14.15
Hari ini ikatan yang terasa membelenggu tiga hari terakhir sudah terlepas. Daeyeol sudah bisa keluar dari rumah sakit setelah dirinya dirawat oleh karna kebodohannya sendiri. Tidak mau makan dan banyak pikiran. Padahal banyak hal yang lebih penting ia lakukan.
Jangjun masih menemani Daeyeol hingga siang ini. Daeyeol enggan kembali ke dorm terlebih dahulu. Untung saja Jangjun bisa menyetir mobil. Jadi dirinya dan Daeyeol tidak perlu berjalan-jalan ditaman kota dengan membawa tas berisikan makanan lebih dan keperluan Daeyeol selama di rumah sakit. Jangan lupakan juga DVD Player yang Jangjun bawa.
Tentu saja Daeyeol mengabaikan banyak panggilan yang masuk ke ponselnya. Membiarkan seolah-olah dirinya hilang ditelan bumi. Tidak penting siapa yang menelepon Daeyeol sekalipun itu atasannya atau Mijoo sekalipun. Karna yang pasti orang tua Daeyeol bisa menanyakan kabarnya melalui Jangjun.
"Hyung mau sampai kapan kita disini?"
"Sampai aku sudah niat untuk kembali ke dorm."
Jangjun agak kesal. Ia tau alasan kenapa Daeyeol enggan untuk kembali ke dorm.
"Kalau begitu menginap di apartemen mijoo noona saja."
"Kau mau membuat suasana makin ricuh? Terkadang aku berfikir. Jangjun kau pandai, tapi tidak digunakan dengan baik."
Wajah Jangjun makin masam. Untung ini Daeyeol, kalau bukan Daeyeol sudah ia tinggal sendiri di taman ini.
"Aku hanya bercanda, tak perlu dianggap serius."
"Ne ne, aku tau itu. Tapi sedikit menyakitkan ya."
Daeyeol tertawa lepas. Ada raut bahagia Jangjun melihat Daeyeol seperti ini. Bisa tertawa lepas lagi setelah sekitar seminggu raut wajah Daeyeol tidak berbentuk.
"Aku lapar"
"Ayo kita ke nit cafe hyung. Hari ini ada menu special. Promo nya hanya berakhir sampai hari ini. Kau sih hyung dirumah sakit. Waktu itu sungyoon hyung membagikan kupon gratis. Untung aku menyimpan beberapa."
"Makin sering dia di nit ya."
"Hyung tau sendiri kan. Dalam mode kasmaran."
Daeyeol mengangguk. Kasmaran. satu hal yang semenjak dirinya berada di Golden Team sudah lupa akan namanya 'kasmaran'. Daeyeol sudah bukan remaja lagi. Untuk hal semacam ini diumurnya yang sekarang malahan sudah harus berada tahap yang lebih dari sekedar kasmaran.
"Ayo hyung. Katanya lapar. Cuaca sudah mulai mendingin. Jangan sampai sebentar lagi aku yang sakit."
Daeyeol mengikuti saja apa yang Jangjun katakan. Biarlah kali ini ia ikuti alurnya. Siapa tau dari situ ia temukan hal baru dan titik terang masalah rumit dalam pikirannya.
15.35
Benar kata Jangjun. Saat perjalanan menuju Nit Cafe, Jangjun sempat berkata bahwa bisa saja Cafe saat ini sedang ramai oleh karna promo yang ada berakhir hari ini. Baru masuk saja, antrian sudah memanjang. Belum lagi tempat duduk yang telah dipenuhi manusia-manusia dengan entah itu kesibukan ataupun melepas lelah mereka.
Terlihat Sungyoon yang berdiri didepan meja kasir ikut melayani para pembeli. Sedangkan pegawai lainnya menyiapkan pesanan entah itu makanan ataupun minuman. Daeyeol semakin curiga antara Sungyoon yang sedang kasmaran atau rumor tentang Sungyoon membeli saham Nit Cafe yang beberapa lalu Bomin katakan.
"Kelihatannya benar kata Bomin. Dia membeli beberapa saham nit."
"Dia siapa?"
"Sungyoon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! Daddy • Lee Daeyeol
Fanfiction[COMPLETED] ✔️ Definisi hidup seorang Lee Daeyeol bersama 10 anaknya. • Baku • Formal OT.11 💖 Main cast : Lee Daeyeol. #1 in Goldenness 🏅(281118)(031019) #1 in Lee Daeyeol 🏅(281118)(240519)(040819)(060920)(080921)(220921) #1 in Lee Mijoo 🏅(28...