SYASYA berusaha tegar untuk tidak terpengaruh dengan kata kata yang di keluarkan Tasya.
Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya, membuat Syasya menoleh dan mendapati Fano kini menatapnya.
"Gue gabung sama temen gue nggak papa kan? Lo boleh makan sepuasnya kok." Ucap Fano, Syasya melirik sudah ada Andi, Zafran dan...dimana Alex?
"Itu..temen SMA kamu bukan?" Pertanyaan Asya membuat sudut Fano tertarik.
"Iya, gue kan sama mereka udah dari SMP. Ni hp gue. Kali aja lo bosen." Syasya menerima sodoran Fano. Sebelum Fano pergi, Syasya meminta untuk membuka ponselnya.
"Passwordnya?"
"Sidik jari lo aja." Setelah mengucapkan itu, Fano langsung melenggang pergi. Sedangkan Syasya menatap kepergian Fano dengan bingung.
Sidik jari lo aja?
Ketika Syasya mencoba, dan ponsel milik Fano langsung terbuka. Syasya syok saat itu juga.
"Bagaimana bisa?" Gumam Syasya tanpa sadar. Lalu ia mencoba menstabilkan keterkejutannya sekaligus meredakan kesenangannya untuk saat ini.
Hanya ini saja sudah membuat pipinya bersemu. Astaga!
Syasya memilih duduk dan langsung membuka Galeri, apakah Fano suka selfie atau tidak. Membayangkan lelaki itu berselfie membuat senyum Syasya mengembang.
Syasya cukup tertarik sebenarnya dengan Fano. Dulu Fano dan ketiga temannya sangat terkenal disekolah,mungkin sampai sekarang, Syasya tidak tahu. Ok, bisa dikatakan dulu ia tidak tahu siapa nama Fano. Mengenal Alex saja dirinya karna saat itu Alex mengajaknya kenalan dan berujung...sudahlah tidak perlu di perjelas kalian pasti tahu akhirnya bagaimana.
Tampan, Kaya, dan dingin sudah lebih dari cukup untuk Syasya. Syasya tak pernah membayangkan jika ia akan menikah dengan salah satu most wanted sekolahnya.
Bisa dibilang, ia hanyalah permen karet yang tak sengaja diinjak oleh Fano.
Sial, kenapa air matanya keluar?
Mungkin Fano belum ada rasa untuknya. Tapi, bolehkah Fano membalas cintanya? Yang jelas jelas menjerumuskan Fano kedalam masalahnya.
"Hah? Ini...bukannya foto Tasya?" Gumam syasya tanpa sadar lalu membuka fotonya.
Syasya mengerjapkan matanya berapa kali, Tasya memang sangat cantik. Benar benar cantik, dan modis tentunya. Apalah dirinya yang hanya perempuan polos yang tidak pandai make up dan berfashion.
Tanpa sadar syasya mengambil gambar dirinya sendiri, untuk sekedar membandingkan.
Tidak bisa dikatakan. Dirinya benar benar jauh beda dengan Tasya. Dia benar benar tidak percaya jika Fano tidak jatuh hati pada Tasya yang jelas dirinya dibawahnya.
Buktinya Fano masih menyimpan Foto tasya.
Dengan segera ia mematikan ponsel Fano dan menatap murung lelaki yang tengah asik bercanda dengan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya Story (SELESAI)
Genç KurguSudah di terbitkan oleh penerbit Rainbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA!) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Rank #1 teenfiction 25/05/2019 Rank #1 Romance 05/06/2019 Rank #1 fiksiremaja 05/06/2019 Kisahku bermula keti...