Jaehwan sudah sampai di kelasnya.
Seperti biasa, semua teman-temannya menatap Jaehwan sambil berbisik-bisik pada temannya.
Saat itu, rasa kantuk membuat matanya ingin sekali terpejam.
Jaehwan langsung duduk di tempat duduknya, tanpa menghiraukan kata-kata mereka.
Jaehwan melipat kedua tangannya dimeja dengan kepala yang menunduk. Lalu memejamkan matanya.
"Mungkin tidur beberapa menit dapat menghilangkan rasa kantukku"
Dalam hitungan detik, Jaehwan langsung tertidur.
...
Byurrr...
Jaehwan langsung terbangun dari tidurnya.
Dia spontan memegangi rambutnya yang basah.
Dilihatlah teman-temannya yang tengah tertawa puas. Juga satu temannya yang sudah menyiram Jaehwan dengan air minum miliknya.
Ingin rasanya Jaehwan melawan. namun ia berpikir,
Ahh mungkin aku akan kalah. Mereka banyak, sedangkan aku sendiri.
Kini Jaehwan hanya diam, sampai mereka berhenti tertawa.
Tiba-tiba dosen datang, segeralah mereka kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
Ingin sekali ia marah, ingin sekali ia menangis. namun selalu saja ia pendam. Tak ada tempat untuk mencurahkan perasaannya.
Aku lelah hidup seperti ini.
...
Bel istirahat telah berbunyi.
Dengan cepat Minhyun berlari menuju kelas Jaehwan di lantai 2.
Minhyun memasuki kelas Jaehwan.
Dilihatnya Jaehwan yang tengah termenung.
"JAEHWAN~AH!"
Minhyun berteriak lalu menghampiri Jaehwan.
"Ayo kita ke kantin, aku sudah sangat lapar"
Minhyun menarik tangan Jaehwan. Namun Jaehwan menahan dirinya.
"Aku tak akan ke kantin hyung, hyung saja"
Jaehwan menjawab dengan lesu.
"Kenapa? Kau kan belum sarapan"
"Tidak hyung, aku tidak selera makan"
Minhyun merasa curiga.
Dilihanya rambut Jaehwan yang basah.
"Rambutmu kenapa? Saat berangkat sekolah, kulihat rambutmu tidak basah"
"Nggg... Itu, aku tadi mencuci rambutku"
Minhyun tahu Jaehwan tengah berbohong.
"Jangan bohong Jaehwan~ah. Aku tahu ini ulah teman-temanmu kan?"
Jaehwan mengangguk.
Kini Minhyun terlihat sangat marah.
"Harus kuapakan mereka?"
Minhyun mengepalkan tangannya.
"Jangan hyung, mungkin maksud mereka baik"
Jaehwan mencoba menenangkannya.
"Baik darimana?"
Nada bicara Minhyun kini lebih tinggi karena sedang marah.
"Tadi aku tertidur, mungkin maksud mereka ingin membangunkanku sebelum pak dosen datang"
Jaehwan mencoba untuk tersenyum.
"Biar ku urus mereka"
Jaehwan menghela napas.
"Ayo ke kantin, aku tahu kau lapar"
Minhyun menarik tangan Jaehwan.
Mereka berjalan menuju kantin.
Namun saat perjalanan, pandangan Jaehwan tiba-tiba berkunang-kunang.
Kakinya lemas, tangannya pun kini sudah tak dapat menggenggam tangan Minhyun.
Tiba-tiba semuanya gelap.
-tbc-

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ok?? ~ [Minhwan]
Fanfiction"Aku tidak apa - apa" Kata itu yang selalu kudengar darinya setiap hari, setelah dia mendapat perlakuan tidak baik dari teman - temannya. ©Jhwanie_