taruhan sama adik gue," ujar laki-laki berkacamata itu.
Alexa yang mendengar percakapan singkat itu tersenyum tipis "Pake uang gue dulu nih." Alexa mengulurkan selembar uang bernominal 20.000.
Geral ragu-ragu mengambil uang itu "Makasih," ucapnya gugup dibalas Alexa dengan anggukan.
***
Jam istirahat
Alexa berjalan di area kantin dengan membawa paper bag berisikan jaket Arka yang kemarin lusa ia pinjam. Sebelum itu, ia meminta Deyra untuk menunggunya di perpustakaan.
Alexa melihat Arka yang sedang duduk tempat duduk paling ujung bersama Alevo, Geral, Bimo dan Kelvin.
Ia melangkahkan kaki nya. Sampai di depan meja, ia ditatap bingung oleh empat cowok itu.
"Nih Kak, makasih ya udah dipinjemin uang" ucap Geral tersenyum sambil mengulurkan uang. Eh ? Alexa bahkan lupa kalau ia meminjamkan uangnya pada Geral.
"Ehem.." goda Bimo
"Apaan sih lo !" Geral menatap Bimo dengan tajam.
"Iya, sama-sama," ujar Alexa mengambil uang di meja, namun ia terus melihat ke arah Arka yang sibuk dengan minuman didepannya.
"Nanti aja deh ngembaliin nya," kata Alexa didalam hati. Ia mengurungkan niat nya dan merasa Arka tidak tahu akan kehadirannya. Tidak tahu apa pura-pura tidak tahu ?
"Ya udah, gue permisi." pamit Alexa melangkahkan kaki keluar dari area kantin.
"Ehemm..." Goda Bimo lagi
"Apaan sih lo Bim !" Geram Geral melemparkan sedotan kearah Bimo.
"Eh, Lo minjem uang di Alexa ?" Tanya Alevo pada Geral. Geral hendak menjawab tetapi kalah cepat oleh Kelvin
"Iya tadi pagi itu si Geral lupa bawa uang buat bayar di fotokopian, uang saku gue juga habis kalah taruhan," kata Kelvin
"Gengsi dong minjem di cewek apalagi gebetan hahhaha" ujar Bimo dibarengi dengan tawa nya.
"Katanya uang nya habis, kok lo beli makanan ?" ucap Arka yang sedari tadi hanya diam.
"Dipinjemin Alevo."
"Tapi kayaknya si Alexa kesini bukan mau nagih ke lo deh Ral," ujar Kelvin.
"Hah ?"
"Bukannya tadi dia bawa paper bag."
*********
TBCSee ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGES
Short StoryDari awal, aku sudah tahu rasa apa yang aku alami setiap berpapasan denganmu. Rasa yang selalu orang sebut dengan "Jatuh Cinta" Perasaan yang kian tumbuh meski tak pernah ku pupuk. "Waktu tak layak dihabiskan untuk hal yang sia-sia." kalimat itu ma...