Minhyun membuka pintu rumahnya.
"aku pulang..."
Appanya yang sedang duduk kini menghampiri Minhyun.
"darimana saja kau Minhyun? Appa sangat khawatir"
Minhyun tersenyum.
"aku menjaga temanku yang sakit, Appa"
"lain kali minta izin dulu pada Appa. Agar Appa tidak merasa khawatir"
"iya Appa. tapi sekarang aku bisa menjaga diriku sendiri"
Appanya menepuk bahu anaknya.
"tak terasa, anak Appa ini sudah dewasa"
"apa kini kau sudah memiliki kekasih? Atau tengah menyukai seseorang?"
Appanya kembali duduk disofa.
"ayo cerita saja pada Appa"
Minhyun kini duduk disamping Appanya.
"nggg... Aku tengah menyukai seseorang Appa"
"hmm... Appa jadi ingin bertemu dengannya"
Appanya kini menggoda Minhyun.
"sekali-sekali kau ajak dia kesini"
"siap Appa"
Minhyun menjawab dengan sangat semangat.
"Appa, aku masuk kamar dulu"
Appanya mengangguk, lalu Minhyun berjalan menuju kamarnya.
Minhyun membantingkan badannya pada ranjang. Kemudian menyalakan ponselnya.
Ia kini merasa bingung, seperti tengah melupakan sesuatu.
"ahhh aku lupa meminta nomor telepon Jaehwan"
Tangan Minhyun memegangi keningnya.
.
.
.
.Sekitar pukul sembilan malam, hujan turun dengan deras.
Jaehwan tengah termenung menghadap jendela.
Suara rintikan hujan yang deras, mengingatkannya pada eomma. Semua
Kenangan-kenangan bersama eommanya, akan terus melekat dipikirannya.Jaehwan takan melupakan semua itu.
Ia merindukan eommanya, ia merindukan kedua orangtuanya yang dulu selalu berada disisinya.
Kini harapannya hanya satu, ia berharap Appanya akan pulang. Menemaninya yang kini selalu merasa kesepian.
Ia ingin sekali merasakan kasih sayang seorang Appa. Hingga kini, ia tak dapat merasakan hal itu.
Matanya akan berbinar, ketika melihat seorang Appa dan anaknya yang tengah berbahagia. Duduk di taman bersama, makan bersama, berjalan-jalan mengelilingi kota bersama. Setelah melihat itu ia akan berkata,
"apa aku akan merasakan hal itu?"
Semoga saja harapannya dapat terwujud. Suatu hari nanti.
...
Mata Jaehwan kini ingin sekali terpejam. Rasa kantuknya sudah tak dapat ditahan lagi.
Ia berjalan lesu menuju kamar. Lalu membaringkan badannya.
Sebelum tertidur ia berkata,
"selamat tidur Appa, Semoga tidurmu nyenyak. Aku selalu merindukanmu, walau aku tak tahu keberadaan Appa malam ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ok?? ~ [Minhwan]
Fanfiction"Aku tidak apa - apa" Kata itu yang selalu kudengar darinya setiap hari, setelah dia mendapat perlakuan tidak baik dari teman - temannya. ©Jhwanie_