Tiga belas

5.4K 269 0
                                    


Entah sudah  berapa kali Vanesa menghela nafas lelah, sejak 30 menit lalu dia dan Nathan sudah berada ditoilet untuk membersihkannya.

Nathan melihat Vanesa yang tampak lelah terus mengepel lantai kramik toilet merasa kasian kepada gadis itu. " Nes kalo lo capek istirahat aja" Ucap Nathan masih terus mengepel lantai

"Engga. Gue gak capek" Jawab Vanesa
Nathan menatap Vanesa kemudian menggelengkan kepala, gadis itu memang keras kepala.

"Yaudah kalo lo dah capek istirahat jangan dipaksa"

"Iyaiya ih bawel banget lo sumpah!" Dumel Vanesa

"Demi kebaikan lo juga" Ucap Nathan datar . Vanesa tak menjawab perkataan Nathan.

Satu jam berlalu akhirnya tugas mereka selesai "Huft.. akhirnya selesai juga" Ucap Vanesa mengelap peluhnya dan bersender didinding.

"Ayo pulang" Ajak Nathan

"Ayo"

Saat Vanesa berjalan hal tak terduga terjadi saat Vanesa tak sengaja berjalan dilantai yang masih licin membuatnya tergelincir lalu terjatuh.

"Kyaa!!"

Namun sebelum tubuh Vanesa menyentuh lantai dengan sigap Nathan menangkap tubuh Vanesa membuat mereka bertatapan beberapa detik lamanya sebelum Vanesa tersadar dan berdiri melepaskan diri dari dekapan Nathan menetralisir rasa asing dijantung nya.

Jantung gue! Mati gue mati!. Batin Vanesa

"Gausah blushing gitu kali pipinya" Goda Nathan

"Apaansih lo!" Vanesa memukul bisep Nathan membuat cowok itu tertawa tampan

Ya allah kenapa kau ciptakan makhluk sesempurna dia. Batin Vanesa tanpa sadar

"Ngapain masih bengong udah ayo pulang" Nathan menarik tangan Vanesa kemudian menuntunnya keparkiran dimana motornya terparkir.

****

"Makasih Nath" Ucap Vanesa seraya memberikan helm nya kepada Nathan

"Sama-sama, Btw ntar malem ada acara gak?" Tanya Nathan

"Umm gak ada, kenapa?" Tanya balik Vanesa

"Gue mau ajak lo jalan itu juga kalo lo mau sih" Ucap Nathan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Vanesa tampak tersenyum miring, membuat Nathan mengernyit heran.

"Lo pasti suka sama gue ya? Hayo lo ngaku!" Ucap Vanesa tiba-tiba sambil menunjuk wajah Nathan membuat cowok itu terkejut.

"Dih pede banget lo anjir!" Ucap Nathan menepis tangan Vanesa

"Alah ngaku ajadeh gue tau gue cantik, tapi kalo lo yang suka sama gue, gu-"

"Sttss!! Berisik lo njer!" Ucap Nathan membekap mulut Vanesa

"Mpph..Lep-pas! Tangan lo bau terasi!" Ucap Vanesa melepaskan tangan Nathan yang membekap mulutnya, Nathan menautkan alisnya lalu mendekatkan telapak tangannya kehidungnya dan menghirup aromanya namun, tangannya harum tidak seperti yang dikatakan oleh Vanesa.

"Tangan gue harum kok" Ucap Nathan

"Kutil monyet percaya aja gue boongin" Gumam Vanesa

"Apa katalo?"

"Engga.. engga udah pulang gih! Dah maghrib!" Usir Vanesa

"Eh bentar paklek, ntar malem gue jemput lo jam 8 on time gak pake ngaret! Gue nyampe lo harus udah siap! Harus udah siap inget!" Ucap Nathan yang justru seperti perintah membuat Vanesa melongo

"Eh gue bel-"

"Bye!!"

"Sa aee dugong!" Ucap Vanesa saat motor Nathan pergi menjauh menembus jalanan yang mulai ramai.

Vanesa memasuki rumahnya dan memutuskan untuk mandi kemudian menonton televisi diruang tengah.

"Nes lo tadi pulang sama siapa?" Tanya Kelvin yang tiba-tiba datang dan merebut toples keripik singkong yang ada  pangkuannya.

"Eh kripik gue njer!" Dengus Vanesa

"Ga boleh ngemil banyak-banyak kalo malem ntar bengep tu badan! Udah jawab aja lo pulang sama siapa?"

"Nathan" Ucap Vanesa , membuat Kelvin seketika menoleh kearah Vanesa dan tersenyum curiga

"Adek gue sekarang ya udah tau cinta-cintaan" Goda Kelvin seraya mencolek pipi chuby Vanesa

"Apasih Aa! Cuman temen doang elah!" Elak Vanesa

"Temen apa temen? Eh bentar dulu bukannya lo sama dia itu busuh bebuyutan?" Tanya Kelvin

"Ya gue mana tau Nathan noh yang deketin gue duluan"

"Berarti si Nathan suka sama lo itumah Fiks"

Vanesa tersedak minuman yang barusan diminum nya " ngacok lo sumpah!" Ucap Vanesa

"Ya gue sih gapapa lo deket sama siapa aja, tapi inget pilih-pilih orang yang bisa deket sama lo, gue liat Nathan itu anak berandalan tapi gue percaya dia itu sebenernya baik kok. Dan cari cowok itu yang baik contohnya kaya gue udah baik,ganteng,sholeh,rajin menabung dan tidak sombong" Ucap Kelvin

"Sa ee lu pantat panci!" Dengus Vanesa lalu bangkit dari duduknya

"Eh mau kemana?" Tanya Kelvin

"Jalan sama Nathan ntar jam 8, boleh gak?" Tanya Vanesa

"Hmm boleh asal  balik bawain martabak manis sama martabak telor" Ucap Kelvin Santai.

"Serahlo!"

*****

TBC....

My Rival My Pacar [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang