17.02
Masuk hari ketiga project mereka berjalan dengan lancar. Rasa lelah pasti terasa tapi kata 'akhir' membuat mereka lebih semangat. Bahkan biasanya dimana terdapat adu mulut antar member karena kejadian kecil, kali ini tidak ada.
Setiap moment dalam lokasi syuting maupun photoshoot benar-benar mereka rasakan kehangatannya. CEO mereka bahkan kerap hadir dalam sesi-sesi yang ada. Entah ini maksud dari kenangan terakhir atau hanya pasang wajah saja, sebab anak perempuan dari salah satu producer menarik perhatian CEO mereka. Mohon dimaklumi sebab jari manis CEO mereka masih kosong.
Hingga waktu sore mereka belum juga kembali ke dorm, sebelas orang muda berjiwa bebas ini lebih suka berlama-lama di lokasi syuting, menikmati sunset yang dapat dilihat tak jauh dari lokasi dan menjadikan waktu mereka berbagi cerita satu sama lain sebelum akhirnya terlelap karna kelelahan.
"Seandainya jendela besar di dorm kita dapat melihatkan indahnya sunrise dan sunset setiap harinya, aku yakin lebih betah di dorm." Donghyun menatap kearah cahaya matahari yang tenggelam dengan cantiknya.
"Hyung, kurasa tanpa adanya sunrise dan sunset kau bahkan sudah seperti batu di dorm." Bomin menimpali.
Member lain tertawa mendengar pernyataan Bomin. Tapi benar adanya, Donghyun adalah member yang bisa ditinggal berhari-hari atau bahkan tanpa kerjaan sekalipun dan hanya membatu di dorm.
"Akan kucarikan apartemen yang jendelanya bisa melihatkan hal seperti ini."
Perkataan Daeyeol membuat semua mata tertuju padanya. Terkejut sekaligus heran sebab, nasib mereka setelah ini sudah dipastikan punya jalan karir masing-masing. Meski bisa berada dalam naungan yang sama, tapi bisa saja berada dalam tempat tinggal yang berbeda.
"Kenapa menatapku seperti itu?" Daeyeol melirik.
Sungyoon memukul lengan Daeyeol,"Sebab kata-kata mu sungguh ambigu hyung. Apa ini tandanya ada hal baik setelah kontrak ini?"
"Entahlah..."
"Jangan memberi harapan palsu pada kami hyung. Cukup dia saja"
Tanggapan Joochan disambut godaan member lainnya. Kata-kata sok puitis Joochan beberapa hari belakangan ini muncul tanpa sebab, kecuali Jaehyun, Jibeom dan Donghyun, serta si kecil Bomin yang tak sengaja menguping.
Disaat member lainnya masih menggoda Joochan dan menanyakan alasan kalimat-kalimat puitis yang ia katakan, Jaeseok malah menempel pada Daeyeol. Mencari cara membuka topik pembicaraan tentang noona kesayangannya Lee Mijoo.
"Hyung" Jaeseok ragu.
"Eo?"
"Noona besok kembali dari Hongkong."
"Lalu?"
Jaeseok geram, demi apapun ini urusan mereka tapi kenapa selalu Jaeseok terseret. Jika bukan karna Mijoo yang meminta, mungkin pria tampan yang jago masak ini sudah masa bodoh soal hubungan tak jelas keduanya.
Belum sempat Jaeseok melanjutkan, Daeyeol dipanggil oleh salah satu staff dan manager mereka. Seperti biasa intruksi untuk besok serta check ulang perihal hasil jadi syuting dan pemotretan hari ini.
Sebelum pergi Daeyeol berkata pada Jaeseok, "katakan pada Mijoo, aku biasa saja".
Jaeseok hanya memberikan tatapan terkejut dan cemas. Nampaknya Daeyeol tau apa maksud dari pernyataan Jaeseok. Sungyoon yang ikut memperhatikan interaksi keduanya bertanya pada Jaeseok.
"Bagaimana?"
Jaeseok menjawab dengan mengangkat bahu, "entahlah. Hyung tau sendiri Daeyeol hyung bagaimana orangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! Daddy • Lee Daeyeol
Fanfic[COMPLETED] ✔️ Definisi hidup seorang Lee Daeyeol bersama 10 anaknya. • Baku • Formal OT.11 💖 Main cast : Lee Daeyeol. #1 in Goldenness 🏅(281118)(031019) #1 in Lee Daeyeol 🏅(281118)(240519)(040819)(060920)(080921)(220921) #1 in Lee Mijoo 🏅(28...