Author POV
Sekitar lebih dari 15 orang termasuk Alexa telah selesai mendirikan tenda dengan posisi tepat menghadap ke pantai yang panjangnya hanya kisaran 15-20 meter.
Tenda itu cukup untuk 3-4 orang. Jadilah Alexa satu tenda bersama Salsa dan Melita.
Alexa mulai menata barang-barang bawaanya di dalam tenda, mulai dari tas yang berisi pakaian hingga cemilan tentunya. Alexa tidak suka tidur berada di tengah, karena itu ia memilih tempat sebelah pinggir kiri.
Cuaca hari ini cukup mendukung, tidak ada angin kencang yang mungkin saja merobohkan tenda bahkan deburan ombak cukup tenang. Pengunjung di pantai ini pun tergolong sedikit.
Sore ini hanya ada sepasang kekasih yang terlihat duduk di bebatuan, keluarga kecil dengan balita mereka yang menangis, karena tidak diperbolehkan bermain air terlalu lama, dan sisanya hanya beberapa orang yang mayoritas adalah masyarakat sekitar.Malam tiba.
Hawa dingin terasa hingga terasa bulu kuduk Alexa berdiri. Walau tak jauh dari duduk Alexa, ada cowok-cowok yang tengah sibuk membakar beberapa makanan seperti udang, sosis, otak-otak dll.
Sudah menjadi kesepakatan, jika urusan memasak makanan kali ini menjadi tanggung jawab cowok-cowok. Dan yang perempuan menyiapkan segala peralatan dan bahan makanannya."Dingin uyy. Perkiraan gue tadi gak sedingin ini deh." Melisa mengeratkan pelukannya pada diri sendiri.
"Kelamaan jomblo sih jadi gak ada yang angetin," canda Salsa.
"Gini nih kalo yang ngomong sama anak bucin, apa-apa disambungin ama cinta lah pasangan lah. Lelah daku mendengarnya."
Alexa tertawa mendengar perdebatan antara Salsa dan Melisa.
"Ya kan emang nyata elu jomblo kali. Kalo Alexa mah kedinginan bisa dipeluk sama Geral," ucap Salsa
"Terus kalo lu yang kedinginan dipeluk sama siapa ? Anggota BEM F itu ?" Balas Melisa dengan suara cukup keras. Bisa di pastikan semua yang ada disitu dapat mendengarnya dengan jelas.
"Ish.. Melisa !" Mata Salsa bertemu dengan Avanno yang menatapnya. Merasa salting, Avanno langsung menyibukan diri kembali mengoleskan mentega.
Salsa yang tersulut emosi akibat tindakan Avanno yang memilih tidak peduli akhirnya masuk ke dalam tenda.
"Kenapa ?" Tanya Melisa pada Alexa.
Alexa mengedikan bahunya, "hayolooo ngambek karena lu kali."
"Salsa gak mungkin sebaper itu sampe ngambek ke gue. Ck." Melisa berdiri lalu menyusul Salsa masuk ke dalam tenda.
Tak lama kemudian Geral duduk di sampingnya dengan dua plastic cup yang berisi minuman hangat.
Alexa tersenyum mengambil minuman yang disodorkan Geral padanya.
"Kenapa ?" Tanya laki-laki itu menunjuk ke arah tenda dengan matanya.
"Biasa." Alexa menyeruput minuman tadi.
***
Pukul 22.50
Alexa sudah mulai ngantuk, meminta izin pada yang lain untuk kembali ke tenda.
"Aku ke tenda ya, udah ngantuk," ucaonya pada Gerak yang masih setia duduk disampingnya dari tadi.
Geral tersenyum lalu mengangguk.
***
Suara gaduh seseorang membuat Alexa membuka matanya nya.
"Nyari apa sih lo ? Berisik banget deh," ucap Alexa sembari mengucek matanya.
"Hp gue," jawab Salsa sambil mengeluarkan satu persatu barang di dalam tas nya.
Alexa menggelengkan kepalanya. Kemudian meraih ponsel dan membukanya. Kebiasaan Alexa saat bangun tidur langsung mengecek ponsel, bermain sebentar hingga rasa kantuknya hilang dan pada akhirnya sibuk dengan ponsel itu.
"Ck.. disini ternyata ponsel gue." Salsa yang telah menemukan ponsel di totebag, kemudian memasukan kembali isi tasnya.
Alexa yang salfok akan totebag milik Salsa pun angkat bicara, "Totebag lu akpol anjirr.. punya siapa ?"
"Sepupu gue."
"Oh.."
"Lu mau gak ?? gue bawa banyak minuman sama makanan ringan nih."
"Mau dong. Apa aja adanya ?" Ujar Alexa mendekat sedikit guna melihat isi totebag itu.
"Nih ambil sendiri." Salsa menyodorkan totebagnya pada Alexa.
Alexa mengambil satu minuman ion dan Qtela ubi ungu. Saat hendak mengembalikan tote bag itu pada Salsa, Alexa melihat sesuatu. Alexa yang notabenya kepo, mengambil sesuatu itu yang ternyata semacam brosur atau pamflet. Entah Alexa tidak tahu namanya itu tapi sejenis itu.
"Apa ini ?"
Salsa yang tengah memainkan ponsel melirik sebentar kearah Alexa, "Punya sepupu gue. Katanya siapa tahu aja gitu gue tertarik masuk sono. Ya enggak lah, gila emang. Gue sama sekali gak tertarik sama akademi polisi-polisi gitu." Cerocos Salsa sambil mengetap dua kali pada postingan instagram Ariana Grande.
"Arka ??" Guman Alexa sangat pelan.
Rasa sesak di dadanya yang kembali muncul beradu dengan suasana dingin saat ini membuat perut Alexa sedikit kram.
"Sal, ini buat gue boleh gak ? Kebetulan sodara gue ada yang minat masuk sini," dusta Alexa sambil menahan rasa sakit pada perutnya.
"Ambil aja."
Alexa mengehela nafas.
"Eh ?! Bukannya sodara lu kebayakan tinggal di Batam ya. Akpol disitu kan di Bandung." Salsa menunjuk lembaran itu dengan dagu nya.
"Eh, itu emmmm.. sodara gue katanya mau tinggal di Bandung gitu. Biar gak LDR sama pacarnya," ucap Alexa dengan lidah sedikit kelu.
"Bucin juga sodara lu. Ya udah ambil aja."
"Ada apasi berisik amat. Btw jam berapa ini ?" Melisa yang posisinya tidur di tengah terbangun.
"Jam setengah 3," jawab Salsa.
Tanpa pikir panjang Melisa kembali menutup matanya lalu mencari posisi nyaman untuk kembali tidur.
Alexa menyimpanya di dalam tas. Sengaja Alexa menaruhnya di bagian tertentu agar tidak hilang dan mudah mencarinya tentu.
Alexa akui, ia adalah tipe wanita yang pendiriannya mudah goyah.
****
TBCHuaaa aku kangennn
Sudah lama sangat gak update awokakkakaHappy 3k 🎉 readers..
Btw jangan lupa Votement yaa.. makasih📚📚
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGES
Short StoryDari awal, aku sudah tahu rasa apa yang aku alami setiap berpapasan denganmu. Rasa yang selalu orang sebut dengan "Jatuh Cinta" Perasaan yang kian tumbuh meski tak pernah ku pupuk. "Waktu tak layak dihabiskan untuk hal yang sia-sia." kalimat itu ma...