cerita limabelas

80 7 0
                                    

Di tengah-tengah lamunan Fei, tiba-tiba Sagara muncul di sampingnya. Sontak saja, hal itu membuat Fei terkejut dan bertanya-tanya.

"Ngapain lo ngikutin gue mulu sih" ucap Fei sambil memandang ke arah Sagara.

"Sengaja biar kamu ada temennya" bohong Sagara.

"Gue gak butuh temen" ucap Fei sewot.

"Elah Fei, kamu masih marah sama aku?" Tanya Sagara sambil menatap ke arah Fei.

"Gak, ngapain juga gue marah sama lo" ucap Fei sambil membalas tatapan Sagara.

"Ya mungkin kamu cemburu gara-gara ucapannya Gita" tegas Sagara.

"Gue? Cemburu? Sorry deh ya" ucap Fei sinis.

"Jangan bohong deh, keliatan banget tuh dari mata kamu" ucap Sagara sambil menatap Fei.

Tanpa bisa membalas ucapan Sagara, Fei pun terdiam dan mengalihkan pembicaraan.

"Ngapain sih elo masih disini, pergi sono"

"Gak mau"

"Gue bilang pergi ya pergi" ucap Fei sambil mendorong Sagara.

"Sekali gak mau ya gak mau. Ini juga aku lagi dihukum Fei" aku Sagara.

"Bilang dong dari tadi kalo lo juga kena hukum" Fei mulai kesal.

"Sengaja, biar kamu kesel"

"Ih resek" Fei semakin cemberut.

"Habisan kamu lucu sih kalo lagi kesel gitu" goda Sagara sambil tertawa.

"Resek ya lo" Fei semakin kesal dan mendorong Sagara.

"Eh kalian berdua, mau saya tambahin hukumannya?" Teriak Pak Roni ketika melihat Fei dan Sagara sedang bercanda.

"Nggak pak" ucap Fei dan Sagara kompak.

"Makanya yang bener"

"Iya pak"

*****

Jam istirahat pun berbunyi

"Fuuuh akhirnya kelar juga" keluh Fei sambil meluruskan kaki dipinggir lapangan.

"Kamu capek Fei?" Tanya Sagara basa-basi.

"Ya jelas dong" ucap Fei sewot.

"Buset sewot bener dah. Eh btw, emang kenapa kamu dihukum?" Tanya Sagara.

"Kepo sih" Fei masih kesal.

"Yaelah sewot terus sih"

Di tengah-tengah percakapan mereka berdua, tiba-tiba teman Sagara datang menghampiri.

"Hey Gar, capek gak?" Celetuk Iqbal polos.

"Gimana sih lo Jo, ya jelas capek dong. Udah berdiri di tiang bendera berjam-jam panas lagi" tanggap Lutfi.

"Iya nih si Ajo, kadang-kadang emang suka gesrek" tambah Egy.

Fei hanya terkekeh mendengarkan candaan mereka.

"Lo pada bawa minum buat gue gak? Haus nih" tanya Sagara menghentikan candaan teman-temannya.

"Nih gue bawa khusus buat lo" ucap Egy sambil menyerahkan botol minum.

Rumit (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang