"Maklumin sikap Nathan ya, dia emang gitu. Oh iya, tadi itu Alexa pacarnya Nathan"Deg!
'Pacar?' Batin Vanesa
"Pa-Pacar oma?"
"Iya, Kenapa?" Tanya Oma
"Eng-engga oma"
Hati Vanesa benar-benar hancur saat ini, baru saja beberapa jam yang lalu mereka jadian sudah dihadapkan dengan hal semacam ini?
"Oh iya nama kamu siapa?" Tanya oma ramah
"Nama aku Vanesa oma"
"Nama yang cantik kaya orangnya" Puji Oma seraya mengusap puncak kepala Vanesa, sementara gadis itu mencoba tersenyum untuk menutupi rasa kecewanya.
"Oma, Vanesa pulang dulu ya? Udah sore" Ucap Vanesa
"Loh kok pulang? Nathan juga belum balik lo, nanti kamu pulang naik apa?"
"Aku naik taksi aja oma, Assalamualikum" Ucap Vanesa mencium tangan oma lalu pergi keluar ruangan tersebut.
Selang 10 menit kepergian Vanesa Nathan datang bersama Alexa.
"Loh Vanesa mana oma?" Tanya Nathan
"Tadi dia pamit pulang"
"Oma cerita apa aja sama dia?" Tanya Nathan mulai panik
"Oma cuma bilang kalo Alexa pacar kamu, selebihnya cuma ngobrol-ngobrol biasa, Kenapa Nathan?" Tanya Oma saat menyadari raut wajah Nathan yang berubah.
Nathan langsung saja berlari keluar dari ruangan tersebut membuat oma serta Alexa dibuat bingung.
"Nath lo mau kemana?!" Teriak Kemal saat dia berpapasan dengan Nathan dikoridor rumah sakit, namun panggilannya itu tak dihiraukan oleh Nathan.
"Kenapa lo tega sih sama gue Nath?" Gumam Vanesa yang kini tengah dalam perjalanan menuju rumahnya.
Sopir taksi yang melihat Vanesa menangis merasa iba."Neng? Neng teh kunaon?" Tanya sopir taksi yang sudah lumayan tua dengan logat sundanya yang kental.
Vanesa mengusap air matanya lalu tersenyum "Ah gak apa-apa pak"
"Pasti gara-gara pacar ya? Barudak ayeuna mah sok sedih karna kabogoh" Ucap Bapak itu
Vanesa hanya tersenyum getir, lalu memberikan uang kepada sopir itu saat sudah sampai dirumahnya.
"Loh lo kenapa Nes?!" Tanya Kelvin yang melihat Vanesa memasuki rumah dengan mata sembab.
Vanesa berhambur kepelukan Kelvin dan kembali terisak.
"Nat-han udah punya pacar bang..hiks"
"Udah jadian sama Nathan?" Tanya Kelvin yang diangguki oleh Vanesa
"Coba ceritain awal mulanya"
Vanesa lalu menceritakan semuanya mulai dari saat dirinya menerima Nathan menjadi pacaranya hingga saat bersada dirumah sakit dan nengetahui semuanya.
Kelvin mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih pertanda dia sedang emosi.
"Brengsek tu cowok! Buat apa dia nembak lo kalo dia udah punya cewek?!"
Mendengar amarah Kelvin justru membuat Vanesa semakin terisak dipelukannya, Kelvin mencoba meredakan emosinya dan mengusap puncak kepala Vanesa sesekali mengecupnya penuh sayang.
"Kalo gini keadaannya gue gak bisa balik ke Jerman, dan ninggalin lo sendirian disini" Ucap Kelvin yang sukses membuat Vanesa mendongak dengan wajah berlinang air mata.
"Abang mau balik?" Tanya Vanesa dengan air mata yang kembali mengalir deras
"Sstt...udah sekarang lo istirahat"
"Abang kenapa sih jahat sama Nesa?! Hiks...kenapa cepet banget balik nya! Nesa tu kesepian sendirian!" Ucap Vanesa penuh emosi seraya memukul-mukul dada bidang Kelvin.
Kelvin menangkap tangan mungil Vanesa yang memukulnya dan mendekap tubuh mungil gadis itu " Maafin abang, tapi abang harus kuliah. Minggu depan abang berangkatnya" Ucap Kelvin
Vanesa mendongak lalu kembali terisak dan semakin mengeratkan pelukannya kepada Kelvin.
"Yaudah sekarang Nesa istirahat ya? Abang temenin" Kelvin lalu membawa Vanesa menuju kamarnya dan memeluk tubuh gadis itu diatas ranjang seraya mengusap kepala Vanesa lembut.
'Tok..tok'
Tiba-tiba pintu depan diketuk, membuat Kelvin melepaskan pelukannya kepada Adik tersayang itu mencoba sepelan mungkin agar adiknya tak terbangun.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Kelvin datar dan mencoba menahan emosinya saat tahu siapa yang datang.
"Bang gue mau ketemu sama Vanesa" Ucap Nathan
"Mau ngapain lagi? Dah cukup lo buat adek gue pulang dengan mata sembab" Kelvin masih berkata dengan nada dingin
Nathan tertegun "Vanesa nangis? Plis bang gue mau ketemu Sama Nesa gue mau jelasin semuanya" Ucap Nathan seraya memohon
"Engga! Lo pulang sekarang dan jangan deketin adek gue lagi!" Ucap Kelvin
"Tapi bang gue sayang sama Nesa!" Nathan tetap kekeuh ingin bertemu Vanesa
"Sayang kata lo hah?! Sayang?! Cowok macam apa yang nembak cewek sementara dia udah punya pacar! Lo cuma nyakitin hati Nesa! " Kelvin kini sudah tak dapat menahan emosinya dan mencengkram kerah baju seragam yang dikenakan Nathan.
"Itu semua gak bener bang! Biar gue jelasin semuanya!"
"Gak ada yang perlu lo jelasin! Sekarang lo pergi dari sini!"
Kelvin lalu menarik Tubuh Nathan untuk keluar dari rumahnya dengan masih mencengkram kerah seragam Nathan dan mendorongnya membuat Nathan terhuyung.
****
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival My Pacar [Completed]
Teen FictionDua kubu yang saling membenci yang entah sampai kapan akan seperti itu, namun kita tidak tau bukan apa rencana tuhan untuk menghentikan rasa benci itu? Entah dengan cara mempersatukan mereka menjadi sepasang kekasih atau tetap membiarkan kebencian i...