Nathan menghembuskan nafas gusar sudah 3 hari ini dia dirawat dirumah sakit dan selama itu juga kedua sahabat gilanya selalu mengunjunginya, seperti sekarang ini Raffa Dan juga Digo tengah bermain game online 'PUBG' disalah satu sofa panjang diruang rawatnya.
"Woi Raf itu tu ada musuh njir cepetan napa elah! Buset ni anak!"
"Sabar woi gue baru pertama main mana tau lah bambang!"
Digo tercengang " Biadap! Lo bilang lo sering main! Nub anjir!"
Digo mendengus kesal saat dirinya mati didalam game itu, dia melempar ponselnya asal keatas sofa lalu berjalan kearah Nathan yang kini tengah memainkan ponselnya.
"Maaf Dig, gue kan gak bermaksud" Ucap Raffa lalu mengambil satu buah apel diatas nakas dan mengupasnya dengan pisau.
"Terserah lo!"
"Yaelah gitu doang marah!"
"Lo pada kenapa sih! Pekara game doang ribut!" Sungut Nathan yang merasa kesal dengan kegaduhan yang dibuat oleh Raffa dan juga Digo.
"Salahin Raffa tu!"
"Lah kok gue? Kan gue udah bilang minta maaf kok lo malah nyolot kegue?" Raffa berhenti mengupas apelnya dan melempar apel itu kearah Digo dan justru apel itu ditangkap oleh Digo dan langsung dilahapnya.
"Makasih" Ucap Digo.
Rafa mendengus lalu kembali mengambil satu buah apel dan mengupasnya.
Tiba-tiba pintu terbuka dan nampak Kemal yang masih menggunakan jas dokter masuk kedalam ruangan itu.
"Digo, Raffa lo pada belum balik? Gak dicariin emak lo apa?"
Raffa bangkit dari duduknya sembari memakan potongan apel ditangannya "Santai bang, emak gue gak bakal nyariin" Ucap Raffa santai yang dibalas anggukan oleh Kemal.
Nathan memutar bola matanya lalu bertanya kepada Kemal "Gimana?" Tanya Nathan
Kemal mengalihkan pandangannya kepada Nathan lalu menyerahkan sebuah map bewarna merah kepada Nathan.
"Apa ini?" Tanya Digo yang merampas map itu sebelum berada ditangan Nathan.
"Kepo amat sih lo! Balikin!" Nathan merebut paksa map nya dan menatap tajam Digo yang mencibirnya.
Nathan membuka map merah tersebut sementara Digo dan juga Raffa mencuri pandang untuk mengintip isi map itu.
Nathan mendongak lalu melempar map itu kearah Kemal "Gajelas lo sumpah!"
Kemal terkekeh lalu menaruh map nya diatas nakas lalu disambar oleh Digo yang langsung membukanya dan Raffa yang ikut melihat isi map tersebut.
Digo mendongak " Ya rob bahasa apa ini!" Digo menyerahkan map itu kepada Raffa.
Raffa memperhatikan isi map itu dan mengernyit heran " Ini apaan?" Tanya RaffaKemal menggelangkan kepalanya lalu duduk disofa "Itu bahasa Romawi kalian mana bisa ngerti"
Sontak ketiga sahabat serangkai itu memasang wajah datar.
"Terus lo ngapain nunjukkin itu map kegue?""Gak papa cuma mau pamer aja kalo gue bisa bahasa romawi" Ucap Kemal seraya meneguk segelas air putih
"Demi apapun itu gak lucu!" Ucap Raffa histeris
"Lah yang lagi ngelawak siapa bego?!"
"Udah deh mending lo berdua pulang!" Usir Nathan kepada kedua sahabatnya itu.
"Tega sekali kau mengusirku bambang!" Ucap Raffa melankonis
"Pulang sebelum kursi melayang!"
Digo dan Raffa buru-buru membereskan tasnya dan segera keluar ruangan bernuansa putih itu.
Nathan menghembuskan nafas lelah "Gimana lo udah tau informasi tentang Vanesa?"
Baru saja Nathan bertanya kepada Kemal, Raffa kembali masuk dengan cengirannya "Hehe Sorry charger gue ketinggalan" Raffa masuk lalu mengambil barang yang dicarinya dengan tatapan tajam Nathan disepanjang langkahnya.
"Oke gue pulang!"
"Gue dapat info baru" Ucap Kemal sepeninggal Raffa
Nathan bangkit dari baringnya lalu bersender " Apa?"
"Ternyata Vanesa dirawat diRumah Sakit ini"
****
Kalo gak ngefeel sorry banget🙏
Tapi jangan lupain vote sama komennya oke:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival My Pacar [Completed]
Dla nastolatkówDua kubu yang saling membenci yang entah sampai kapan akan seperti itu, namun kita tidak tau bukan apa rencana tuhan untuk menghentikan rasa benci itu? Entah dengan cara mempersatukan mereka menjadi sepasang kekasih atau tetap membiarkan kebencian i...