Suara langkah kaki seseorang yang tengah menuruni tangga, membuat Jaehwan terbangun dari tidurnya.
Dengan cepat ia turun dari ranjangnya, dan mengejar asal suara itu.
Jaehwan menuruni satu demi satu anak tangga dengan terburu-buru.
Dilihatlah Appa nya yang sedang memakai sepatu.
"Appa, kau akan pergi lagi?"
"Hngg"
Appa nya terus fokus pada sepatunya, tanpa melirik Jaehwan.
"Appa akan pulang lagi kan? Tolong jangan tinggalkan aku lagi Appa..."
Jaehwan memegang lengan Appa nya.
"Sudah! Kau belajar saja. Sudah untung aku membiayai uang sekolahmu"
Appa nya pergi tanpa berpamitan pada Jaehwan.
Jaehwan menghela napas, dan langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Jaehwan berjalan lesu menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Jaehwan pergi ke dapur untuk memasak sarapan untuk dirinya sendiri.
Di dapur Jaehwan hanya termenung.
"Aku tak selera makan. Aku tak akan sarapan"
Jaehwan meninggalkan dapur dan mengambil tasnya yang berada di sofa.
Jaehwan membuka pintu, lalu membuka pagar rumahnya.
Seorang pria yang sedang menaiki motor ada didepan pagar rumahnya.
"Minhyun hyung? Sedang apa hyung disini?"
"Aku sedang menunggu seseorang"
Minhyun menopang dagunya.
"Menunggu siapa hyung? Dirumahku tak ada seseorang lagi selain aku"
"Hmm... Aku menunggu pria bernama Kim Jaehwan. Apa kau mengenalnya?"
"Jangan bercanda hyung, aku adalah Kim Jaehwan"
Minhyun mendekat pada wajah Jaehwan, lalu mencubit pipi kanannya.
"Ya! Kau adalah Kim Jaehwan. Ayo cepat naik"
"Hyung mau apa? Mau menculikku?"
Jaehwan melangkah mundur.
"Ishh... Aku akan mengantarmu ke sekolah"
"Tapi aku ada sepeda hyung"
"Simpan saja sepedamu, biarkan dia beristirahat"
Jaehwan tertawa, dan langsung menaiki motor milik Minhyun.
Minhyun langsung menjalankan motornya.
"Kenapa hyung berangkat naik motor hari ini?"
"Agar bisa pergi sekolah bersamamu"
Minhyun tersenyum sambil terus fokus mengendarai motor.
"Apa hyung? Aku tak dapat mendengarmu, suara kendaraan lain menghalangi pendengaranku"
Jaehwan mendekatkan telinganya pada Minhyun.
"Aku hanya ingin naik motor hari ini"
Jaehwan mengangguk mendengar jawaban Minhyun.
...
Mereka sudah sampai disekolah, lalu berjalan menuju kelas mereka.
"Matamu terlihat masih sangat mengantuk Jaehwan~ah"
"Aku tidur larut malam hyung"
Jaehwan menggosok matanya.
"Apa kau tak bisa tidur? Ayolah... Jangan terus memikirkanku, aku akan datang ke mimpimu"
"Ishh... Hyung jangan percaya diri dulu, tadi malam aku mengerjakan tugas hingga larut malam"
Jaehwan tertawa, sedangkan pria di sisinya terlihat cemberut.
"Apa hyung tak ada tugas?"
"Tugasku hanya untuk membuatmu tersenyum"
Minhyun tersenyum menatap Jaehwan.
"Aku serius hyung..
"Tak ada tugas, jadi sepulang sekolah aku langsung tidur"
"Hyung enak sekali. lihatlah, mataku masih sangat berat"
"Berat? Matamu memiliki berat berapa kilogram?"
Minhyun tersenyum jahil.
Bibir Jaehwan mengerucut, lalu mempercepat laju jalannya sehingga berada di depan Minhyun.
"Aku hanya bercanda Jaehwan~ah"
Minhyun menahan tangan Jaehwan, dan mencubit pipinya.
"Jangan cubit pipiku hyung, nanti pipiku jadi elastis"
Jaehwan memegangi pipinya.
Minhyun tertawa, dan kembali mencubit pipi Jaehwan.
Jaehwan kini pasrah.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ok?? ~ [Minhwan]
Fanfiction"Aku tidak apa - apa" Kata itu yang selalu kudengar darinya setiap hari, setelah dia mendapat perlakuan tidak baik dari teman - temannya. ©Jhwanie_