Melihat Jaehwan yang mulai goyah, Minhyun dengan sigap menahan tubuh Jaehwan agar tidak jatuh.
Dengan cepat Minhyun membawa Jaehwan ke ruang UKS yang kebetulan letaknya tidak jauh dari tempatnya sekarang.
Jaehwan kini terbaring pada sebuah ranjang di ruang UKS.
Wajahnya sangat pucat. Lalu Minhyun memegang dahinya.
Sangat panas.
Rambutnya masih basah, kini Minhyun kembali merasa marah pada teman-teman Jaehwan.
Namun sepertinya itu tak akan membantu.
Kini dia hanya menunggu Jaehwan siuman.
Ia menatap wajah Jaehwan. Lalu mengelus pipi bulat Jaehwan dengan lembut.
Dia tersenyum.
Tiba-tiba Jaehwan mengingau.
"Appa pulanglah, Appa pulanglah. Aku merindukanmu. Tolong temani aku yang kesepian ini Appa.."
Walau Minhyun tak mengerti apa yang barusan Jaehwan katakan, namun ia dapat merasakan kata-kata itu.
Minhyun mengelus tangan Jaehwan.
"Appa... Appa..."
Jaehwan kembali memanggil Appa nya. lalu Minhyun menggoyangkan tangan Jaehwan, berharap Jaehwan akan segera siuman.
Harapan Minhyun terkabul, Jaehwan sudah siuman.
Jaehwan membuka matanya perlahan.
Dilihatnya Minhyun yang terlihat sangat cemas.
"Hyung... Bukannya kita akan ke kantin?"
Minhyun tersenyum.
"Ya, tapi kau tiba-tiba tidak sadarkan diri"
"Hyung, aku selalu merepotkanmu.."
Jaehwan cemberut.
"Tidak Jaehwan~ah"
Minhyun menggenggam tangan Jaehwan.
"Terima kasih hyung"
Jaehwan tersenyum, namun badannya masih sangat lemas.
"Kau tunggu disini, aku keluar sebentar"
"Hyung mau kemana?"
Jaehwan menahan tangan Minhyun.
"Kau tunggu disini saja, jangan kemana-mana"
Jaehwan mengangguk, lalu melepaskan tangan Minhyun.
Minhyun segera berlari keluar.
...
Setelah beberapa menit Jaehwan menunggu, akhirnya Minhyun kembali.
Tiba-tiba Minhyun memberikan makanan dan minuman kepada Jaehwan.
"Makanlah Jaehwan~ah"
"Tidak usah hyung, untuk hyung saja"
"Ishh... Kau tega sekali Jaehwan~ah. Padahal aku sudah membelikannya untukmu, tapi kau menolaknya"
Bibir Minhyun mengerucut.
"Iya hyung, tapi hyung juga ikut makan ya. Ini banyak sekali, aku tak sanggup memakan semua ini"
Minhyun mengangguk.
Jaehwan melahap sesuap, lalu sesuap lagi dia berikan kepada Minhyun.
Minhyun tak berhenti menatap Jaehwan.
"Minhyun hyung mengapa menatapku seperti itu? Aku takut"
"Ishh... Apa wajahku terlihat menakutkan?"
"Tidak hyung, aku bercanda"
Jaehwan tertawa, lalu di ikuti oleh Minhyun.
Itu adalah momen indah bagi Minhyun saat di sekolah.
Semenjak ia mengenal Jaehwan, ia menjadi lebih bersemangat untuk pergi ke sekolah.
"Hyung, aku ingin kembali ke kelas. Mungkin pak dosen sudah ada di kelas"
"Tidak. badanmu masih sangat lemas, sebaiknya kau istirahat dulu. Aku sudah izin kepada dosenmu agar kau bisa pulang lebih awal"
"Lalu tugasku yang sudah kukerjakan hingga larut malam? Bagaimana?"
"Lupakan tugasmu, kesehatanmu lebih penting"
"Baik hyung"
"Ayo, ku antar pulang"
Minhyun membantu Jaehwan untuk turun dari ranjang menuju motor Minhyun.
"Pegangan yang kuat"
Jaehwan hanya mencengkram jaket Minhyun, Jaehwan masih merasa canggung.
Lalu Minhyun menarik kedua tangan Jaehwan agar memeluk tubuhnya.
"Peluk yang kuat Jaehwan~ah"
Minhyun mulai menggoda Jaehwan.
"Ishh... Hyung ini.."
Minhyun hanya tersenyum, lalu mulai menjalankan motornya.
Saat diperjalanan, Jaehwan mengendurkan pelukannya. namun Minhyun segera menarik tangannya kembali agar pelukannya kembali erat.
Tubuh Jaehwan masih lemas, kepalanya bersender pada punggung Minhyun.
Pada hari itu, Mereka bagaikan sepasang kekasih.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ok?? ~ [Minhwan]
Fanfiction"Aku tidak apa - apa" Kata itu yang selalu kudengar darinya setiap hari, setelah dia mendapat perlakuan tidak baik dari teman - temannya. ©Jhwanie_