Chapter XII; Sunmori

3.9K 193 5
                                    

Rumah.
noun
tempat berpulang dan tinggal;biasanya sebuah bangunan beratap, tapi kadang berupa seseorang.

🌘☀

Ting tong...

Ting tong...

Ting tong...

Mendengar bel rumah bunyi Ansell berteriak-teriak dari ruang tengah sambil menonton acara kartun sore hari.

"Aunty!! Aunty!! Ada tamu!"

"Iya bentar" jawab Zia dari kamar untuk berganti pakaian yang lebih tertutup. Setelah berganti baju Zia langsung saja keluar rumah menuju gerbang untuk melihat siapa yang bertamu.

"Sore, mbak. Ini ada paket" ucap seorang tamu yang ternyata kurir paket.

"Paket? Saya gak ada pesan paket" Zia mengerutkan alisnya, bingung.

"Di sini tertera penerimanya Mochamad Zidan Alfareza Pimadasa dan alamatnya benar kok, mbak" kurir paket tersebut membacakan nama penerima paket tersebut.

"Suami saya itu" Zia menerima paket kotak berukuran sedang tersebut.

"Atas nama mbak siapa?"

"Azkadina Kanzia Nadhifa" Zia menanda tangani untuk bukti bahwa paket telah sampai dan diterima.

"Makasih, pak" sambil tersenyum ramah saat kurir tersebut meninggalkan depan rumahnya.

Zia masuk kedalam sambil membawa paket yang lumayan berat. Paket tersebut Zia letakkan di atas meja ruang tengah, kemudian ikut menonton acara kartun sore hari. Karena penasaran paket apa Zia membaca pengirimnya.

'Rishma Poetri'

"Loh mama yang ngirim?" ucap Zia bermonolog.

"Coba deh gue chat pak Zidan penasaran gue isinya"

Pak Zidan

Send picture
Pak ada paket dari mama

Selang beberapa menit centang dua telah berganti menjadi centang dua biru, menandakan pesan telah dibaca. Dilain tempat, setelah membaca pesan dari Zia langsung saja Zidan membalas pesan Zia

Zidan's wife

Iya

Coba kamu buka, ini saya lagi dikantor

Ok


Memang pada hari-hari tertentu Zidan ke kantor untuk mengurus perusahaannya itu.

'Baru juga mau izin buka' batin Zia.

Langsung saja Zia membuka kotak kardus tersebut. Zia kalo persoalan unboxing paket senang sekali. Setelah terbuka di dalam kardus itu terdapat pigura sudah ada fotonya yang ditumpuk dijadikan satu dengan bubble warp, dan juga ada album foto.

"Loh foto?" Zia menggunting bubble warp tersebut kemudian Zia melihat foto-foto tersebut sampai terhenti pada foto balita perempuan kecil yang sedang bermain dengan anak laki laki berumur 13 tahun.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang