(yn) POV
00.05
Aku terbangun oleh suara kucing yang sedang bertengkar didepan rumahku. Sungguh bising sekali! Dan aku? Perasaan aku tadi tertidur di bahu Ben. Dan aku ada di tempat tidur dengan pintu kamar yang tertutup? Baguslah! Ben dan temannya tidur di ruang tamu berarti!
Aku rindu sama ibu, aku mulai menelpon ibuku.
'nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi'
Ih ibu, lagi lagi tidak dapat dihubungi. Apa dia ganti nomer ya? Ah aku yakin ibu bakal pulang!
Akupun melangkah keluar kamar. Aku membuka pintu kamarku dan melangkah ke dapur untuk meminum segelas susu. Tunggu, aku tidak melihat mereka! Dimana mereka?
Kreekkk
Suara pintu terbuka. Aku melihat mereka bertiga yang masuk kerumahku.
"Darimana?" tanyaku.
"Eh kamu. Kebangun ya?" tanya Ben sambil melangkah kearahku.Tuh kan dia bilang 'kamu' lagi. Ihh dia kenapa sih!
"Iya aku kebangun. Tadi denger kucing berantem soalnya. Bising banget!"
Ben pun tertawa.Aku tak bisa menahan melihat Ben, Masky, dan Jeff yang sedang berubah menjadi wujud manusia. Mereka sangat tampan!
"Kalian abis darimana?" tanyaku.
"Anu, abis ngopi di warung depan. Oiya, kita boleh minjem ps lo gak?" kata Jeff sambil mengambil stick ps ku. Ya, sepertinya mereka mau begadang."pake aja, aku mau tidur lagi."
Ben yang masih ada disampingku mengecup keningku dan memegang pipiku.
"goodnight, princess. Sleepwell."
Seketika pipiku memerah.
"goodnight too, prince. Selamat begadang."
Akupun menuju kamarku dan kembali tidur sedangkan mereka begadang bermain ps ku.
Ben POV
"Cil, lo gaboleh mengumpat terus." ujar Masky yang tengah fokus bermain ps.
"Mengumpat gimana sih, Ky? Gangerti gue."
"Tentang kematian ibunya si (yn). Lo gaboleh lama lama merahasiakan masalah kematiannya."Akupun terdiam.
"Cil! Jangan ngelamun! Liat mobil lo nabrak trotoar!" seru Jeff sambil menepuk bahuku.
"Ya maap... Gue masih kepikiran sama emaknya (yn)."
"Intinya cepet lo kasih tau, cepet juga dia gabung sama kita. Gue tau, dari data yang Toby kasih, dia atlet wushu yang handal. Dia pandai pakai segala senjata tajam. Dan Slendy udah ijinin kalo dia bakal gabung sama kita."Atlet wushu? Pantesan tenaganya gede pas dia nahan tangan gue yang mau nancepin pisau ke badannya.
"Tapi Ky, gue cinta sama dia. Gue gamau bikin dia kecewa." ujarku sambil meminum segelas air yang ada di sebelahku.
"Yailah Cil, orang jatuh cinta mah gamungkin gak bikin kecewa atau dikecewain. Pasti begitu. Tanya aja sama mantan mantan gue." saran Jeff membuatku agak termotivasi. Tapi aku, belum mau menjelaskan semuanya kepada (yn)
"Mentang mentang famous, mantan lo banyak gitu lo pamer ke gue yang jones ini?!" Masky menarik telinga Jeff.
"AAAA SAKIT BEGO! AMPUN WOI AMPUN!"
"Tar dulu deh Jeff, bukannya lo nolep ya? Emang beneran lo pernah pacaran?" tanyaku kepada Jeff.
"Wah penipu lo! Katanya lo banyak mantan! Kalo beneran emm bagi no WA nya lah jangan pelit pelit lo! Kasian apa sama gue, jones gini!"
"Ya... Gue pacaran tapi di mimpi ehehe." Jeff pun terkekeh.
"CIL, AYOK HAJAR!"
"YOK"Akupun tertawa ketika aku dan Masky menggelitiki Jeff.
"Cil, Jeff, rokok?" tawar Masky.
"Gass. Bagi sini." ucap Jeff diiringi Masky yang memberikan sebatang rokok dan lighter kepadaku dan Jeff.Hisap, hembuskan. Itu yang kami lakukan selama beberapa menit. Sesekali aku membuat asap berbentuk bulat.
"Kali kali gue beli vape lah nanti." Jeff pun meletakkan rokoknya yang sudah habis di asbak.
"Beliin gue juga, Jeff." pintaku.
"Lo bocil jan sok sokan ngevape!" ujar Masky dengan nada yang sedikit ngegas.
"YEEEE AWAS LO!"Kami pun tertawa.
Untuk (yn), maaf aku harus merahasiakan semua ini karena aku menunggu waktu yang tepat.
Selama 4 jam, kami bermain ps. Seketika kami bercerita tentang masa lalu dan hal hal yang lucu. Tak lupa sambil menghisap sebatang rokok yang diberi Masky. Lalu kamipun tertidur.
(yn) POV
Akupun terbangun seperti biasa, jam setengah 6 pagi. Aku langsung mandi dan mengenakan seragamku, sekalian menyapkan bekal untuk dibawa nanti. Aku mendapati Ben, Masky, dan Jeff yang masih tertidur di daerah sofa. Aku mengelus rambut Ben. Aku rasa aku jatuh cinta padanya.
Aku mengambil secarik kertas sticky note milikku dan menulis sebuah pesan untuk mereka.
To : Ben, Masky, Jeff
From : (yn)Kalian kalo mau makan, ambil aja di kulkas. Banyak makanan disana.
Akupun berangkat sekolah jalan kaki seperti biasanya.
Ketika disekolah, anak anak dikelas yang semula gaduh menjadi sepi ketika aku datang. Aku bingung apa yang terjadi disini? Apakah ada yang aneh dari diriku?
Aku melihat Shila yang sedang duduk dengan muka sedih.
Aku menaruh tasku dan Shila memelukku.
Ia terisak. Tetes demi tetes air mata mengalir di pipi Shila."Shil, kamu kenapa?"
Shila pun terdiam
"hiks... (yn)..."
Aku mengelus rambut Shila.
"(yn)... Aku turut berbela sungkawa atas kematian ibumu."Ibu? Ibu meninggal? Apa yang terjadi! Katakan bahwa semua ini hanyalah mimpi!
Aku terdiam. Tubuhku mendadak menjadi lemas. Aku menangis seakan tidak percaya kalau ibuku telah meninggal.
Anak anak kelas pun mendekatiku dengan perasaan sedih dan mengucapkan bela sungkawa. Pengurus osis pun telah berkeliling kelas untuk meminta sumbangan.
Aku membuka hp ku dan membuka google. Aku mencari nama ibuku, dan kabar bahwa ibuku kecelakaan sudah menyebar luas. Aku melihat foto jasad ibuku yang sudah hancur bersama mobilnya.
Sepanjang waktu belajar, aku hanya tiduran diatas meja sambil menutup kepalaku dengan tanganku. Shila pun berusaha menenangkanku.
Tubuhku terlalu lemas untuk berjalan. Dan kata wali kelasku, polisi ingin menemuiku.
Lalu, Shila pun mengantarku ke polisi yang ingin menemuiku."Benar kamu (yn) anak dari nyonya (ln)?" tanya polisi itu.
"Benar, pak."
"Baiklah, ini dompet, tas milik ibumu. Jaga baik baik. Nanti sore ibumu akan dimakamkan."
"Baik, pak. Terimakasih."Shila pun mengantarku kerumahku. Sesampainya dirumah, aku menaruh tasku dan melepas sepatuku. Ben yang sedang bermain ps ku langsung menyapaku. Aku tak sempat membalas sapaan Ben. Tubuhku tumbang dan semuanya gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love That Green (Ben Drowned X Reader)🇮🇩
FanfictionSeorang Serial Killer yang berasal dari game misterius dengan sifat romantis dan humoris tiba tiba jatuh cinta dengan korbannya yang sudah bermain game miliknya. Inilah kisah bagaimana Ben Drowned jatuh cinta dengan seorang gadis yang seharusnya men...