Azkadina Kanzia Nadhifah, gadis berhidung mancung, iris mata coklat memakai ripped jeans T-shirts putih dibalut jaket jeans denim berkerudung pashmina abu-abu muda mencoba menetralkan nafas sehabis lari cepat dari lantai satu sampai lantai enam kelasnya berada.
Azkadina Kanzia Nadhifah POV
Setelah menetralkan nafas dengan segera ku ketuk pintu di depan ku ini.
Tok tok tok
Tak menunggu jawaban dari dalam langsung saja aku masuk ke dalam kelas. Dengan segera aku mendudukkan pantat ku ke kursi pojok depan karena hanya kursi itu yang tersisa. Belum sampai satu menit aku duduk suara bariton membuat ku terhenyak kaget.
"Siapa yang menyuruh kamu duduk!"
Suara itu milik bapak dosen terhormat Bapak Mochamad Zidan Alfareza Pimadasa dosen killer nan tampan mempunyai banyak fans seantero kampus ini.
"AZKADINA KANZIA NADHIFAH!"Lamunanku buyar ketika suara bariton itu bersuara menyebutkan nama ku.
"I..iya, pak" jawabku dengan suara terbata bata.
"Siapa yang menyuruh kamu duduk?"
Dengan polos nya ku jawab dengan menggeleng kan kepada."Saya minta tolong tutup pintu nya!"
"Pintu nya sudah ditutup, pak"
"Tutup pintu nya dari luar!"
"Tapi,pak"
"Kamu tutup pintu dari luar apa kamu tetap mengikuti kelas saya tetapi di absen Alfa"
" Baik, pak"
'Kampret asw' umpatkuSaat hendak keluar bapak Zidan terhormat menginterupsi lagi.
"Setelah jam saya selesai keruangan saya!"
Hanya ku jawab dengan mengangguk kan kepala karena tenaga ku sudah terbuang habis untuk lari dari lantai satu sampai lantai enam.Kuangkat kaki ku tuk melangkah kearah kantin untuk mengisi ulang tenaga yang terbuang sia sia.
***
Setelah menunggu jam kelas Pak Zidan selesai dan sekaligus mengisi ulang tenaga di kantin ku langkahkan kaki ku menuju ruangan nya.
Tok tok tok
"Masuk!" Intrupsi dari dalam ruangan.
Setelah masuk ke ruangan bapak dosen killer nan tampan itu..
Sebentar
Sebentar
sepertinya sebutan killer nan tampan kurang cocok untuk Pak Zidan. Killer nan judes itu lebih cocok.
Ruangan bapak dosen killer nan judes itu amat sangat kaku. Di sana terdapat meja kerja beserta kursi, lemari, meja beserta sofa berwarna hitam intinya perabot yang ada di ruangan berwarna hitam tidak ada warna lain mungkin ada tapi hanya beberapa.
Setelah puas mengamati ruangan aku baru saja tersadar
'sebenarnya aku di sini disuruh apa?' batinkuPasalnya pemilik ruangan ini sedang sibuk dengan laptopnya
Mungkin sedang membuat soal UAS i don't know"Permisi,Pak. Tadi bapak menyuruh saya ke sini untuk apa?"
"Kamu bantu saya mengoreksi tugas yang saya berikan pertemuan kemarin!" titah Bapak Zidan yang hanya kujawab dengan menganggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
General Fiction"Truth or Dare?" "Ok, dare" jawab gue pasrah. "Lo liat di sana ada pak Zidan?" ucap Dipta kawan setongkrongan ku, sambil menunjukkan ke arah pak Zidan duduk. Hanya dibatasi satu meja di depan meja kami. "Terus?" ucapku curiga. "Tau challenge make y...