Dua puluh dua.

178 13 25
                                    

Fokus. Fokus.

Daeyeol makin dibuat penasaran dengan isi email Mijoo. Mungkin ini salah dirinya kenapa membaca email dari tanggal terbaru bukan terlama. Tapi siapa yang kuat jika harus membaca ratusan email lama sekitar beberapa tahun lalu.

Jika tidak seorang Seungmin yang kuat.

"Ehem" seseorang menyenggol lengan Daeyeol.

"Apakah aku sudah terlihat seperti sunbae yang baik?"

Daeyeol menatap Mijoo lalu mengangguk. Senyum merekah dari seorang Lee Mijoo yang tidak bisa ditutupi.

"Apa ada yang bisa kubantu?"

"Traktir semuanya makan siang" Mijoo menatap Daeyeol tak percaya.

"Agensi tidak menyiapkan? Ahh aku tau.."

"Makan sore" Mijoo dan Daeyeol mengatakan secara bersamaan.

Keduanya tertawa. Moment langkah bagi mereka yang jarang melihatnya, seperti Jaehyun yang telah menyeret Seungmin untuk menyaksikan.

"Apakah mereka sudah baikan hyung?"

"Entah. Tapi aku sudah mengatakan pada Daeyeol tentang emailnya."

Jaehyun membulatkan mata, "hyung.."

"Aku hanya menyuruh Daeyeol hyung membacanya sendiri. Sudah selesai atau belum aku tak tau"

"Kurasa belum. Aku yakin susananya tak akan seperti yang kalian lihat sekarang jika Daeyeol hyung telah membaca seluruhnya"

Tiba-tiba Jaeseok sudah berdiri ditengah-tengah mereka. Masih dengan memperhatikan ke arah Mijoo dan Daeyeol.

Mereka bertiga bergelut dengan pikiran masing-masing. Seungmin dengan perasaan tidak tenang, Jaehyun memperhatikan gerak gerik mereka dan Jaeseok yang merasa sakit melihat seolah-olah Mijoo menutupi semuanya.

13.10

"Joo setelah ini apa kau ada waktu luang?" Daeyeol menanyakan ini kepada Mijoo.

"Tak salah bertanya oppa? Kau yang harusnya menanyakan itu pada dirimu sendiri" Masih dengan melahap makan siang yang benar-benar ia belikan untuk seluruh staff yang ada di lokasi.

Daeyeol tak membalas tapi meruntuki pertanyaan yang baru saja ia lontarkan. Benar kata Mijoo, harusnya pertanyaan itu ia tanyakan pada dirinya sendiri.

"Ehem excuse me!" Daeyeol dan Mijoo melihat ke asal suara.

"Choi Bomin!"

Daeyeol segera memeluk Bomin yang berdiri dengan senyuman secerah matahari. Betapa senangnya Daeyeol melihat magnae kesayangannya setelah beberapa hari ini harus kembali kerumah karna urusan kesehatan. Mijoo yang melihat itu ikut tersenyum.

"Bagaimana keadaanmu?"

Daeyeol tak habis-habisnya menghujani pertanyaan pada Bomin. Mijoo yang melihat Bomin kewalahan menjawab hanya bisa tertawa, "oppa! Bahkan dia bingung untuk menjawab"

"Hahaha, senang bisa melihat senyum mu lagi bomin-ah"

"Nado" Mijoo ikut menanggapi.

"Gomawo hyung, sunbae. Ah, lebih baik sekarang aku mengerjakan project dahulu. Tidak akan aku ganggu kalian berdua"

Bomin pamit dan pergi dengan senyum masih merekah. Siapapun yang melihatnya sudah pasti ikut tersenyum. Begitu pula Mijoo yang sampai hilang kesadaran.

"Lama tak melihatnya bocah itu semakin tampan"

"Na?" Daeyeol menunjuk dirinya sendiri.

Mijoo memberikan wajah datar,"B O M I N, bukan oppa. Mau kita bertengkar lagi?"

Damn! Daddy • Lee DaeyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang