cerita delapanbelas

44 4 0
                                    

Namun, sebelum mereka keluar kelas, mereka didatangi oleh tamu tak di undang yakni, Sagara cs menghadang mereka di depan pintu kelas.

"Kamu ke kantin bareng aku aja" ucap Sagara sambil menarik tangan Fei.

"Eh" kaget Fei.

"Eh kakak kelas, mau ngajakin Fei ke kantin bareng ya? Ya udah Fei bareng kalian aja" ucap Witan sok manis.

"Elah pake acara beginian segala lagi. Bisa-bisa gue pingsan nih" celetuk Firza pelan, namun masih bisa di dengar oleh Iqbal.

"Eh elo kenapa? Gak suka kita ajakin Fei bareng?" Sentak Iqbal mendengar ucapan Firza.

"Eh nggak kok kak, silahkan saja kalo mau ngajakin Fei bareng" jawab Firza dengan nada ketakutan.

"Elo sih" ucap Feby yang berada di dekat Firza dengan menyikut tubuh Firza.

"Gue mau bareng sama lo aja Rei" ucap Fei sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Sagara.

"Gue gapapa kok Fei bareng mereka, lo sama Kak Sagara aja ya" ucap Rei dengan nada yang tidak enak.

"Kita pergi dulu ya Fei" lanjut Rei dengan meninggalkan Fei yang masih bersama Sagara cs.

"Nah kan, lo udah ditinggal sama temen-temen lo. Udahlah sama kita-kita aja" Egy berusaha membujuk.

"Sekali gak ya gak" ucap Fei semakin marah.

"Kok lo marah sih, padahal kan kita cuma ngajakin lo bareng. Apa lo mau kita traktir? Tenang ada Lutfi noh yang siap bayarin" ucap Iqbal berusaha mencairkan suasana.

"Kok jadi gue sih?" Tanggap Lutfi kaget dengan perkataan Iqbal.

"Elah, lo gak bisa diajak kompromi Fi, kan biar Fei nya mau bareng sama kita" ucap Iqbal kesal.

"Lo gak ngomong sih, ya jelas gue kaget dong"

"Gue tetep gak mau. Mendingan gue di kelas aja"

"Kok kamu jadi gini sih Fei? Apa aku ada salah sama kamu? Maaf deh kalo aku ada salah" ucap Sagara keheranan.

"Gak, lo gak ada salah sama gue. Gue tiba-tiba aja gak mood ke kantin" ucap Fei sewot.

"Kok kamu berubah sih Fei?" tanya Sagara dengan memegang tangan Fei.

Fei hanya diam dan tak bisa menjawab pertanyaan Sagara.

"Pliiis Bi, bantu gue ngusir Sagara" batin Fei sambil menatap mata Abi layaknya meminta pertolongan yang dari tadi hanya diam.

"Udahlah Gar dia gak mau juga, ayok lah gue udah laper nih. Dia lagi PMS mungkin, makanya jadi aneh kek gini" ucap Abi menyadari tatapan Fei yang meminta bantuan kepadanya.

"Ya udah deh" ucap Sagara sambil melepaskan tangan Fei.

Dalam hati, Fei berterima kasih kepada Abi "thanks ya Bi udah bantuin gue, gak salah gue udah milih lo jadi temen curhat gue"

Setelah istirahat, kegiatan belajar pun berjalan semestinya dan nggak ada yang spesial hingga jam pulang.

Seperti biasa, Fei pulang sekolah hanya seorang diri dan akan menunggu angkot di depan gang sekolah.

Tinnn.....tinnn

Fei dikejutkan oleh suara klakson motor yang tiba-tiba sudah ada di dekat Fei.

"Yuk, aku anterin pulang" tawar cowok tersebut.

"Makasih, tapi gue sudah dijemput papa" bohong Fei.

"Oh gitu ya, ya udah deh aku duluan ya" pamit cowok tersebut kepada Fei.

"Maaf aku bohong. Aku hanya ingin kamu jauh dariku" batin Fei sambil memandangi kepergiannya.

Cowok tersebut adalah Sagara, sengaja Fei tidak menerima tawarannya karena dia sudah bertekat menjauhi Sagara semenjak kejadian kemaren. Hati Fei memang nggak bisa menerima jika harus menghindar terus dari Sagara, tapi mau bagaimana lagi, Fei udah nggak mau kejadian yang lebih parah dari kemaren terulang kembali.

*****

Hai gaes, kangen gak sama ceritanya author.
Pliiis dong kangen (hehe, sorry maksa).
Setelah sekian lama gak pernah update, akhirnya update juga.
Maafkan author ya😊
(Abi : maaf terus, kagak pernah kelar2. Author : yaelah bi, namanya juga manusia tempatnya lupa dan salah).
Part nya kurang greget ya? Tunggu part selanjutnya aja, pasti lebih greget kok. Janji deh. Dan bakalan cepet up kok. Tunggu aja ya😉
Stay tune.

Salam dari Firza
Jangan lupa vote dan commentnya
See u😘

Rumit (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang