24

705 80 0
                                    





Aku menahan nafasku dan melihat kamu. Dunia ini seakan terhenti. Seperti angin yang lewat. Meski kau tidak melihatku, hatiku tetap menuju kepadamu. Mencintaimu adalah sesuatu yang menyakitkan. Dengan hati yang tak dapat dikosongkan, ini menyakitkan. Sayangku, tolong jangan pergi dan jangan lupakan aku.

-

Yerin






"Kau belum menemukan keberadaanya sama sekali??"

"Belum Yer, kami berusaha semampu kami untuk menemukannya tapi sangat sulit. Dia lihai bersembunyi"


Hembusan nafas Yerin terdengar berat membuat Jimin sedikit merasa khawatir pada Yerin.Yerin yang berada di depan jendela pun berjalan ke meja sebelah kasur. Mengambil sebuah surat lalu memberikannya pada Jimin.


"Aku menerimanya dua hari yang lalu, tolong kau cari alamat si pengirim. Kau tahu bukan aku tidak bisa keluar dari rumah sakit sekarang karena aku masih sedikit lemah. Mungkin dalam dua hari ke depan aku bisa keluar rumah sakit"


"Surat?? Dari siapa ini??"

"Itu surat dari Baekhyun, aku sangat mengenali tulisan tangannya tapi untuk tulisan di amplop suratnya aku tidak mengenalnya. Kau bisa bertanya pada V, dia akan dengan cepat menemukan tulisan tangan di amplop itu"

"Oke dan aku juga akan memberitahu mu satu hal. Bahwa kau akan dijaga dengan sangat ketat mulai dari sekarang. Suho hyung memerintahkan untuk menjaga mu sangat ketat. Kau tahu bukan? Kalau Shin Sung Rok masih hidup dan kemungkinan besar ia akan balas dendam karena kematian Elijah. Jadi kau harus sangat berhati-hati dan tidak mudah percaya pada siapapun di luar sana. Bahkan jika bisa kau harus berhati-hati pada para pengawal yang kau tidak seberapa kenal"


Yerin mengerti akan penjelasan Jimin. Jimin pun meminta izin untuk keluar dari kamar inap Yerin. Yerin kembali menatap langit biru lewat jendela. Karena kesehatan yang belum sepenuhnya pulih pun dia harus rawat inap di rumah sakit.


Lalu tak lama setelah Jimin keluar, Suho pun datang sambil membawakan makan siang untuk Yerin. Suho menyuruh Yerin makan dan berhenti menatap langit. Yerin pun menurut dan mulai makan dengan tenang.


"Kau masih marah dan benci dengan kakak??"


Pertanyaan Suho membuat Yerin berhenti makan dan meletakkan sumpitnya kemudian menatap Suho lalu kembali melanjutkan makannya dengan tenang.


Yerin terus melanjutkan makannya hingga membuat Suho harus kembali bertanya terus.


"Kalau sudah tahu kenapa masih bertanya??"


"Apa yang harus kakak lakukan agar kau tidak marah dan benci lagi kepada kakakmu ini??!"


LOVE SHOOT [BAEKRIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang