"Truth or dare?"
"Truth"
"No! Harus dare!" paksa teman Zia. Setelah menerima panggilan telepon tempo hari Zia mencoba melupakan dan mengganggap tidak terjadi apa-apa. Dia menyembunyikan hal itu dari sahabatnya.
Di cafe dekat kampus, Zia beserta kawan tongkrongannya kongkow sambil mengerjakan tugas dari dosen masing-masing. Sore menjelang maghrib setelah tugas mereka beres walaupun belum tuntas mereka mengadakan permainan truth or dare.
"Tidak boleh pemaksaan" Zia memutar bola matanya jengah.
"Lo pilih dare atau gue bilang ke anak-anak kalo lo istrinya pak Zidan" bisik Reza di telinga Zia dan mendapatkan pelototan dari Zia.
"Ok dare" pasrah Zia kemudian mereka merundingkan tantangan apa yang akan di berikan mereka kepada Zia.
"Lo tau Make you mine challenge?" tanya Dipta direspon Zia dengan mengangguk-anggukkan kepala.
"Lo main challenge itu ke pak Zidan"lanjut Dipta
"Lo gila! Nilai gue taruhannya cok! Jahat lo pada!"
"Gue masih normal belom gila maksudnya gak gila" sanggah Kevin
"Gak ada yang lain apa tantangannya?" tawar Zia
"Ada. Lo nyium pak Zidan" ucap Reza
"Pak Zidan udah punya bini bisa bisa gue dikasih nilai E atau yang lebih parahnya entar gue dicincang-cincang" protes Zia menggebu-gebu
"Yaudah lo pilih aja main challenge, zi" saran Zulfa
"Yaudah deh gue cari aman aja, gue pilih main challenge"mendengar itu kawan-kawan Zia tertawa di atas penderitaan Zia.
"Lo make you mine nya ngajak nikah"jelas Kevin
"Baru sadar gue punya temen pasien rsj"cibir Zia
Permainan terus berlanjut dan Zia masih memiliki hutang kepada mereka, yaitu menyelesaikan tantangan make you mine. Jam terus berputar sampai menunjukkan pukul 22.00. Reza menyalakan handphone, kebiasaan mereka saat nongkrong yaitu tidak memainkan handphone saat nongkrong, bagi mereka nongkrong sama dengan srawung yang artinya kumpul atau bisa dikatakan silaturahim. Biasanya mereka akan memode silent atau airplane atau bahkan mematikannya.
Saat membuka aplikasi whatsapp Reza menemukan banyak panggilan yang tak terjawab dan pesan masuk dari pak zidan.
Pak Zidan
Panggilan tak terjawab
Panggilan tak terjawab
Panggilan tak terjawab
Rez, Zia dimana? Kok saya telpon gak bisa?
Reza, Zia sama kamu gak?
Panggilan tak terjawab
Panggilan tak terjawab
Rez, kalo udah baca chat dari saya tolong bilang ke Zia buat hubungin saya!
Setelah membaca pesan dari pak Zidan, Reza menyuruh Zia untuk membuka Whatsapp.
"Zi, coba lo buka Whatsapp lo"
Dengan segera Zia menyalakan handphone nya dan membuka whatsapp. Zia terbelalak saat melihat banyak panggilan tak terjawab dan pesan masuk.
'Welcome to trouble' batin Zia.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
General Fiction"Truth or Dare?" "Ok, dare" jawab gue pasrah. "Lo liat di sana ada pak Zidan?" ucap Dipta kawan setongkrongan ku, sambil menunjukkan ke arah pak Zidan duduk. Hanya dibatasi satu meja di depan meja kami. "Terus?" ucapku curiga. "Tau challenge make y...