"Gila lo sama tasya lari pagi berdua?" Suara itu keluar dari mulut zafran. Sedangkan Andi hanya menggeleng tidak percaya.
"Ya emang napa sih, Fran," balas Tasya sengit. Sedangkan Fano hanya terdiam sembari menatap ponselnya. Entah mengapa setelah mengatakan kata kata menyakitkan itu pada Asya, Fano jadi merasa bersalah.
Namun, rasa cemburu yang ia rasakan begitu mendalam sampai membuatnya kalut. Fano juga tidak tahu kenapa ia sangat marah dan emosi ketika Asya dekat dengan lelaki lain?
"Mami lo pergi Fran?" Tanya Tasya, lalu Zafran menoleh,
"iye, napa emang?" Tanyanya balik.
"Nggak papa. Fano aku buatin minum dulu bentar ya." Ucap Tasya lalu pergi ke belakang menuju dapur. Setelah kepergiannya, baru lah Andi bersuara.
"Lo..ada masalah Fan? Cerita coba." Ujar Andi.
"Muka lu asem soalnya." Tambah Zafran menyetujui Andi. Lalu Fano mendengus pelan.
"Gue..pacaran sama Tasya." Penutudan tersebut membuat Andi dan zafran langsung menghentikan aktivitasnya.
Andi sama Zafran langsung saling tatap dan kembali ke sumber suara yang begitu mengejutkan keduanya.
"Lo- lagi bercanda kan?"
Mendapat gelengan dari Fano, Zafran langsung menggebrak meja.
"MAKSUD LO APA SIH FAN?! kok- lo jadi berengsek gini." Timpalnya kesal.
Andi mendengus pelan, "Coba cerita yang jelas," suruhnya.
Setelah beberapa menit menceritakan apa yang terjadi, keduanya Andi dan Zafran langsung berkalut kesal dengan apa yang dilakukan Fano.
"Cemburu lo berlebihan Fan. Seharusnya lo nggak usah ikutin cara Tasya, sesat itu orang." Tanggapi Zafran sembari menggeleng.
"Lo sebagai cowok seharusnya gentle! Dia istri lo, ya maennya sekarang bukan kode kodean atau segala macam itu. Lo tuh seharusnya jujur aja, lo liat dia sama cowok, pasti dia bakal jujur kok." Tambah Andi penuh keseriusan. Fano masih terdiam.
"Ya lagian, asya bukan tipe cewek kayak gitu kali Fan. Lo aja bego ah!" Mendengar celetukan Zafran membuat Fano menoleh dengan tatapan tajam.
"Kok lo ngatain gue bego sih?!"
"Ya lo emang bego. Cemburuan najis! Kayak cewek lagi, ngambek langsung nyari cewek lain, yang padahal lo belum tau itu cowok siapa dan hubungannya apa sama si Asya." Kali ini Fano benar benar di tampar habis habisan oleh ucapan Zafran.
Walaupun terkadang keduanya terlihat bodoh,namun dalam soal nasihat Andi dan Zafran pemenangnya.
"Ngobrolin apaansih kalian serius amat." Celetukan Tasya membuat Andi menoleh begitupun Fano.
"Sya, lo jangan anggap serius ucapan Fano yang bilang lo pacarnya. Jangan ge er." Seketika Tasya tersentak.
"Ndi?!" Fano menegur.
"Fano itu lagi emosi. Dia cemburu makanya langsung bilang begitu sama lo. Nggak usah dibawa serius, lagian juga lo tahu kan Fano udah punya istri." Lanjut Andi tanpa peduli tatapan tajam dari Fano. Sedangkan di situ Tasya langsung bungkam seribu bahasa.
"gue balik, bokap nyariin." Ucapan itu keluar dari mulut Tasya, dengan wajah murung Tasya bangkit.
"Gue anter ya Tas?" Mendapat gelengan dari Tasya, membuat Fano terdiam.
"Gue bisa sendiri Fan." Setelah mengatakan itu, Tasya benar benar pergi. Hal itu membuat Fano menatap kesal ke arah andi.
"Lo punya mulut bisa di jaga nggak sih? Nyakitin banget gila." Ketus Fano.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asya Story (SELESAI)
Teen FictionSudah di terbitkan oleh penerbit Rainbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA!) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Rank #1 teenfiction 25/05/2019 Rank #1 Romance 05/06/2019 Rank #1 fiksiremaja 05/06/2019 Kisahku bermula keti...