Typo bertebaran***
2 tahun kemudian
ALEXA POV
Tidak terhitung berapa lamanya hari-hari yang ku lewati. Kini aku sudah memasuki dunia perkuliahan. Tepatnya tengah menjalani semester 4.
Dulu aku tertarik dibidang kesehatan, tetapi kini aku malah memilih jurusan sastra Inggris di Universitas Indonesia.
Deyra ? Dia memilih melanjutkan pendidikan di Surabaya dan tinggal di sana menemani neneknya. Meski begitu, aku masih sering bertukar kabar dengannya.
Kelas ku sudah berakhir setengah jam yang lalu. Dan sekarang aku sedang berada di kantin, menunggu salah satu temanku yang bernama Salsa.
"Sal !" Aku melambaikan tangan pada Salsa yang baru area kantin.
Salsa berjalan menuju arahku dan langsung menggambil duduk di hadapanku.
"Alexa gue gabut sumpah ! Nge-mall yukkk.." keluh nya sambil menengguk jus milikku.
"Pengin sih, tapi hari ini gue gak bisa."
"Ada acara sama pacar lo ? Xa ! Mana sih pacar lo yang katanya famous itu ?" Tanyanya
"Ntar deh kapan-kapan gue kenalin ke lo," ucapku.Cinta masa SMA mungkin sudah ku lalui, kini aku menjalani kisah romansa yang lebih serius dibanding sebelumya, iya... dengan dia yang aku cintai.
"Xa, gue mau curhat sama lo," ucap Salsa. Jika aku mendeskripsikan Salsa, ia memang masuk ke dalam golongan bucin. Kalo curhat gak jauh-jauh dari yang namanya cinta.
Salsa curhat ke padaku bahwa ia sedang dekat dengan salah satu teman sekelas kami. Salsa bercerita bahwa ia merasa sedikit ragu, pasalnya orang itu terkesan memanfaatkan Salsa.
Memanfaatkan dalam artian hanya mengirim pesan mengenai tugas-tugas kampus. Bukan itu saja, apabila cowok itu merasa kesulitan mengerjakan tugas maka Salsa dengan senang hati mengerjakannya. Bego emang si Salsa.
"Sal, sebenernya tuh cowok ngasih lo harapan apa lo yang baperan sih ?" Ujarku.
Di mataku Salsa itu tipe-tipe cewek yang supel jadi gampang bergaul dengan siapa saja, dan tentunya akan mudah mendapat pasangan apalagi ditunjang dengan fisiknya yang dibilang cantik.
"Kalo gue baperan mungkin sih." Salsa mengetuk-ngetuk pelipisnya.
"Tapi Xa, coba lo bayangin nih yaa.. kita tuker-tukeran lagu nih. Gue ngasih dia lagu barat yang maknanya itu tentang perpisahan dan dia malah ngirim lagu romantis."
"Aelah gitu aja baper," ujarku mencoba sedikit menprovokasi Salsa. Hahaha.
"Bukan gitu doang Xa. Buat apa coba dia nanya-nanya ke gue soal Selly."
Selly itu keponakan Salsa yang masih berumur satu tahun.
"Dia itu sayangnya ke Selly bukan ke elo."
"Alexaaaa ! Baca ini.." Rengek Salsa menyerahkan ponsel padaku.
Aku membaca-baca sederet chatingan Salsa dengan cowok itu. Memang jika di lihat Salsa lebih sering mengirim pesan, karena emang yaa.. Salsa itu bawel. Salsa gak puas kalo nge-chat setengah-setengah.
Kebanyakan membahas mengenai tugas lalu kemudian baru disusul dengan hal-hal biasa. Wajar saja kalau Salsa merasa dirinya di manfaatin.
"Nih. Lo udah gak chattan sama dia ?"
Salsa menggeleng, "Sejak gosip gue sama anggota BEM itu, chattan gue cuman di read."
"Lagian sih lo ! Gak jelas juga hubungan lo sama anggota BEM fakultas itu."
"Alexaaa... gue kan coba manas-manasin dia. Gue juga pengin kali di kasih ke jelasan. Tapi taunya dia malah ngejauhin gue," ucap Salsa diakhiri dengan helaan nafas panjang.
"Kalo di inget-inget emang dia itu memperlakuin lo itu beda," ujarku.
"Maksudnya ?"
"Dia itu kalo ngomong sama lo itu lembut banget Sal," ujarku jujur.
"Eh dia itu baik ke semua orang ya.. bukan ke gue doang. Lagian tuh pas ada tugas kelompok, dia cowok sendiri di kelompok gue, dia malah ngobrol sama Diva dengan santainya. Gue yang ngerjain dan dikacangin pula, udah gitu ngobrol sama Diva nya sambil ngelirik-lirik gue la-"
Ucapan panjang Salsa terpotong oleh suara deringan ponselku. Aku segera mengambil ponselku yang tergeletak di atas meja,
Love ❤
Aku tersenyum tipis melihat siapa yang menelfonku."Halo."
"........."
"Udah. Kenapa ?"
"........"
"Iya nggak papa. Aku bisa pulang sendiri kok."
"......."
"Iya.. gak papa sayang."
"......."
"Love you too."
****
TBC
Ada yg nungguin gak sih ? Gak ada ya..
Btw,
Siapa pacarnya Alexa sekarang menurut kalian ?💕
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGES
Short StoryDari awal, aku sudah tahu rasa apa yang aku alami setiap berpapasan denganmu. Rasa yang selalu orang sebut dengan "Jatuh Cinta" Perasaan yang kian tumbuh meski tak pernah ku pupuk. "Waktu tak layak dihabiskan untuk hal yang sia-sia." kalimat itu ma...