#18

307 58 8
                                    

Hari ini adalah hari kedua Minhyun berada di Busan.

Minhyun bangun pukul 05.00, hari ini ia bangun lebih pagi dari biasanya. Tanpa bantuan alarm, Minhyun tak akan mungkin bisa bangun lebih pagi seperti ini.

Alasannya bangun lebih awal adalah agar ia bisa mengirim pesan sebelum Jaehwan bangun.

Minhyun mengambil ponselnya yang disimpan diatas meja. Lalu mulai mengetik pesan.

Selamat pagi Jaehwan~ah!

Jaehwan~ah, besok lusa aku akan pulang❤️! Tunggu aku kembali, aku akan segera menemuimu.

Jaehwan~ah, aku sangat merindukanmu. Aku akan meneleponmu nanti malam, ahh aku tidak sabar!<3

Jangan lupa sarapan❤️

Aku mencintaimu~

Setelah mengirimkan pesan tersebut, ia kembali meletakkan ponselnya diatas meja.

Minhyun menatap keluar jendela, kini ia selalu bertanya-tanya.

"Mengapa Jaehwan tak membalas pesan yang kukirim kemarin?"

"Lalu ponselnya juga tidak aktif saat aku meneleponnya kemarin malam"

Minhyun berusaha berpikir positif, Mungkin ponsel Jaehwan mati karena habis baterai.

Minhyun segera beranjak dari ranjangnya, dan bergegas untuk mandi.

.
.
.
.
.
.
.
.

Matahari kini sudah terbenam, kemudian digantikan oleh cahaya rembulan dimalam hari.

Dengan semangat Minhyun mengambil ponselnya, kemudian segera menelepon kekasihnya yang sangat ia rindukan.

Minhyun menempelkan ponselnya pada telinga kanannya.

Namun beberapa detik kemudian, wajahnya berbeda 180° dari sebelumnya.

Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Mohon hubungi beberapa saat lagi.

Pip.

Panggilannya mati secara otomatis.

Ia terus-menerus menelepon Jaehwan. Padahal ponsel Jaehwan saat ini sedang tidak aktif.

Hatinya kembali merasa gelisah.

Ia melirik pada jam, sekarang jam menunjukkan pukul 18.30.

Lagi-lagi Minhyun berpikir positif,

"Ahh mungkin saja Jaehwan saat ini sedang menonton drama kesukaannya ditelevisi dan menonaktifkan ponselnya"

Minhyun mencoba kembali tersenyum, walau hatinya kini tengah merasa cemas.

Ia mengambil makan malamnya yang diletakkan diatas meja dan segera melahapnya.

Saat Minhyun sedang asyik memakan makan malamnya, tiba-tiba terbesit sebuah pertanyaan didalam benaknya.

"k-kenapa Jaehwan tak membalas pesan yang kukirim tadi pagi?"

Kini ia lebih cemas dari sebelumnya. Minhyun tak dapat berpikir positif lagi. Pikirnya, tak mungkin Jaehwan tak mengaktifkan ponselnya sejak tadi pagi.

Minhyun menggaruk kepalanya karena merasa cemas. Sungguh, ia ingin pulang sekarang juga dan menemui Jaehwan untuk memastikannya baik-baik saja.

Minhyun kini mendapatkan ide,

"aku akan menelepon temanku untuk memastikan apa esok Jaehwan datang ke sekolah atau tidak"

Minhyun menyimpan kembali makan malamnya dan segera mengambil ponselnya untuk menelepon temannya.

I'm Ok?? ~ [Minhwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang