Cerita empat

138 15 2
                                    

Waktu istirahat

"Fei ke kantin yuk" ajak Rei.

"Oke lah kuy" sahut Fei.

Mereka pun berjalan menuju kantin untuk mengisi perut yang keroncongan. Namun saat mereka berjalan di koridor kelas, tiba-tiba seseorang menabrak Fei hingga terjatuh.

"Punya mata di pakek" ucap orang tersebut dengan nada tinggi.

"Eh elo ya salah kenapa elo yang sewot" kata Fei gak mau kalah sambil di bantu Rei berdiri.

Sontak saja, mereka jadi pusat perhatian.

"Udahlah Fei kita pergi aja yuk" ajak Rei berbisik.

"Gak mau, dia harus minta maaf dulu ke gue" suara Fei semakin meninggi.

"Eh elo masih anak kelas X aja banyak tingkah ya" cerocos orang tersebut.

Disaat emosi Fei mulai memuncak, datanglah Sagara dengan ketiga temannya, yakni Egy, Lutfi, dan Iqbal.

"Wet, weit, weit ada apa my men" tanya Iqbal pada seseorang yang menabrak Fei.

"Noh, adek kelas banyak tingkah" ucap orang tersebut dengan ketus.

"Koq gue sih, lo tuh yang salah tiba-tiba nabrak gue" ucap Fei marah.

"Udahlah Bi, masalah beginian aja lo besar-besarin" kata Sagara dengan bijaksana.

"Minta maaf sono, lo juga kan yang salah" lanjutnya.

"Bener tuh" sahut Egy.

"Bodoh" ucap tersebut sambil meninggalkan Fei.

"Woy gak nyesel lo nyakitin cewek secantik dia" ucap Lutfi sambil berteriak.

Tetapi orang yang dipanggil tidak menoleh sedikitpun, malah laju jalannya semakin cepat. Teman-temannya pun mengikuti langkah kakinya untuk pergi namun bedah dengan Sagara.

"Maafin temen gue ya Fei, dia emang orangnya kayak gitu. Lo gapapa kan?" Tanya Sagara cemas.

"Iya gue gapapa koq" ucap Fei bohong.

"Nanti pulang sekolah bareng gue ya. Pokoknya harus mau gak boleh nolak" paksa Sagara.

"Em...tapi..." belum sempat Fei menyelesaikan ucapannya, Sagara sudah pergi meninggalkan Fei dan Rei yang masih diam terpaku.

"Koq lo kenal sih sama kak Sagara, udah ngajak bareng pulang segala" tanya Rei penasaran.

"Iya gara-gara kejadian satu minggu yang lalu tuh, bgue lagi nungguin angkot tapi angkotnya nggak datang-datang nah terus ketemu sama Sagara deh. Ya terus begitulah" jelas Fei panjang kali lebar.

"Oh gitu ya, jadi nggak nih kita ke kantinnya. Malah diem aja disini" tanya Rei nggak sabar.

"Nggak deh, mood gue hancur" kata Fei sambil cemberut.

Kemudian Fei berjalan menuju kelas meninggalkan Rei yang masih diam.

"Busyet nih bocah main tinggal aja, tungguin woy" teriak Rei sambil berlari menyusul jalan Fei.

*****

Jam istirahat telah usai

Di kelas Fei jam kosong karena guru yang mengajar lagi ada rapat.

"Btw, lo tau nggak cowok yang tadi nabra gue siapa? Sumpah gue penasaran banget sama tuh cowok songong" ucap Fei kepada Rei penasaran.

"Nggak tau juga gue. Emang lo mau ngapain tanya-tanya cowok tadi" ucap Rei kepo.

"Nih ya kalo gue ketemu sama cowok songong tadi, gue mau tendang dia sampe ke kutub biar dia kapok" ucap Fei jengkel.

"Busyet sadis bener lo. Emang lo tega nyakitin cowok se imut dia?" Ucap Rei dengan mata berbinar-binar.

"Apa lo bilang, imut? Amit-amit deh yang ada" kata Fei semakin kesal.

"Bener tau dia imut. Mata sipit, pipi kayak bakpao, apalagi bibirnya tuh tipis banget. Bikin gemes" Rei semakin berbinar-binar.

"Lo suka sama cowok songong itu? Awas aja ya lo kalo suka sama musuh gue, gue tendang juga lo" Fei semakin bete.

"Yaelah Fei, canda kali. Selow aja lah" Rei dengan wajah tanpa dosa.

Di tengah-tengah perbincangan mereka tiba-tiba dikagetkan oleh seseorang.

"Hayo lo ngomongin gue yang imut ini kan? Ngaku lo pada" ucapnya dengan percaya diri.

"PD banget lo tan. Nggak mungkin lah mereka ngomongin elo, pasti mereka lagi ngomongin gue yang keren ini, ya kan?" Timpal temannya.

"Keren dari hongkong, ya pastu ngomongin gue lah yang hensem ini" ucap temannya lagi sambil bergaya.

Iya, mereka bertiga adalah Witan yang nyeletuk pertama, Feby yang ngakunya keren, dan Firza yang ngakunya handsome (firza ngomongnya hensem😂). Mereka teman sekelas Fei dari SMP dan ajaibnya mereka bertiga masuk ke sekolah sma yang sama pula dan yang paling ajaibnya lagi, Fei dan mereka masuk di kelas yang sama (bosen banget deh Fei ketemu mereka mulu). Makanya Fei sudah akrab dengan mereka. Bisa dibilang mereka best friend banget deh. Udah kayak saudara gitu. Ada rasa bosen juga sih di diri Fei, tapi mereka bisa menjadi penghibur saat Fei lagi bosen.

Ada yang baca gak sih?
Pasti gak ada deh, hehehe
Sudah kuduga.
Tinggalin jejak lah kalo udah baca cerita aku yang kagak jelas ini.
Sorry deh typo dimana-mana.
Salam dari Firza yang hensem😘😂

Rumit (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang