Part 24

1.3K 216 27
                                    

"YA! Kau beraninya membuat Adikku menangis!"

Brukkk

"Argggg.. Appo.."

"Rasakan ini!"

Brukkk

"Noona, Geumanhae!!"

NOONA, SARANGHAE!

~oOo~

"YA! Noona, hentikan!"

Yoong yang baru saja kembali dari dapur dengan dua gelas air minum tiba-tiba terkejut karena Tiffany terus memukul Limario dengan tasnya.

"Diam, Yoong. Bocah ini harus diberi pelajaran karena telah membuat Jennie menangis"

Tiffany menghiraukan teriakan Yoong dan terus memukuli Limario.

"Noona..." Tahan Yoong tapi masih dihiraukan oleh Tiffany.

"E-eonie... Geumanhae. Kasian dia"

Tiffany menghentikan pukulannya saat mendengar suara serak Jennie yang habis menangis.

"Gewenchana? Apa bocah menyakitimu, eoh?"

Tiffany beralih pada Jennie dan merapikan rambut berantakan itu.

"Gwenchana. Jangan pukul dia lagi, Eonnie"

"Kenapa Kau membela bocah ini?"  Tiffany melirik Limario yang terus menundukan kepalanya.

"Karena dia tidak salah apa-apa, Noona"

Yoong menjawab pertanyaan Tiffany kemudian menyimpan kedua gelas ditangannya dan duduk disebelah Limario.

"Minumlah. Kupikir tenagamu habis karena menghadapi tenaga singa lapar dari Kakakku" Yoong terkekeh diakhir bicaranya.

"Nde... Gomawo, Hyung"

"MWO! Aishh... Dasar Anak ini!"

Tiffany beralih menarik telinga Yoong karena mengatainya singa.

"Arrgggg.. Appo... Noona, geumanhae!!" Ringis Yoong sembari mengusap telinganya.

"Ck. Terus dia siapa? Tunggu, Aku seperti mengenalmu"

Tiffany memperhatikan wajah Limario yang sedikit familiar.

"Ah! Kau Namja yang menyelamatkanku waktu itu!" Teriak Tiffany dan itu berhasil membuat tiga bocah disekitarnya menutup telinga mereka.

"Noona.. Suaramu" Yoong yang berada disebalah Tiffany langsung menutup telinganya karena teriakan Tiffany.

"Kau diamlah!" Tiffany menatap tajam ke arah Yoong.

Noona, Saranghae!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang