cerita sembilan

97 10 3
                                    

"Pacar lo? Perasaan gue gak lagi deket sama cowok manapun deh" bela Fei.

"LO UDAH NGEREBUT SAGARA DARI GUE" teriak Gita sambil menarik kerah baju Fei lalu menamparnya dan kemudian mendorongnya hingga jatuh.

Rei kaget melihat temannya yang terjatuh dan dia reflek mendorong Gita balik sampai terjatuh juga. Rei kemudian membantu Fei berdiri.

Di arah kerumunan datanglah Sagara dan teman-temannya kecuali Abimanyu.

"Eh ada apaan nih rame-rame" tanya Egy kepada siswa yang ikut melihat tontonan gratis.

Namun yang ditanya diam membisu dan tidak ada yang menjawabnya.

"Fei!!!" Sagara terkejut melihat Fei yang berada ditengah-tengah kerumunan yang sedang dibantu Rei berdiri. "Kamu kenapa? Muka kamu sampe merah gitu?" kaget sagara menyadari pipi Fei yang merah akibat tamparan dari Gita.

"Gak usah peduliin gue, urus aja pacar lo" ucap Fei sewot sambil berlari meninggalkan kerumunan dengan tetesan air mata yang membasahi pipinya yang merah. Rei kemudian menyusul Fei yang sudah berlari jauh meninggalkannya.

Saat Fei berlari sangat kencang dan tidak peduli lagi dengan segala apapun yang ada di sekitarnya, tiba-tiba Fei menabrak seseorang dan itu membuat Fei berhenti seketika. Ternyata, lagi dan lagi Fei menabrak cowok yang selalu bikin ulah kepada Fei, siapa lagi kalo bukan Abi. Namun kali ini berbedah, jika biasanya Abi yang membuat kesalahan, ini justru malah sebaliknya, Fei yang bersalah kepadanya.

"Maaf gak sengaja" ujar Fei dengan suara yang masih bergetar.

"Lo kenapa? Lo nangis ya?" ternyata Abi penasaran.

"Bukan urusan lo" jawab Fei sewot.

Abi terkejut tiba-tiba dia kena semprot oleh cewek yang menabrakanya. Naluri cowoknya pun keluar, dia mengeluarkan sapu tangan dari dalam saku celananya dan di berikan kepada Fei. Biar bagaimanapun, Abi nggak tega kalo lihat seorang cewek sedih.

"Nih, buat hapus air mata lo" ujar Abi dengan mengulurkan sapu tangan kepada Fei.

Tanpa pikir panjang, Fei pun menerima sapu tangannya.

"Gue kembaliin besok" ucap Fei setelah membersihkan sisa air matanya.

"Gak usah, buat lo aja" dengan nada yang datar, Abi berlalu meninggalkan Fei.

"Ternyata dia bisa baik juga" gumam Fei dalam hati sambil memandangi sapu tangan yang diberikan oleh Abi.

Suasana kantin setelah Fei pergi.
Sagara bingung apa yang di ucapkan Fei kepadanya, karena dia merasa dia gak lagi punya pacar. Sagara berniat mengejar Fei dan bertanya maksud ucapannya tadi. Namun, sebelum beranjak dan mengejar Fei ternyata Sagara menyadari sesuatu bahwa cewek yang dimaksud sebagai pacar Sagara adalah Gita. Sudah menjadi rahasia umum jika Gita suka sama Sagara sejak pertama kali sekolah. Namun Sagara tidak ada rasa sedikitpun dengan Gita.

"Udah puas lo buat anak orang nangis" Sagara naik pitam dan memarahi Gita yang masih kesakitan akibat dorongan dari Rei.

"Tapi ini demi lo Gar, gue suka sama lo" nada bicara Gita yang mulai melemah.

"Gak gini caranya" Sagara semakin marah.

"Weit, udah brow. Kita cabut aja yuk dari sini" selah Lutfi sebelum emosi Sagara tak terkendali.

"Woy kenapa juga kalian masih disini, bubar sono" teriak Egy yang masih berdiam di tempat.

"Dan buat lo Wina dan Jeni, urus tuh ratu lo" ucap Iqbal kepada Wina dan Jeni. Yang diajak bicara hanya membalas dengan anggukan kepala.

Kemudian mereka pun pergi meninggalkan kantin.

*****

Ada yang nungguin author? (Over PD si author mah)
Nggak ada pasti yak.
Maafkan author yg ngaretnya panjang amat, soalnya akhir-akhir ini author banyak banget kegiatan (curhat mode on).
Tapi author janji bakal berusaha publish ceritanya seminggu sekali.
Maaf typo dimana-mana.
Seperti biasa, jangan lupa vote dan comment nya
See u😘

Rumit (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang