#17

167 42 6
                                    

AUTHOR POV

Alexa menggeram kesal. Tiga jam yang lalu ia merengek meminta ikut saat Haris ingin pergi ke rumah Deon untuk mengerjakan tugas kampus, tetapi kali ini ia bersumpah tidak akan ikut lagi dengan kakaknya bila cowok itu akan keluar.

Alhasil kini Alexa duduk di sofa rumah Deon dengan malas. TV Plasma dihadapannya pun dibiarkan menyala begitu saja. Alexa melirik kakaknya yang  duduk di karpet bulu, fokus dengan laptop dan buku yang setebal bantal.

"Anterin adik lo pulang tuh, kasihan udah malem gini," ujar Deon melirik jam di dinding yang menunjukan pukul sebelas malam.

"Nanggung. Siapa suruh ngerenggek minta ikut sama gue." Haris hanya menanggapinya dengan cuek "Nih gue udah bikin sebagian proposalnya, lo tinggal bikin budget sama SPTJM terus tinggal direvisi."

"Oke. Ngumpulinnya minggu depan kan ?" Tanya Deon sambil menyeruput minuman.

"Besok." Haris adalah tipe orang yang tidak suka menunda waktu apalagi soal tugas.

"Aelah minggu depan juga nggak papa."

"Lo nggak mau dapet nilai plus ?" Tanya Haris telak.

Alexa yang mendengar percakapan keduanya hanya mencibir. Ia membuka ponselnya, terdapat ratusan notifikasi chat  masuk. Gadis itu tak berniat membukannya.

"Lo udah ngereview buku yang mana aja nih ?" Tanya Haris pada Deon.

"Tinggal yang covernya warna biru sama ungu."

Alexa mulai bosan, ia ingin pulang sekarang "Kak, aku pulang dulu," ucap Alexa menyampirkan slimbag nya.

Haris menoleh, "Pulang sendiri ?" Cowok itu sebenarnya sedikit tidak tega.

"Kalo nggak sendiri, sama siapa lagi ?" Tanya Alexa sarkastik.

"Ya udah hati-hati, bilang mamah juga mungkin kakak pulangnya maleman."

Alexa berjalan menyusuri jalanan. Ia berencana mampir membeli pancake di cafe teman Geral--Reo yang kebetulan tidak jauh dari sana.

Ia mulai memasuki cafe. Dilihat sekelilingnya yang sepi dan sunyi, hanya ada lagu yang mengalun lirih. Alexa langsung menuju ke tempat khusus yang biasa untuk memesan.

"Mau pesan apa ?" Tanya pelayan wanita itu dengan senyumnya.

Alexa duduk kursi bantender yang disediakan.

"Pancake."

Suara ponsel pelayan tersebut bunyi, "Maaf sebentar ya," ucapnya yang dijawab dengan anggukan Alexa.

Tak lama kemudian seorang pelayan wanita berbeda datang, "Maaf permisi tadi pesan apa kak?"

"Pancake satu. Oh ya, dibungkus aja ya udah malam soalnya."

"Oke. Di tunggu ya."

Sekitar 5 menit lebih, pelayan itu datang menyerahkan pesanan Alexa. Alexa membuka slimbagnya mengambil dompet saat itu juga Alexa lupa satu hal, ponsel.

Gadis itu bedecak, lalu menyerahkan beberapa uang pada pelayan itu.

"Kakak pacar temennya Pak Reo ya ?" Tanya sang pelayan itu melirik pada salah satu pengunjung cafe. Kening Alexa mengerut, ia menoleh dan mendapati Arka.

Arka, iya Arka. Cowok yang menggenakan kaos hitam bertuliskan CARES ATALL itu tengah duduk di pojok cafe sibuk dengan ponselnya. Sebelumnya, Alexa mengira cafe ini sudah sepi.

Suara petir terdengar bersamaan dengan hujan yang turun dengan derasnya. Untuk kesekian kali gadis itu mendumel didalam hati, kembali teringat ponselnya yang tertinggal dirumah Deon.

Alexa berjalan perlahan. Entah dorongan dari mana kakinya terus melangkah ke arah Arka.

Arka mendongkakan kepala, melihat dari bawah-keatas memperhatikan gadis yang berdiri disampingnya. Seperti biasa raut Arka dingin dan datar.

"Arka," ucap Alexa menggigit bibir bawahnya dan menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga.

Cowok itu hanya diam, tetapi keningnya berkerut menyiratkan tanya.

"Bisa anterin aku pulang ?" Empat kata lolos dari mulut Alexa. Gadis itu hanya menutup mata dan menepuk kening singkat.

Jantung Alexa berpacu dua kali lebih cepat. Gadis itu berdehem singkat, guna menetralkan jantungnya yang semakin menggila.

Arka berdiri dari duduknya, Alexa masih menunduk menggigiti bibir bawahnya.

"Ayo !"

Satu kata itu mampu membuat Alexa mendongkak terkejut, matanya mengikuti Arka yang berjalan keluar dari cafe.

"Yakin nih ? Hujan-hujanan ?" Bisik dewi batin Alexa.

Alexa menghela nafas panjang. Dengan hati-hati Alexa naik ke motor sport putih milik Arka. Alexa menunduk dalam diam, ia tidak pernah sedekat ini dengan Arka. Hal inilah yang membuat jantungnya berdetak tak beraturan. Gadis itu tak peduli keadaannya nanti karena kehujanan.

Arka dengan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Bersamaan dengan hujan yang semakin deras. Alexa tidak melihat tanda-tanda Arka akan menghentikan motornya untuk meneduh.

"Jadi kayak gini ya yang dirasaain Rania." Mengingat Alexa saat itu melihat Rania sering membonceng Arka. Alexa tersenyum tipis, ada rasa yang mengganjal di hati.

Gadis itu tersenyum tipis dengan mata sedikit terpejam dibawah hujan yang terus mengguyur bersama seseorang yang Alexa cintai. Seseorang yang dengan mudahnya mengambil hati gadis itu.

Hujan perlahan mulai mereda, motor sport Arka berhenti didepan rumah Alexa. Baik Alexa maupun Arka, sudah sama-sama basah kuyup. Bahkan pancake Alexa mungkin sudah tidak terbentuk lagi.

"Alexa !" Panggil Lita menggenakan payung menghampiri mereka.

"Malem tante." Arka mengecup singkat punggung tangan Lita.

"Kalian kenapa basah kuyup gini ?"

"Maaf tante, tadi saya nggak neduh dulu," ucap Arka. Seketika Alexa menatap Arka dengan padangan yang sulit diartikan. Tatapan yang menyiratkan kerinduan mendengar suara Arka.

"Gak papa. Lagian kalo neduh mungkin tante tambah khawatir soalnya udah malem."

"Kalian masuk dulu, ganti baju terus mamah bikinin teh hangat."

***

Alexa duduk di sofa sembari memeluk dirinya sendiri. Matanya memandang lurus pada tv yang bermode off. Arka sudah pulang setengah jam yang lalu.

Seketika fikirannya melayang, teringat bagaimana Arka mengantarnya pulang. Walau hanya saling diam tanpa pembicaraan sepanjang perjalanan, tapi ini sangat mengesankan bagi Alexa.

Hatinya sedikit tercubit. Rania, Arka memiliki Rania. Dengan segala sikap cuek yang ditunjukan pada Alexa, kadang membuat Alexa yakin bahwa Arka tidak pernah memiliki perasaan lebih padanya.

"Dek, kamu kehujanan ?"

Alexa melengos, bergantian melihat kakaknya dan jam di dinding 00.10.

***
TBC

Spoiler next part :

//Lo udah putus sama Alexa ?//
//Maksud lo ?//

^^^^^^^

Menurut kalian cerita ini gimana sih ? Ngebosenin gak ? Jadi bingung mau ngelanjutin.

Vote dan Coment

Coment *next* aja deh gak papa :)

Makasih 💕

CHANGES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang