22.04
Tenang. Siapa yang tidak suka dengan ketenangan saat dimalam hari? Mendalami pikiran-pikiran yang tak pernah hadir saat keramaian menghantui. Menjelajahi alam bahwa sadar yang sekalipun tak pernah diakui. Tenang. Dengan itu siapapun tau apa yang harus dilakukan tanpa terburu dan salah langkah. Mungkin itu akan jadi pilihan yang benar dan terarah.
Daeyeol diam menatap stir mobil yang sedari tadi sudah ia diamkan. Masih sama dengan posisi semula setengah jam lalu ia biarkan setelah dirinya memarkirkan mobil tepat disebelah Nit Cafe.
Entah mengapa tujuannya hanya terfikirkan Nit Cafe sekarang padahal toko itu sudah tutup sekitar empat menit yang lalu. Tapi lampu didalam masih menyala, menandakan sang pemilik yang masih berkutat dengan pembukuan akhir hari ini.
Bukan tentang bagaimana dirinya masuk kesana untuk hanya sekedar menikmati secangkir kopi, tapi bagaimana cara dirinya untuk keluar dari pikiran yang menganggunya belakangan ini.
Apa lagi jika bukan tentang seorang gadis yang ia rindukan, Lee Mijoo. Yang satu jam lalu baru saja ia antar pulang. Bukan karna moment ini, tapi percakapan dirinya dengan Mijoo yang mengganggu pikirannya.
20.29
(waktu sebelum 22.04)Hanya alunan musik dari radio yang saat ini terdengar oleh dua orang dengan kesibukan masing-masing tanpa tau dalam diri mereka sedang mencari topik agar tidak canggung.
"bagaimana hongkong?"
Daeyeol memulai pembicaraan. Mijoo sedikit terkejut dengan pertanyaan yang secara tiba-tiba Daeyeol lontarkan padanya.
"eumm baik. Cukup baik. Bagaimana dengan project?"
"akhir pekan ini sudah selesai"
Mijoo mengangguk. Mungkin ini hal yang membuat Daeyeol tidak menghubungi dirinya beberapa hari belakangan, selain dari kejadian jus tomat itu.
"cepat sekali projectnya. Ku kira akan memakan waktu hingga akhir taun nanti."
Daeyeol mengangguk, "kurasa juga begitu, tapi ternyata lembur diawal project membuat itu lebih cepat selesai"
Tak ada bahasan setelah itu. Kembali hening. Lalu Mijoo bertanya, "oppa, soal jus.. "
"lupakan soal jus. Aku ingin bertanya tentang hongkong.." Daeyeol tidak melanjutkan. Kelihatannya dia salah bicara.
Tau tidak melanjutkan pertanyaannya membuat Mijoo sedikit bingung, "ada apa dengan hongkong?"
"tidak ada"
Mijoo pandai membaca situasi, "berita tentangku di hongkong? Itu maksud oppa?"
Daeyeol hanya melirik Mijoo yang menjawab dengan memainkan kuku-kukunya.
"aku dengar dari Jaeseok, oppa biasa saja dengan berita itu."
"ya aku memang biasa saja"
Mijoo sedikit menunduk, "padahal aku berharap oppa bertanya soal berita itu. Oppa tidak ingin tau? Tentang mark?"
Daeyeol masih terdiam. Seolah menyetir dengam fokus padahal terus terang saja, kecepatannya melambat sejak Mijoo masuk dalam topik.
"ahh mungkin oppa sudah tau tentangnya dari email yang ku kirim. Jadi oppa biasa saja."
Dahi Daeyeol mengkerut, mempertanyakan sesuatu. Mungkin tentang email yang dimaksud Mijoo.
"email?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! Daddy • Lee Daeyeol
Fanfiction[COMPLETED] ✔️ Definisi hidup seorang Lee Daeyeol bersama 10 anaknya. • Baku • Formal OT.11 💖 Main cast : Lee Daeyeol. #1 in Goldenness 🏅(281118)(031019) #1 in Lee Daeyeol 🏅(281118)(240519)(040819)(060920)(080921)(220921) #1 in Lee Mijoo 🏅(28...