Lima belas.

217 21 13
                                    

03.08

Sudah sebulan sejak kejadian itu. Iya kejadian yang rumit, masalah itu. Masalah scandal itu sudah selesai. Tak ada yang perlu dipikirkan lagi. Bagaimana kelanjutan nasib Nancy?

Tentu saja gadis itu dikeluarkan oleh agensi, dengan alasan menyebar rahasia agensi dan tuduhan pencemaran nama baik. Untungnya kuasa hukum Youngtaek ikut membantu dipersidangan.

Sudah sebulan? Bagaimana nasib Golden Team? Agensi memberi perpanjangan waktu lagi, tapi hanya sampai project itu selesai. Besok, tidak. Hari ini projectnya mulai berjalan sesuai ketentuan awal.

Satu sisi Daeyeol bersyukur banyak masalah yang telah selesai, tapi satu sisi banyak keanehan mulai terjadi lagi. Akibatnya sampai detik ini ia belum bisa memejamkan mata. Banyak hal-hal yang tiba-tiba masuk dalam pikirannya. Mengganggu ketenangan batinnya. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu.

Daeyeol turun dari kasurnya, memilih menuju sofa ruang tengah, siapa tau rasa nyaman sofa memberikan sensasi yang berbeda dan membuat Daeyeol bisa istirahat sebelum pukul lima pagi nanti, manager mereka datang untuk bersiap membawa mereka ke tempat syuting project-nya.

"aigoo.. Jebal, tidur lah sebentar saja eo" Daeyeol bermonolog memohon pada dirinya sendiri agar bisa istirahat.

Salah satu pintu kamar terbuka, menampakkan seseorang yang dengan gontai dan wajah bantal menuju kamar mandi. Tak peduli siapa orang itu Daeyeol tetap berusaha memejamkan mata. Namun, sampai sosok ini selesai urusannya di kamar mandi, Daeyeol masih tidak bisa masuk dalam ketenangan alam mimpi.

"eo nugu-ya?" sosok itu bertanya, saat melihat bayangan orang diruang tengah.

"na, seungmin-ie"

"ah daeyeol hyung. Kenapa disitu?"

Seungmin menunda kembali masuk ke kamar. Tarikan kasur kurang menarik dari pada mencari tau alasan Daeyeol tidur diruang tengah.

"tidak bisa tidur." Seungmin mengangguk.

Terdapat jeda sebelum Daeyeol menyadari Seungmin masih berdiri di ambang pintu kamarnya dan Jibeom.

"kau tidak kembali tidur? Masih pukul lima nanti manager datang. Manfaatkan dengan baik"

Seungmin tetap tidak berkutik. Apa boleh buat, niatnya untuk kembali tidur sudah hilang, toh sebentar lagi sudah pukul lima.

"Hyung, sebenarnya aku ingin bertanya, tapi agak ragu."

"Tanyakan saja" Daeyeol tetap pada posisinya.

"Hyung ada masalah? Sepertinya banyak pikiran hingga tak bisa tidur. Ceritakan padaku. Aku siap mendengarkan."

Dalam gelapnya ruang tengah dan hanya dapat penerangan sedikit dari arah dapur, Seungmin dapat melihat Daeyeol membuka mata melihat kearahnya meski tak yakin.

Seungmin bukan seseorang yang baik dalam memberikan masukan atas cerita orang lain. Hanya sebagai pendengar yang baik. Itu lebih dari cukup menurut Youngtaek. Bahkan Sungyoon terkadang bercerita pada Seungmin meskipun ia tau hanya anggukan yang Sungyoon dapatkan setelah bercerita pada Seungmin.

"Eo, ada beberapa hal yang mengganggu."

Seungmin mendekat dan duduk di sofa kecil sebelah Daeyeol berada. Siap membuka telinga mendengarkan keluh kesah seorang Daeyeol.

"Baik mau mulai dari mana? Ceritakan satu-satu hyung."

"Project" seungmin mengangguk.

"Aku rasa ada yang tidak beres. Entah itu masalah internal ataupun eksternalnya."

Damn! Daddy • Lee DaeyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang