"Milik siapa itu, Jaehwan~ah?"
"i-ini milik eomma hyung"
Minhyun dan Jaehwan kini semakin penasaran dengan isi buku ini.
"coba kita baca isinya" ucap Jaehwan sembari membuka lembaran baru.
Seoul, 13 Juli 1991.
Entah mengapa kini aku merasa gugup dan juga tak sabar dengan hari esok.
Terima kasih tuhan, karena esok hari aku dapat menikah dengan pria yang begitu baik dan mencintaiku dengan tulus.
Aku sungguh tak sabar menunggu esok hari. Semoga semuanya berjalan lancar.
Seoul, 14 Juli 1991.
Hari ini sangat menyenangkan! Semuanya berjalan lancar!
Dan hari ini, kami sudah menjadi sepasang suami istri.
Aku takkan melupakan hari ini.
Seoul, 6 September 1991.
Sudah lama sekali aku tak menulis di buku ini.
Selama 2 bulan setelah menikah, hari-hariku sangatlah menyenangkan.
Namun, sepertinya ada yang kurang. Aku sangat ingin memiliki seorang anak untuk melengkapi keluarga kecilku ini.
Sepertinya... Rumahku akan terasa begitu hangat bila terdengar suara tawa dan tangis seorang anak.
Semoga saja kami akan dikarunai seorang anak secepatnya.
Seoul, 15 Agustus 1994.
Pernikahanku sudah berusia 3 tahun. Namun kami belum dikaruniai seorang anak.
Tuhan, kami sungguh menginginkan seorang anak. Kami sungguh mengharapkannya.
Seoul, 3 Maret 1995.
Pagi tadi aku menjenguk sahabatku yang kini sedang sakit keras.
Aku merasa kasihan padanya, juga pada anak bayinya yang baru berusia 2 bulan.
Saat tahu ia sakit, suaminya pergi entah kemana. Sangat kejam.
Semoga dia mendapat kesembuhan agar bisa kembali beraktivitas dan juga merawat bayinya.
Seoul, 12 Maret 1995.
Kemarin aku dan suamiku pergi ke rumah sakit untuk berkonsultasi pada dokter.
Saat itu aku menanyakan mengapa hingga kini aku belum bisa mendapatkan keturunan.
Namun setelah dokter memeriksaku, jawabannya begitu mengecewakan. Dokter mengatakan bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan keturunan.
Hatiku sangat sakit saat mendengar itu. Semalaman aku tak henti-hentinya menangis.
Harapanku kini sudah hancur.
Seoul, 24 Mei 1995.
Hari ini aku sedang berada dirumah sakit, menemani sahabatku yang kini sedang terbaring lemah pada sebuah ranjang di ruangan rumah sakit.
Dokter mengatakan bahwa kondisinya kini memburuk. Aku selalu berdoa agar kondisinya dapat berangsur baik.
Anaknya kini sudah berusia 4 bulan. Ia sangat menggemaskan. Pipi bulatnya, bibir mungilnya itu sungguh membuatku gemas padanya.
semoga anak ini dapat bermain lagi bersama ibunya.
Seoul, 25 Mei 1995.
Pagi tadi, kondisinya semakin memburuk. Dokter pun kini menanganinya, sedangkan aku menunggu diluar sambil menggendong bayinya. Saat itu aku sungguh merasa cemas dan khawatir dengan kondisinya setelah ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ok?? ~ [Minhwan]
Fanfiction"Aku tidak apa - apa" Kata itu yang selalu kudengar darinya setiap hari, setelah dia mendapat perlakuan tidak baik dari teman - temannya. ©Jhwanie_