#15

180 45 16
                                    

AUTHOR POV

Alexa duduk ditepi kolam renang rumah Geral lalu mencelupkan kedua kakinya, disusul dengan Geral. "Kita main truth or truth yuk !" Ajak Geral pada Alexa.

Pulang sekolah Geral mengajak Alexa ke rumahnya dan disetujui oleh gadis itu yang ingin bertemu dengan sepupunya Geral--Tasya. Namun, ternyata Tasya sedang ada kerja kelompok dengan teman-temannya.

"Truth or dare ?" Ujar Alexa memicingkan mata tidak tahu maksud Geral.

"Bukan, truth or truth. Udah mainstream kali kalo jujur atau tantangan."

Alexa hanya mengangguk.

"Dari kamu dulu, kamu mau nanya apa tentang aku ?" Tanya Geral pada Alexa.

"Hmm.." Alexa menerawang tampak tengah berfikir keras.

"Apa impian kamu yang belum terwujud ?" Tanya Alexa menujuk pada Geral.

"Banyak. Salah satunya, long last sama kamu."

Alexa mendelik pada Geral. Geral tersenyum yakin dan mengangguk, gesturnya seakan mendorong Alexa mempercayainya.

"Beneran tau, kan kita baru empat minggu jadian."

"Sekarang aku tanya, dihati kamu sekarang ada nama siapa ?" Tanya Geral serius menatap cokelat manik milik Alexa.

Seketika Alexa membeku, gadis itu mendongkak menatap Geral dengan keraguan. Alexa berusaha mengatasi sesuatu yang tiba-tiba muncul dalam dirinya.

"Jujur sama aku, kamu cinta sama aku ?" Ucap Geral yang memasang telinga lebar-lebar. Manik hitam milik Geral mengunci mata milik Alexa,  gadis itu tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Cowok dihadapannya kini membuat hati Alexa terketuk, selama ini Alexa tidak paham dengan keinginan hatinya sendiri.

Tatapan terluka, membuat pertahanan gadis itu luruh. Merasa bersalah dengan kebodohannya menerima seseorang bahkan kala ia mencintai yang lain.

Sakit hati, yang mampu membuat dirinya menjadi bodoh dan egois. Entah mengapa Geral saat ini  membuat Alexa merasa sangat bersalah. Alexa masih larut dalam bola mata itu.

Bodoh Alexa ! Saat lo masih mengharapkan seseorang padahal ada orang yang nunggu lo.

Hati Alexa nyeri. Mereka masih saling menatap. Alexa merasa Geral begitu mencintainya, tetapi di lain sisi Alexa belum bisa melupakan Arka. Tatapan nanar nan terluka terpancar jelas dari mata Geral mampu membuat bulir bening mengalir begitu saja.

Gadis itu memutuskan kontak matanya bersamaan dengan tangisnya "Hikss.. hikss" Alexa menumpahkan tangisnya pada telapak tangan.

"Hey.. hey... kenapa nangis ?" Geral mulai khawatir dengan Alexa yang tiba-tiba menangis.

"Hikss.. hikss.." Geral berusaha menarik tangan yang menutupi wajah Alexa.

Alexa menatap ke arah Geral dengan air mata yang terus mengalir sebelum akhirnya berkata, "Aku cinta sama Arka.. Hikss.. hikss... maafin aku," ucap gadis itu yang seketika membuat Geral membeku bagai manekin. Ada sesuatu yang amat menyakitkan menjalar di dalam diri Geral.

Geral memeluk Alexa dari samping, matanya memandang lurus dengan tatapan kosong, berusaha mencerna kata-kata yang barusan Alexa ucapkan.

Alexa menaruh kepalanya kepundak Geral, dengan telapak tangan menutupi wajahnya guna menumpahkan tangis yang belum mereda.

Geral tersenyum sumbang mendengar tangisan Alexa, matanya memanas, hatinya sungguh sangat terluka kini. Tangannya masih mengelus lengan Alexa dengan lembut seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.

"Cup.. cup.. jangan nangis," ucap Geral dan mencium singkat pelipis Alexa agar tangis gadis itu segera reda. Walau nyatanya cowok itu juga sedang berusaha menahan sesuatu yang hendak keluar dari matanya.

***

GERAL POV

Gimana sih perasaan kalian saat tahu kalau pacar suka sama sahabat sendiri ? Sakit banget man !. Inilah yang lagi gue rasain.

Selama ini gue nggak tahu kalo Alexa suka sama Arka. Saat tahu gue pun berusaha nerima kenyataan. Gue baru tahu rasanya jatuh cinta sendirian, sebelumnya gue sempet ngeremehin apa itu cinta sendiri. Dan saat gue ngerasain sendiri, Boomm!! Ngebekas banget.

Lo mau ngatain gue alay ? Bodo amat, gue nggak peduli. Omongan kalian semua nggak bisa bikin gue sesakit yang dibikin Alexa.

Ingatan gue masih pada pernyataan Alexa yang ngaku kalo dia suka sama Arka. Tergiang-ngiang terus ditelinga gue. Waktu Alexa ngomong gitu, mata gue panas banget.

Lo semua mau ngatain cengeng gitu ? Silakan ! Lo belum ngerasain diposisi gue, sakit cuy. Pacar lo malah suka sama sahabat lo sendiri.

Saat gue jujur berharap long last sama Alexa, dia malah jujur kalo dia suka sama sahabat gue. Iya sih lebih baik jujur dan  salah gue juga nanya gitu ke dia. Tapi gue nggak nyesel tuh nanya gitu ke dia.

Sejak saat itu gue ngeyakinin diri sendiri, kalo diantara gue dan Alexa hanya perlu waktu. Cinta gue ke Alexa nggak main-main, bukan sekedar cinta pandangan pertama dan langsung jatuh cinta.

Gue akan berusaha ngebuat Alexa jatuh cinta sama gue, walapun saat ini dia suka sama Arka. Dan jika perjuangan gue gagal, maka gue harus rela ngelepas Alexa.

Untuk sekarang ini gue hanya perlu dua, waktu dan kesempatan.

***
TBC

Lagi giat nulis 😁 sebelum memasuki hari-hari penuh kesibukan 😈

Vote dan Coment yaaa.. buat nyemangatin aku 😢😜

Makasih 💕💕

CHANGES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang