SUDAH kuduga, ibuku langsung menarikku keluar mobil. Sedangkan aku menutup mataku rapat rapat karna sudah pasrah dengan yang akan terjadi.
Semua orang terkejut dengan kedatanganku, hampir semua orang menatap kearahku. Dan saat itu juga tubuhku dihempaskan sampai aku terjerembab di tanah.
"PERHATIAN! KALIAN LIAT GADIS INI? DIA HAMIL!" Pekik ibuku keras keras dengan nada tak segan.
Aku menahan sesak didadaku. Kenapa ibuku tega sekali berbicara sekeras itu didepan umum dan mempermalukanku dengan tidak pantasnya.
"KUYAKIN PELAKUNYA TIDAK JAUH DARI TEMAN SEKOLAHNYA! MENGAKU ATAU KALIAN AKAN KUBUNUH SATU PERSATU!" pekik ibuku lagi yang kini membuat semua murid ketar-ketir dibuatnya.
Aku masih tersungkur dilantai, dan saat kepalaku mendongak sedikit aku melihat Alex dan ketiga sahabatnya sudah setia ikut ingin tahu apa yang terjadi disini. Guru-guru juga berdatangan karna keributan yang ibuku dan ayahku perbuat.
"Ada apa ini ramai ramai?!" Tanya Bu shinta dengan wajah panik diikuti guru-guru lainnya yang mulai berdatangan.
Tiba tiba aku ditarik ibuku untuk berdiri.
"JUJUR! SIAPA YANG MENGHAMILIMU?!! JAWAB SYA!" Gertaknya.
PLAAAAAKKK
"JAWAB!" Desaknya lagi.
"Stop bu!" Sergah bu Shinta lalu menarikku kebelakangnya.
"Ibu tidak seharusnya seperti ini. Kita bisa bicarakan secara kekeluargaan, bukan dengan cara ini," tegas bu Shinta sebagai guru disini, sedangkan aku masih terisak di belakang bu Shinta.
Lalu ibuku menjawab dengan nada tingginya, "DIA ANAK KURANG AJAR BU! DIA SUDAH MEMPERMALUKAN ORANGTUANYA!"
"JUSTRU KELAKUAN IBU INILAH YANG MEMBUAT IBU SEHARUSNYA MALU!" balas bu Shinta dengan nada yang tak kalah tinggi.
Aku melihat Alex pergi diikuti ketiga temannya membuatku terenyuh. Disaat seperti ini Alex tetap memilih bungkam dan tidak peduli.
■■■
"ALEX!" Pekik Zafran, Andi, dan juga Fano. Alex seketika menghentikan langkahnya.
"Apaan sih?! Ngapain lo bertiga ngikutin gue?!" Tanya Alex kesal.
"Gila lo lex! Seharusnya lo ngaku. Lo masih tega liat tuh cewek sampe digituin sama orang tuanya? Seharusnya lo gentle-lah sebagai cowok-" belum sempat Andi melanjutkan nasihatnya, sudah keburu di potong oleh Alex.
"Gue masih sekolah Ndi! nggak usah bikin drama deh," balas Alex, Andi langsung mengusap wajahnya dengan kasar.
"Terus lo mau menghindar?" Tanya Zafran.
"Iya lah. Lo tau kan bokap gue orang ternama. Bisa diamuk gue kalau tau gue ngehamilin cewek sialan itu," jelas Alex santai.
"Gila lo lex!" Ucap Zafran yang tidak percaya dengan balasan Alex.
Fano menatap Alex kesal diikuti Andi. Ok, bisa dikatakan Fano cukup malas berurusan dengan permasalahan yang di sebabkan Alex temannya. Tapi kali ini ia sedikit kesal dengan tingkah semena-menanya Alex.
"Sekarang lo mau apa?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Fano.
"Kaburlah. Males, entar gue pasti ditunjuk sama tuh cewek kalau gue yang hamilin dia," tukas Alex sembari melipat kedu tangannya. Saat keempatnya tengah bercakap, mereka dikejutkan karna pekikan seseorang yang adalah bu Shinta.
"KALIAN KEMARI!" keempatnya tersentak.
"CEPAT!" Ucap bu Shinta dengan tak sabar.
Alex pucat pasi, dan langsung berjalan menghampiri bu Shinta diikuti ketiganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya Story (SELESAI)
Fiksi RemajaSudah di terbitkan oleh penerbit Rainbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA!) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Rank #1 teenfiction 25/05/2019 Rank #1 Romance 05/06/2019 Rank #1 fiksiremaja 05/06/2019 Kisahku bermula keti...