Vote dan komen sebelum membaca!
Kembali mengingatkan typo bertebaran dimana-mana.Happy reading!
*****
Vanesa dan Fina telah siap dengan kaos olahraganya dan bersiap-siap menuju lapangan karna hari ini jadwal kelas mereka olahraga dimana materinya adalah bola voly.
"Dio pak Jafar nya dah ada belum sih dilapangan?" Tanya Fina saat melihat Dio datang kekelas nya.
"Pak Jafar gak ada jadi kita disuruh latihan sendiri, yaudah ayo kelapangan" Ucap Dio menginstrupsikan teman-temannya untuk menuju lapangan.
Setelah sampai dilapangan Vanesa hanya duduk memperhatikan teman-temannya yang sedang bermain bola voly, dia merasa jenuh karna dia tidak bisa bermain bola voly.
Dari kejauhan Nathan memperhatikan Vanesa yang hanya duduk memperhatikan temannya dengan sesekali menghembuskan nafas gusar, dia tersenyum simpul melihat tingkah gadis itu kadang jutek, nyebelin kadang juga lucu.
Merasa ada yang memperhatikan Vanesa mengalihkan pandangan nya dan membuat dia dan Nathan saling berpandangan dari jarak yang cukup jauh dengan durasi cukup lama.
"Woy!" Dio menepuk bahu Vanesa membuat Vanesa terkejut
"Ish! Lo mah untung gue gak jantungan!" Gerutu Vanesa kesal
Sementara Nathan yang melihat itu hanya memasang wajah datar.
"Lagian lo ngapain sendirian disini? Mending main voly" Ucap Dio seraya memperhatikan teman-temannya yang saling mengambungkan bola.
"Gue gak bisa" Dio menoleh kearah Vanesa lalu terkekeh
"Yaudah ayo gue ajarin" Dio menggenggam telapak tangan Vanesa dan menarik nya kearah lapangan voly.
"Dio gue gak bisa!" Gerutu Vanesa
"Aelah gue ajarin mudah aja kok" Ucap Dio lalu mengambil satu bola Voly dan memantulkan nya berulang kali.
"Nih pegang" Vanesa menuruti perintah Dio
"Sekarang bolanya lo taruh ditangan kiri lo terus kedepankan kaya gini dan tangan kanan lo taruh disamping badan lo agak kebelakang untuk passing bolanya" Instruksi Dio dengan mencontohkan gerakan nya
Vanesa mengikuti semua perkataan Dio sambil memperhatikan Dio
"Nah sekarang tinggal lo pukul deh" Ucap Dio melakukan passing bawah membuat bola voly itu melambung tinggi melewati net voly.
"Ih gue gak bisa Dio" Dumel Vanesa
"Mana bisa tau lo bisa atau engga kalo belum lo coba" Dio menghampiri Vanesa dan memposisikan badannya dibelakang Vanesa, jika dilihat dari belakang mereka seperti sedang berpelukan.
"Nih gini gue itung ya 1, 2 ,3" Dan shoot bola berhasil melambung walau tidak lumayan tinggi dengan bantuan Dio.
"Nah itu bisa kan? Sekarang lo coba sendiri deh"
Vanesa kembali memposisikan tubuh dan tangannya seperti yang diajarkan Dio dan melakukan passing bawah dan finally dia berhasil.
"Yey berhasil Dio!" Ucap Vanesa melompat-lompat kegirangan dan refleks memeluk tubuh tegap milik Dio.
"Cie cieee!" Seru teman kelas mereka melihat kejadian tak terduga itu
Vanesa tersadar dengan perbuatannya barusan dan sesegera mungkin melepas pelukannya.
"Sorry Sorry gue kesenengan soalnya" Ucap Vanesa gugup
"No problem" Ucap Dio terkekeh melihat Vanesa yang terlihat malu
Sementara itu masih ditempat yang sama Nathan memerhatikan kejadian beberapa menit lalu hanya tersenyum sinis " Dih sok banget sih tuh cowok " Ucapnya dingin lalu melenggang pergi merasa muak.
****
Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit lalu Vanesa tengah membereskan segala alat tulis nya, melihat arloji dipergelangan tangannya dan segera pergi meninggalkan kelas nya yang sudah kosong.
"Nes!" Panggil Fina entah muncul darimana
"Lo darimana?" Tanya Vanesa
"Dari perpus tadi balikkin buku"
Vanesa hanya ber'oh' ria "Yaudah pulang yok, lo dijemput siapa?" Tanya Vanesa
"Gue naik angkot Nes ayah gue gak bisa jemput"
"Yaudah bareng gue aja, Kak Kelvin bawa mobil kok"
"Gak ngerepotin?"
"Santai aja kali Fin, nah itu kak Kelvin udah nunggu" Tunjuk Vanesa kearah Kelvin yang sedang bersandar dikap mobil sport nya dan melambai kearah Vanesa.
"Kak anterin Fina dulu ya"
Kelvin mengernyitkan dahinya " Ini kenalin sahabat aku namanya Fina, Fina ini kakak gue namanya Kelvin dia kuliah di Jerman tapi ini lagi liburan jadi selama beberapa bulan dia Di Indonesia"
Fina mengulurkan tangannya yang langsung disambut hangat oleh Kelvin
"Fina"
"Kelvin cowok paling ganteng" Ucap Kelvin over pede
"Idih najis lo kak" Sinis Vanesa sementara Fina hanya terkekeh
"Yaudah yuk!"
Mereka bertiga pun memasuki mobil dan Kelvin melajukan mobilnya meninggalkan pelataran sekolah.
*****
Jangan lupa vomment nya ya guys
Salam manis
Karmelina
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival My Pacar [Completed]
Teen FictionDua kubu yang saling membenci yang entah sampai kapan akan seperti itu, namun kita tidak tau bukan apa rencana tuhan untuk menghentikan rasa benci itu? Entah dengan cara mempersatukan mereka menjadi sepasang kekasih atau tetap membiarkan kebencian i...