#2

624 80 4
                                    

Selama perjalanan menuju kantin, Minhyun terus menggenggam tangan
Jaehwan.

Jaehwan merasa canggung.

Namun Minhyun tak menghiraukan, Minhyun terus saja menggenggam tangan jaehwan.

Minhyun melihat sekeliling kantin.

"Kau mau pesan apa?"

Kini dia menoleh pada Jaehwan, menunggu jawabannya.

"Aku pesan ramen saja. Hyung mau pesan apa?"

Jaehwan menoleh pada Minhyun.

"Aku pesan ramen juga. Kau duduk disini dulu, biar aku yang pesan"

Jaehwan mengangguk, lalu duduk.

Dia melihat sekeliling, banyak sekali orang. Dia tidak terlalu suka tempat yang ramai.

Beberapa menit kemudian, Minhyun datang membawa 2 mangkuk ramen.

"Ini ramennya"

Minhyun meletakan mangkuk itu pada meja.

"Terimakasih hyung"

Jaehwan mendekatkan mangkuk ramennya.

"Woah, aku lapar sekali.."

Minhyun mengambil sumpitnya, lalu siap menyantapnya.

"Aku juga lapar. Aku belum sarapan pagi tadi"

Jaehwan menyuapkan ramen pada mulutnya.

"Kenapa tidak sarapan? Apa kau terlambat bangun?"

Kini Minhyun penasaran, mungkin saja Jaehwan mengalami hal yang sama dengan dirinya pagi ini.

"Iya hyung, aku bangun pukul 06.30. Dan aku hanya mengendarai sepeda, pasti akan terlambat"

Jaehwan berbicara dengan mulut yang penuh dengan ramen.

Minhyun mulai gemas, ingin sekali dia mencubit pipi Jaehwan.

"Aku benci pada teman - temanmu itu. Salahmu apa sih sampai kau diperlakukan seperti itu"

Minhyun mendengus kesal.

"Mereka bilang aku tidak gaul, dan culun."

Jaehwan menegak segelas air.

"Memang apa salahnya menjadi orang pendiam uh? Aku saja dulu adalah anak yang pendiam"

Jaehwan tertawa, menurutnya kata - kata Minhyun tadi adalah sebuah candaan.

"Kau tak percaya Jaehwan~ah?"

Bibir Minhyun mengerucut.

"Iya hyung, aku percaya"

Jaehwan tersenyum manis menatap Minhyun.

"Kau mau pulang bersamaku?"

Jaehwan berhenti mengunyah.

"Boleh hyung, tapi aku membawa sepeda"

"Apa sepedamu memiliki 2 jok?"

"Hngg"

"Oke, aku yang akan memboncengmu"

Minhyun tersenyum sambil melipat kedua tanggannya dimeja.

"Tapi hyung, apa kau kuat memboncengku"

"Jaehwan~ah, badanmu lebih kecil dariku. Aku pasti sanggup. Kau ini meremehkanku uh"

Bibir Minhyun kembali mengerucut. Dengan tatapan manjanya pada Jaehwan.

"Tidak hyung, aku percaya. Hyung ini, menggemaskan sekali ketika cemberut"

"Setelah berjam - jam, kau baru sadar bahwa aku ini pria yang imut?"

Minhyun memberikan ekspresi yang imut.

"Hyung, kau sangat lucu!"

Jaehwan tertawa geli.


-tbc-

I'm Ok?? ~ [Minhwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang