Minhyun mencoba mengganti topik pembicaraan.
"Nggg... Jaehwan~ah, apa badanmu sudah merasa lebih baik?"
Jaehwan menghapus air matanya.
"Hmm... Sudah mendingan hyung"
Jaehwan tersenyum dengan mata yang sembab.
"Apa kau kuat untuk pergi keluar?"
"Emang hyung mau kemana?"
"Aku ingin bersepeda"
Minhyun kini menatap Jaehwan dengan senyumnya yang hangat.
"Aku mau hyung. Tapi aku hanya punya satu sepeda"
Lalu Minhyun berdiri dan berlagak seperti superhero.
"Tenang Jaehwan~ah, aku akan memboncengmu"
Jaehwan bergeser menjauh dari Minhyun.
"Aku masih trauma karena kejadian kemarin hyung"
"Sekarang aku punya SIM loh"
"Mengendarai sepeda tak perlu SIM hyung!"
Jaehwan dan Minhyun tertawa.
Minhyun tersenyum bahagia setelah melihat Jaehwan yang kini kembali tersenyum, bahkan tertawa.
"Jadi bersepeda tidak hyung?"
Tanpa menjawab, Minhyun langsung menarik tangan Jaehwan.
"Hyung, jantungku hampir lepas"
Tangan kiri Jaehwan memegangi dadanya.
"Sejak kapan jantung bisa lepas?"
"Aku tidak dengar hyung, aku tidak dengar"
Jaehwan menutup telinganya.
"Ayo cepat naik"
Kini Minhyun sudah siap mengendarai sepeda.
Jaehwan menghela napas, ia pasrah dengan apa yang akan terjadi ketika bersepeda dengan Minhyun.
"Baik hyung, aku naik"
"Pegangan yang erat, aku tak mau kau jatuh nanti"
"Aku sudah pernah jatuh, dan itu gara-gara hyung"
"Sudah lupakan, itu hanya masa lalu"
"Masa lalu? Itu baru terjadi kemarin hyung"
Minhyun mengacak-acak rambut Jaehwan.
"Kalau bicara lagi, aku akan menciummu Jaehwan~ah"
"Cium saja"
Tanpa sadar Jaehwan mengatakan itu.
Setelah beberapa saat, ia baru tersadar.
"Oh... Jadi sejak tadi kau mau ku cium?"
Minhyun mulai menggoda Jaehwan.
Perlahan, Minhyun mendekatkan wajahnya pada wajah Jaehwan.
"Tidak hyung, aku hanya salah bicara"
Wajah Minhyun kini semakin mendekat.
"Hyung... Lupakan perkataanku tadi"
Kini kedua tangan Minhyun memegang bahu Jaehwan.
"Tuhan, tolong aku"
Melihat ekspresi Jaehwan, sebenarnya Minhyun ingin sekali tertawa.
Kening dan hidung mereka kini saling beradu.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ok?? ~ [Minhwan]
Fanfiction"Aku tidak apa - apa" Kata itu yang selalu kudengar darinya setiap hari, setelah dia mendapat perlakuan tidak baik dari teman - temannya. ©Jhwanie_